Inilah Mekanisme Tumbuhnya Kutil di Tubuh

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juni 2021

“Kamu mungkin merasa bahwa kutil tumbuh begitu saja. Padahal, ada serangkaian proses dalam pembentukannya. Dimulai dari infeksi human papilloma virus (HPV) pada kulit, produksi keratin yang berlebihan, hingga akhirnya menumpuk dan membentuk benjolan kecil bertekstur kasar di kulit.”

Inilah Mekanisme Tumbuhnya Kutil di TubuhInilah Mekanisme Tumbuhnya Kutil di Tubuh

Halodoc, Jakarta – Tumbuhnya kutil di tubuh dapat mengganggu penampilan. Namun, selain alasan estetika, kutil atau veruka vulgaris juga perlu diwaspadai karena bisa menular. Penyebab dari kondisi ini adalah infeksi virus bernama human papilloma virus (HPV).

Benjolan kutil dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun, dengan tekstur kasar dan warna pucat atau kecoklatan. Pada beberapa kasus, benjolan juga bisa terasa gatal dan sakit saat disentuh. Lantas, bagaimana mekanisme tumbuhnya penyakit kulit ini di tubuh? Berikut ini penjelasannya.

Baca juga: 5 Tips untuk Mengatasi Kutil di Tubuh yang Mengganggu

Cara Kutil Tumbuh di Kulit

Proses tumbuhnya kutil dimulai dari infeksi virus HPV. Virus tersebut kemudian menyerang kulit, dan menyebabkan kelainan, sehingga keratin diproduksi berlebihan. Perlu diketahui bahwa keratin adalah protein penyusun rambut dan kuku.

Apa yang terjadi jika keratin diproduksi berlebihan? Keratin akan menumpuk di permukaan kulit, dan akhirnya membentuk tekstur kulit baru yang mirip benjolan. Tekstur atau benjolan kecil yang terbentuk di kulit inilah yang disebut kutil. 

Adapun bentuk kutil yang umum muncul di kulit seperti bulatan dengan tekstur kasar. Namun, pada beberapa kasus, penyakit kulit ini juga bisa muncul dengan bentuk memanjang dan tipis, atau seperti cincin (biasanya pada telapak kaki). Ukurannya pun beragam, tetapi umumnya berdiameter 0,1-1 sentimeter. 

Baca juga: Awas, Hindari Penularan Kutil Kelamin saat Hubungan Intim

Penularan yang Perlu Diwaspadai

Satu hal yang perlu diwaspadai dari kutil adalah kondisi ini bisa menular dengan mudah. Cara penularanna dengan bersentuhan atau kontak langsung dengan orang yang mengidap penyakit kulit ini, atau benda yang telah terkontaminasi virus HPV. 

Meski begitu, tidak semua orang yang berkontak dengan pengidapnya atau benda yang terkontaminasi akan langsung tertular. Sebab, sistem kekebalan tubuh yang kuat bisa mencegah infeksi terjadi. Oleh karena itu, kutil biasanya lebih rentan terjadi pada orang yang kekebalan tubuhnya lemah. 

Misalnya, anak-anak dan orang lanjut usia atau lansia. Namun, perlu diingat juga bahwa kutil tetap dapat terjadi pada siapa saja, tanpa pandang usia. Jika tertular, biasanya benjolan kecil ini seringkali muncul di siku, sekitar kuku, telapak tangan atau kaki, dan jari-jari tangan atau kaki.

Baca juga: Tertular Kutil Kelamin, Ketahui Apa Saja Faktor Penyebabnya

Bagaimana Pengobatan yang Bisa Dilakukan?

Pada kebanyakan kasus, kutil bisa sembuh dengan sendirinya, meski butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Namun, jika telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, terasa nyeri, atau berdarah, pengobatan diperlukan. 

Untuk mempercepat penyembuhan, kamu bisa mengoleskan salep atau plester khusus, yang mengandung asam salisilat. Salep dan plester ini biasa dijual di apotik dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Hindari menghilangkan kutil dengan cara menempelkan selotip, atau cara lain yang tidak direkomendasikan dokter. 

Bila salep dan plester tak membuahkan hasil, gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter. Metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter bisa bermacam-macam, tergantung kondisi yang dialami. Dokter dapat meresepkan krim oles dengan kandungan yang lebih kuat, atau merekomendasikan prosedur medis seperti krioterapi dan terapi laser.

Krioterapi adalah prosedur yang umum dilakukan untuk menghilangkan kutil, terutama di tangan dan kaki. Dalam prosedurnya, dokter akan menggunakan pisau kecil dan tajam untuk memotongnya, lalu mengaplikasikan zat pembeku. 

Sementara itu, terapi laser biasanya dilakukan jika prosedur lain tidak membuahkan hasil. Untuk melakukan terapi ini, dokter akan menggunakan pulsed-dye laser untuk membakar pembuluh darah kecil pada jaringan yang terinfeksi, memberi suntikan anestesi, dan mengarahkan laser pada benjolan.

Referensi:
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2021. Contagious Skin Diseases. Warts.
NHS Choices UK. Diakses pada 2021. Warts and Veruccas.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases & Conditions. Common Warts.
WebMD. Diakses pada 2021. Warts: 10 Answers to Frequently Asked Questions.