Inilah Jenis-Jenis Blefaritis yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta - Hampir semua bagian tubuh bagian tubuh dapat mengalami peradangan, termasuk juga mata. Gangguan peradangan ini disebut juga blefaritis di mana mata yang terserang dapat mengalami pembengkakan dan memerah. Penyakit mata ini terbagi menjadi beberapa jenis dan perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan dampak buruk pada bagian penglihatan. Untuk lebih lengkapnya, baca di sini!
Beberapa Jenis Blefaritis yang Perlu Perhatian Lebih
Blefaritis adalah gangguan yang disebabkan peradangan pada mata dan biasanya terjadi pada kedua pada di sepanjang tepi dari kelopak mata. Masalah ini umumnya terjadi ketika kelenjar minyak berukuran kecil di dekat pangkal bulu mata mengalami sumbatan. Karena itu, bagian mata mengalami iritasi dan kemerahan. Hal ini juga dapat menimbulkan gumpalan dan lengket di sekitar bulu mata.
Baca juga: Mengidap Blefaritis? Begini 5 Cara Mengobatinya
Penyakit pada mata ini seringkali merupakan kondisi kronis yang sulit untuk diobati. Selain itu, blefaritis juga dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman serta tidak sedap untuk dipandang. Memang umumnya penyakit ini tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan, tetapi tidak menular. Namun, alangkah lebih baik untuk mengetahui jenis-jenis dari blefaritis yang memiliki risiko untuk menyebabkan gangguan lain yang lebih parah.
Berikut ini beberapa jenis blefaritis yang perlu diketahui:
1. Blefaritis Anterior
Gangguan mata jenis anterior ini terjadi saat bagian luar kelopak mata tempat bulu mata menempel yang terpengaruh. Blefaritis jenis ini dapat terbagi menjadi dua, yaitu:
- Seboroik: Masalah mata ini dapat terjadi akibat ketombe dan biasanya menyebabkan kelopak mata menjadi merah dan menghasilkan sisik di bulu mata serta terasa gatal. Sisik ini awalnya berkembang karena jumlah abnormal dan jenis selaput air mata yang diproduksi oleh kelenjar kelopak mata tidak biasa.
- Ulseratif: Pada jenis ini terbilang lebih jarang untuk terjadi dan biasanya mulai menyerang di masa kanak-kanak. Gangguan ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menyebabkan pembentukan kerak keras di sekitar bulu mata. Kerak ini dapat mengeras saat tidur, sehingga sulit untuk membuka mata di pagi hari.
Jika kamu mengalami kondisi yang menyerupai blefaritis, ada baiknya untuk segera mendapatkan pemeriksaan. Kamu bisa memesan pemeriksaan mata hanya dengan menggunakan aplikasi Halodoc yang sudah bekerjasama dengan banyak rumah sakit di seluruh Indonesia. Maka dari itu, nikmati semua kemudahan dalam akses kesehatan hanya dengan download satu aplikasi saja!
Baca juga: Ini 12 Gejala Blefaritis, Peradangan pada Kelopak Mata
2. Blefaritis Posterior
Blefaritis jenis ini dapat terjadi saat kelenjar minyak di kelopak mata bagian dalam terkandung bakteri yang terus berkembang biak. Hal ini dapat terjadi akibat kondisi kulit, seperti jerawat rosacea dan ketombe di kulit kepala. Gangguan ini disebut juga dengan disfungsi kelenjar meibom yang terbilang umum untuk terjadi. Kelenjar meibom berguna untuk mengeluarkan minyak yang akan disekresikan ke dalam air mata. Hal ini berguna untuk mencegah penguapan lapisan air mata.
Apabila kelenjar ini mengalami peradangan, minyak yang dihasilkan mungkin tidak dalam takaran yang tepat, lebih banyak atau lebih sedikit. Seseorang yang mengidap blefaritis jenis ini sering mengalami mata merah, terbakar, hingga mata kering. Penglihatan juga dapat berubah-ubah karena lapisan air mata yang tidak stabil.
Baca juga: Blefaritis Sebabkan Kerusakan pada Kornea, Ini Penjelasannya
Jika gangguan ini terjadi, ada baiknya untuk mengetahui cara yang paling ampuh sebagai penanganan dini. Salah satunya adalah dengan mengompreskan air hangat diletakkan pada mata selama 5 menit. Selain itu, perawatan di rumah mungkin saja tidak cukup, sehingga beberapa obat perlu digunakan. Jenis obat-obatan, seperti antibiotik topikal, antibiotik oral, hingga kortikosteroid dapat ampuh untuk meredakan masalah pada mata ini.