Inilah Langkah Perawatan untuk Mengatasi Rematik
Halodoc, Jakarta - Rheumatoid arthritis, atau kerap disebut dengan rematik termasuk jenis penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem imunitas tubuh justru menyerang persendian yang sehat, sehingga persendian mengalami nyeri, membengkak, dan terasa kaku.
Gejala rematik umumnya berupa nyeri dan bengkak pada beberapa sendi tubuh, biasanya persendian yang sama di kedua sisi tubuh, seperti sendi di kedua pergelangan tangan atau kedua pergelangan kaki, sendi terasa kaku terutama pada pagi hari, hingga tubuh terasa kelelahan.
Perawatan untuk Mengatasi Rematik
Rematik bisa terjadi pada siapa saja. Namun, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Ini termasuk wanita, lansia, dan orang yang riwayat keluarganya dengan penyakit yang sama. Lalu, kebiasaan buruk, seperti merokok, paparan lingkungan, hingga kegemukan juga memiliki risiko yang sama tingginya untuk mengembangkan rematik.
Baca juga: Ketahui Penyebab Rematik di Usia Muda
Rematik cenderung memengaruhi sendi kecil tubuh terlebih dahulu, terlebih sendi yang menempel pada jari tangan atau kaki. Seiring perkembangannya, gejalanya akan menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu. Seiring waktu, rematik dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser keluar dari posisi asalnya.
Segera lakukan pengobatan jika kamu merasakan adanya gejala rematik, sehingga komplikasi bisa dicegah. Gunakan aplikasi Halodoc kapan saja kamu ingin membuat janji untuk berobat di rumah sakit atau tanya jawab dengan dokter seputar masalah kesehatan. Tidak hanya itu, sekarang beli obat pun jauh lebih mudah dengan aplikasi Halodoc karena kamu tidak perlu lagi keluar rumah.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Rematik
Sayangnya, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan rematik. Namun, deteksi dini dan perawatan yang tepat bisa membantu mengurangi parahnya gejala. Langkah perawatan rematik bisa mengombinasikan konsumsi obat, terapi, dan tindakan pembedahan jika memang diperlukan.
- Obat-obatan
Jenis obat yang direkomendasikan oleh dokter bergantung pada seberapa parah gejala rematik yang muncul dan berapa lama penyakit ini telah muncul. Pilihan obatnya termasuk obat anti-inflamasi nonsteroid yang dapat meredakan nyeri dan membantu mengurangi peradangan.
Lalu, obat steroid yang turut membantu mengurangi peradangan dan nyeri serta memperlambat terjadinya kerusakan sendi. Berikutnya adalah obat disease-modifying antirheumatic drugs yang membantu memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis dan membantu melindungi sendi serta jaringan lain dari kerusakan permanen.
- Terapi
Perawatan lainnya untuk rematik adalah terapi fisik atau okupasi untuk membantu menjaga sendi tetap fleksibel. Kamu juga mungkin akan diajari cara baru untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang lebih mudah dan tidak terlalu memberatkan persendian. Penggunaan alat bantu bisa membantu menghindari stres pada persendian yang nyeri.
- Operasi
Apabila pengobatan dan terapi tidak berhasil mengurangi gejala rematik yang kamu alami dan memperlambat kerusakan sendi, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan operasi untuk memperbaiki sendi yang telah mengalami kerusakan. Operasi dapat membantu memulihkan sendi dan mengurangi rasa sakit.
Baca juga: Pengidap Rematik Tidak Boleh Mengonsumsi 5 Makanan Ini
Setidaknya, ada empat metode pembedahan yang biasanya dilakukan untuk menangani rematik, yaitu:
- Sinovektomi, pembedahan untuk mengangkat lapisan sendi yang mengalami peradangan (sinovium). Metode ini bisa dilakukan pada lutut, siku, pergelangan tangan, jari tangan, dan pinggul.
- Perbaikan tendon, karena peradangan dan kerusakan sendi dapat menyebabkan tendon yang ada di sekitar sendi kendor atau pecah.
- Fusi sendi, untuk menstabilkan atau memperbaiki posisi sendi dan menghilangkan rasa sakit.
- Penggantian sendi total, dilakukan dengan mengangkat sendi yang rusak dan memasukkan prostesis yang terbuat dari logam dan plastik.
Masing-masing langkah perawatan ini memiliki risiko yang berbeda. Jadi, pastikan kamu sudah bertanya dulu pada dokter sebelum melakukan pengobatan, ya!