Inilah Kelompok yang Tidak Boleh Dapat Vaksin Corona
Halodoc, Jakarta – Saat ini vaksin COVID-19 sudah banyak didistribusikan ke beberapa daerah di Indonesia. Artinya, tidak lama lagi beberapa golongan masyarakat yang menjadi prioritas sudah dapat menerima vaksin COVID-19. Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, dengan menerima vaksin COVID-19, tubuh akan mendapatkan proteksi lebih baik untuk menghindari virus corona. Virus ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan hingga komplikasi yang serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Untuk itu, pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerima vaksin COVID-19. Dengan begitu, pandemi COVID-19 diharapkan bisa menurun dan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal. Namun, meskipun pemerintah sudah menyiapkan daftar prioritas penerima COVID-19, tetapi ada beberapa golongan yang tidak boleh dapat vaksin corona. Siapa saja golongan tersebut? Yuk, simak lebih banyak ulasannya dalam artikel ini!
Kenali Kelompok yang Tidak Boleh Dapat Vaksin Corona
Pemerintah Indonesia telah mendapatkan vaksin corona yang bisa digunakan oleh masyarakat luas. Menurut Presiden Indonesia, Joko Widodo, sebanyak 329.500.000 vaksin telah dipesan untuk masyarakat Indonesia. Bahkan, sebanyak 3 juta dosis yang berasal dari Sinovac telah tiba di Indonesia pada Desember 2020.
Hal ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat maupun pemerintah Indonesia. Dengan melaksanakan vaksinasi COVID-19, tentunya masyarakat berharap pandemi dapat segera diatasi. Dengan begitu, masyarakat dapat hidup kembali dengan normal seperti sedia kala. Untuk menerima vaksinasi pun ada syarat yang harus dipenuhi oleh masyarakat, salah satunya dalam kondisi yang sehat secara fisik.
Baca juga: Tiba di Indonesia, Kapan Vaksin Corona Bisa Digunakan?
Lalu, adakah kelompok yang tidak boleh dapat vaksin corona? Nyatanya, ada beberapa kelompok yang tidak boleh dapat vaksin corona atau sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
1.Seseorang yang Memiliki Alergi
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa orang yang menerima vaksin COVID-19 mengalami reaksi alergi yang cukup parah. Konsultasikan kandungan apa saja yang terdapat dalam vaksin COVID-19. Jika ada kandungan yang dapat memicu alergi, sebaiknya hindari mendapatkan vaksin COVID-19 untuk menurunkan risiko yang lebih buruk. Jika kamu mengalami alergi parah setelah vaksin yang pertama, hindari melakukan vaksin yang kedua.
2.Anak-Anak
Saat ini vaksin COVID-19 yang tersedia di beberapa negara hanya boleh diberikan pada remaja, dewasa, hingga lansia. Hal ini disebabkan belum ada pengujian klinis yang dilakukan pada anak-anak. Vaksin Moderna boleh digunakan mulai usia 18 tahun ke atas. Pfizer boleh digunakan di usia 16 ke atas.
Namun jangan khawatir, para peneliti akan terus meneliti dan menguji vaksin COVID-19 hingga bisa digunakan oleh anak-anak, balita, maupun bayi. Pengujian ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kemungkinan, hasil pengujian baru terlihat di pertengahan tahun 2021.
3.Pengidap Gangguan Imunitas
Mengutip CNN Health, vaksin COVID-19 tidak dapat diberikan oleh orang-orang yang memiliki gangguan imunitas. Namun, tidak ada salahnya selalu bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai pemberian vaksin agar kesehatan tetap terjaga dengan baik.
4.Wanita Hamil dan Menyusui
Menurut Dr. Peter Marks, seorang Direktur FDA’s Center for Biologics Evaluation and Research, mengidap COVID-19 saat menjalani kehamilan merupakan hal yang berbahaya. Namun, vaksin COVID-19 bukanlah tindakan yang akan direkomendasikan oleh dokter untuk mencegah COVID-19 pada ibu hamil maupun menyusui.
Meskipun begitu, Dr. Peter mengatakan hal ini akan dikembalikan kepada individu masing-masing wanita hamil dan menyusui. Selain itu, American College of Obstetricians and Gynecologists, merekomendasikan bahwa vaksin ini boleh diberikan pada wanita hamil yang memenuhi kriteria untuk pemberian vaksin.
Meskipun uji klinis tidak meliputi wanita menyusui, tetapi kandungan vaksin tidak dianggap berisiko bagi bayi maupun proses menyusui. Oleh karena itu, ibu menyusui juga perlu ditawarkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 jika memenuhi kriteria pemberian vaksin.
Sebaiknya, konsultasikan lagi dengan dokter setempat jika kamu akan merencanakan kehamilan saat penerimaan vaksin. Informasi yang tepat tentunya akan membuat kesehatan saat menjalani kehamilan semakin optimal.
Selain 4 kelompok tersebut, menurut data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, di Indonesia terdapat kelompok lain yang tidak boleh dapat vaksin corona. Mulai dari seseorang yang terkonfirmasi dan terdiagnosis COVID-19, sedang mengalami demam ringan maupun berat, hingga memiliki riwayat penyakit pembekuan darah yang tidak terkontrol atau kelainan darah.
Adanya kelainan atau penyakit kronis juga sebaiknya disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mendapatkan vaksin COVID-19. Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat penyakit epilepsi atau penyakit gangguan saraf juga tidak boleh dapat vaksin corona.
Kelompok lain yang tidak boleh dapat vaksin corona adalah orang-orang yang mendapatkan imunisasi jenis lain 1 bulan sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin corona. Jika kamu berencana pindah dari wilayah domisili sebelum jadwal imunisasi selesai juga, sebaiknya tidak mendapatkan vaksin corona.
Baca juga: Kontroversi Sputnik V, Vaksin Corona Asal Rusia
Itulah beberapa golongan atau kelompok yang tidak boleh dapat vaksin corona. Lakukan pencegahan dengan 3M hingga pengujian klinis terhadap vaksin semakin berkembang. Jangan lupa untuk tingkatkan imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup!