Inilah Nutrisi yang Terkandung dalam ASI
Halodoc, Jakarta - ASI menjadi sumber makanan utama pada bayi, setidaknya pada 6 bulan pertama usianya. Inilah mengapa ibu diharuskan untuk segera menyusui sang buah hati sesaat setelah melahirkan. Menjadi makanan utama bayi, tentu ada segudang nutrisi yang terkandung dalam ASI yang sangat baik untuk menunjang kesehatan dan pertumbuhan sang buah hati. Apa saja?
Kolostrum, Cairan ASI Pertama
ASI diberikan secara eksklusif pada bayi hingga usianya 6 bulan. Artinya, ia tidak boleh mendapatkan asupan makanan atau minuman apa pun, bahkan air putih selama masa ASI eksklusif. ASI pertama yang keluar sesaat setelah bayi dilahirkan memiliki warna kekuningan dengan tekstur yang sedikit kental. Ini disebut kolostrum.
Warnanya memang tidak biasa, tetapi kandungan gizinya lengkap, termasuk antibodi, protein, sel darah putih, dan vitamin A. Inilah mengapa pemberian kolostrum pada bayi yang baru lahir tidak boleh ibu lewatkan. Pasalnya, jumlah kolostrum ini tidak banyak, biasanya hanya diproduksi antara 3 hingga 5 hari setelah ibu melahirkan.
Baca juga: Cara Mudah untuk Memperlancar ASI
ASI Transisi yang Hadir Setelah Kolostrum
Setelah kolostrum habis, ASI berganti menjadi ASI transisi hingga 10 hari ke depan. Sama halnya dengan kolostrum, ASI transisi pun tidak diproduksi dalam waktu lama, karena akan kembali berubah menjadi ASI matur selama antara 10 hingga 14 hari sejak keluarnya ASI transisi pertama. Cairan ASI transisi ini memiliki warna putih seperti susu pada umumnya. Seiring waktu, ASI lebih banyak mengandung gula dan lemak agar tetap mempertahankan fungsinya sebagai nutrisi pertama pada bayi. Menjelang masa sapih, kandungan ASI lebih banyak karbohidrat, lemak, dan protein.
Kandungan Nutrisi pada ASI
Air menjadi bahan ASI paling banyak, setidaknya sekitar 90 persen ASI mengandung air. Kekentalan ASI tidak akan membuat bayi sulit mencernanya, karena disesuaikan dengan saluran pencernaannya. Selain air, kandungan nutrisi pada ASI, yaitu:
- Protein
ASI menjadi bahan makanan bayi yang kaya protein. Bahkan, kualitas proteinnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi karena kandungan asam aminonya yang tentu lebih lengkap. Asam amino ini membantu meningkatkan perkembangan otak pada bayi. Jenis protein yang terkandung dalam ASI ini adalah whey protein sebesar 60 persen, dan 40 persen sisanya berupa kasein.
Baca juga: Ibu Wajib Tahu Pentingnya ASI Eksklusif
- Karbohidrat
Selain protein, ASI juga tinggi kandungan karbohidrat, terutama laktosa. Setidaknya, laktosa pada ASI ini menyumbang energi sebesar 42 persen. Tidak hanya penting untuk otak, laktosa ini juga mencegah pertumbuhan bakteri jahat dan melancarkan pencernaan dan penyerapan kalsium serta mineral lainnya.
- Lemak
Jumlah lemak dalam ASI juga lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi, tentunya lemak ini pun adalah jenis lemak yang baik. Lemak ini berfungsi untuk menunjang perkembangan otak bayi selama awal masa kehidupannya. Lemak jenis DHA dan AA yang terkandung dalam ASI sangat berperan dalam mengembangkan jaringan saraf dan retina mata bayi.
- Karnitin dan Vitamin
Karnitin yang terkandung dalam ASI berperan untuk membangun sistem antibodi tubuh dan menyediakan energi yang dibutuhkan bayi untuk kelancaran proses metabolisme tubuhnya. Zat gizi ini paling banyak dijumpai hingga 3 minggu pertama menyusui. Sementara vitamin yang terkandung dalam ASI termasuk vitamin A, K, E, D, C, dan B.
Baca juga: Meningkatkan Produksi ASI dengan 6 Cara Ini
Sayangnya, ada beberapa ibu yang mengalami kesulitan menyusui karena ASI yang hanya sedikit. Namun, tidak perlu khawatir, karena ibu bisa meminta bantuan ahli laktasi melalui aplikasi Halodoc. Di aplikasi ini, ibu bisa langsung membuat janji dengan dokter ahli di rumah sakit terdekat.
Referensi:
IDAI. Diakses pada 2020. Nilai Nutrisi Air Susu Ibu.
American Pregnancy. Diakses pada 2020. What’s in Breast Milk?
WebMD. Diakses pada 2020. Breastfeeding Overview.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan