Inilah Penyebab Terjadinya Rabun Dekat di Usia Muda
“Ada berbagai pemicu yang dapat menyebabkan seseorang pada usia muda mengalami rabun dekat. Salah satunya adalah kurang mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi dan gizi baik bagi mata.”
Halodoc, Jakarta – Rabun dekat atau hipermetropi adalah gangguan penglihatan jarak dekat. Gangguan penglihatan ini ditandai ketika seseorang melihat objek yang jauh terlihat jelas, tetapi objek yang dekat tampak kabur. Efek buram tersebut merupakan akibat dari cahaya yang masuk terfokus di belakang.
Bukan pada dinding retina karena akomodasi yang tidak memadai oleh lensa. Kondisi ini membuat pengidap rabun dekat justru akan melihat suatu benda dan objek dengan baik jika berada dalam jarak yang cukup jauh.
Akibatnya, pengidap rabun dekat merasakan mata yang lebih tegang dan sakit ketika melihat objek dalam jarak yang cukup dekat.
Apa Penyebab Rabun Dekat di Usia Muda?
Rabun dekat terjadi ketika bayangan suatu benda tidak jatuh tepat pada retina mata, tetapi jatuh di belakang retina mata. Inilah yang dapat menyebabkan seseorang alami rabun dekat. Ada berbagai pemicu yang dapat menyebabkan seseorang pada usia muda mengalami rabun dekat, seperti:
- Adanya riwayat keluarga dekat dengan kondisi rabun dekat.
- Memiliki riwayat penyakit diabetes, sindrom mata kecil, dan gangguan pembuluh darah pada retina.
- Kurang mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi dan gizi baik bagi mata.
- Tidak menggunakan penerangan yang baik saat beraktivitas pada malam hari.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Sering alami paparan sinar matahari secara langsung pada mata.
- Rabun dekat juga sangat umum terjadi pada bayi yang baru lahir. Namun, kondisi ini akan membaik seiring pertumbuhan bayi.
Tidak hanya itu, rabun dekat juga sangat rentan dialami oleh siapa saja yang sudah memasuki usia lanjut. Rabun dekat yang terjadi pada lansia berisiko tingkatkan katarak, degenerasi makula, hingga glaukoma.
Baca juga: Ketahui Apa Penyebab Rabun Jauh dan Cara Pencegahannya
Gejala Rabun Dekat
Ada beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang terkena hipermetropi, antara lain:
- Objek yang terdekat mungkin tampak buram.
- Kamu perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas saat melihat benda yang dekat.
- Kamu mengalami kelelahan mata, termasuk mata terbakar, dan nyeri di dalam atau di sekitar mata.
Secara umum, pengidap rabun dekat biasanya akan mengalami ketidaknyamanan mata atau sakit kepala setelah melakukan berbagai aktivitas jarak dekat. Misalnya seperti membaca, menulis, bekerja dengan komputer atau menggambar, untuk sementara waktu.
Diagnosis Rabun Dekat
Untuk mendiagnosis rabun dekat, dokter akan melakukan pemeriksaan mata dasar, meliputi penilaian refraksi dan pemeriksaan kesehatan mata. Dokter juga akan menggunakan perangkat retinoscope.
Tindakan ini bertujuan untuk melihat bagaimana cahaya memantulkan retina pengidap rabun dekat. Selain itu, dokter juga dapat menggunakan phoropter, yaitu alat penguji khusus untuk membantu memutuskan resep terbaik untuk kacamata atau lensa kontak.
Untuk memeriksa kesehatan mata, dokter akan terlebih dahulu melebarkan pupil mata pengidap rabun dekat dekat obat tetes mata khusus. Pelebaran pupil memungkinkan dokter untuk melihat pandangan yang lebih luas di dalam mata.
Pengobatan Hipermetropi
Tujuan pengobatan rabun dekat adalah membantu memfokuskan cahaya pada retina melalui penggunaan lensa korektif atau operasi refraktif. Berikut adalah penjelasan mengenai lensa korektif dan operasi refraktif:
1. Lensa Korektif
Mengenakan lensa korektif yang dokter resepkan dapat mengatasi rabun dekat . Sebab, lensa korektif untuk rabun dekat berfungsi untuk menangkal penurunan kelengkungan kornea atau ukuran (panjang) mata yang lebih kecil. Jenis lensa korektif resep dokter meliputi:
- Kacamata. Ini adalah cara sederhana dan aman untuk mempertajam penglihatan akibat rabun dekat.
- Lensa kontak. Lensa kontak dipergunakan langsung pada mata. Alat bantu penglihatan ini tersedia dalam berbagai bahan dan desain, termasuk lunak dan kaku.
2. Operasi Refraktif
Sebagian besar prosedur bedah refraktif merupakan pilihan pengobatan rabun jauh. Namun, beberapa jenis operasi refraktif juga bermanfaat untuk untuk rabun dekat ringan hingga sedang.
Tindakan bedah ini bertujuan untuk membentuk kembali kelengkungan kornea mata. Nah, berikut adalah beberapa jenis metode bedah refraktif untuk rabun dekat:
1. Laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK). Prosedur ini menggunakan laser untuk menyesuaikan kurva kornea agar rabun dekat dapat terkoreksi.
2. Keratektomi subepitel berbantuan laser (LASEK). Dokter bedah akan membuat penutup ultra tipis pada penutup pelindung luar kornea (epitel). Kemudian, dokter akan menggunakan laser untuk membentuk kembali lapisan luar kornea, mengubah lekukannya, dan mengganti epitelnya.
Kenali Komplikasi Rabun Dekat
Tanpa penanganan yang tepat, rabun dekat dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Mata juling. Beberapa anak dengan rabun dekat dapat mengalami mata juling. Kacamata yang dirancang khusus yang mengoreksi sebagian atau seluruh rabun dekat dapat mengatasi masalah ini.
- Mengurangi kualitas hidup. Dengan rabun jauh yang tidak tertangani, pengidapnya tidak dapat melakukan aktivitas secara optimal.
- Ketegangan mata. Rabun dekat yang tidak tertangani cenderung menyebabkan pengidapnya menyipitkan mata untuk mempertahankan fokus. Kondisi ini pada akhirnya dapat membuat mata menjadi mudah tegang, sehingga memicu kelelahan mata dan sakit kepala.
Cara Merawat Kesehatan Mata
Mata adalah salah satu bagian penting dari tubuh karena berfungsi untuk melihat. Agar dapat menjaga kesehatan mata, kamu perlu memeriksakan mata secara rutin. Sebab, mengidentifikasi dan mengobati penyakit mata sedini mungkin adalah salah satu upaya pencegahan.
Apalagi penyakit mata seperti rabun dekat maupun rabun jauh atau miopi yang dapat menyasar segala usia. Baca lebih lanjut mengenai rabun jauh pada artikel: Penyebab Rabun Jauh yang Perlu Diketahui dan Pencegahannya.
Berikut adalah rekomendasi pemeriksaan mata berdasarkan usia:
1. Pemeriksaan Mata Orang Dewasa
American Academy of Ophthalmology mengatakan orang dewasa yang tidak memiliki masalah penglihatan harus menjalani pemeriksaan mata pada usia 40. Lakukan tes mata setiap 2 hingga 4 tahun antara usia 40 dan 54.
Antara usia 55 dan 64, lakukan tes setiap 1 hingga 3 tahun. Jika kamu berusia 65 tahun ke atas, lakukan tes setiap 1 hingga 2 tahun.
2. Pemeriksaan Mata Anak-Anak
Para ahli merekomendasikan agar bayi memeriksakan kesehatan matanya saat berusia antara 6 bulan dan 1 tahun. Anak-anak juga harus menjalani tes penglihatan antara usia 3 dan 3 setengah tahun sebelum mereka mulai bersekolah, dan setiap 1 hingga 2 tahun setelahnya.
Selain pemeriksaan mata berkala, dokter spesialis mata juga dapat merekomendasikan sejumlah kebiasaan berikut:
- Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Terutama sayuran berdaun hijau, ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon untuk menjaga kesehatan mata.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes. Memiliki diabetes dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik atau glaukoma.
- Rutin berolahraga. Olahraga dapat membantu mencegah penyakit yang dapat menyebabkan masalah mata atau penglihatan. Misalnya seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Tak hanya itu, rutin berolahraga juga bermanfaat untuk kulit. Yuk, ketahui penjelasannya pada artikel: Rutin Berolahraga Mampu Membuat Kulit Awet Muda.
- Memakai kaca mata hitam. Paparan sinar matahari dapat merusak mata dan meningkatkan risiko katarak dan degenerasi makula terkait usia. Karena itu, lindungi mata dengan menggunakan kacamata hitam yang menghalangi 99 hingga 100 persen radiasi UV-A dan UV-B.
- Hindari merokok. Merokok meningkatkan risiko penyakit mata terkait usia seperti degenerasi makula dan katarak serta dapat merusak saraf optik.
- Ketahui riwayat medis keluarga. Beberapa penyakit mata diturunkan, jadi penting untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang mengidapnya.
Itulah penjelasan penyebab terjadinya rabun dekat di usia muda. Jika kamu merasakan gejala rabun dekat, sebaiknya segeralah periksakan kondisi mata ke dokter di Halodoc.✔️ Penggunaan alat bantu penglihatan sesuai dengan kondisi tentunya dapat meminimalkan gangguan penglihatan yang parah.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Farsightedness.
Web MD. Diakses pada 2023. Hyperopia.
AAO. Diakses pada 2023. Farsightedness: What Is Hyperopia?
Medline Plus. Diakses pada 2023. Eye Care.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan