Inilah Gejala Sifilis Sesuai dengan Tahap Perkembangannya
Halodoc, Jakarta – Sifilis ditandai dengan beberapa gejala yang berkembang dalam beberapa tahap. Penyakit menular seksual yang juga dikenal dengan istilah raja singa ini terjadi karena infeksi bakteri bernama Treponema pallidum. Gejala awal dari kondisi ini adalah muncul luka di area kelamin, mulut, atau dubur. Namun umumnya, pengidap sifilis tidak menyadari gejala tersebut.
Salah satu cara penularan penyakit ini adalah melalui hubungan intim dengan orang yang sebelumnya sudah terinfeksi bakteri. Selain dengan hubungan badan, sifilis juga bisa menular melalui kontak atau pertukaran cairan tubuh, misalnya melalui darah. Seperti dikatakan sebelumnya, gejala pada penyakit ini umumnya tidak disadari dan berkembang dalam beberapa tahap. Biar lebih jelas, simak penjelasannya pada artikel berikut!
Baca juga: Jangan Salah, Sifilis Tak Hanya Menular Lewat Kontak Seksual
Tahap Perkembangan Gejala Sifilis
Munculnya luka pada area kelamin, mulut, atau dubur bisa menjadi gejala awal penyakit menular seksual sifilis. Namun, gejala sering tidak disadari karena luka yang muncul sering tidak terlihat dan tidak terasa sakit. Meski begitu, pada tahapan itu sebenarnya infeksi sudah terjadi dan bisa ditularkan pada orang lain lagi. Sifilis adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lain, seperti otak atau jantung. Penyakit ini juga bisa menyerang wanita hamil dan bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah.
Gejala sifilis berkembang sesuai dengan tahapan yang dialami dan gejala yang dimunculkan pun berbeda-beda. Berikut ini penjelasanya:
1.Sifilis Primer
Ini adalah tahapan awal dan menyebabkan muncul gejala sifilis berupa lesi atau luka pada organ reproduksi, yaitu di sekitar mulut atau di dalam alat kelamin. Gejala awal umumnya muncul antara 10 hingga 90 hari setelah terpapar bakteri penyebab sifilis. Awalnya, luka yang muncul akan terlihat seperti bekas gigitan serangga dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Pada tahap ini, mungkin akan muncul benjolan pada area selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala penyakit mungkin akan menghilang dalam 3–6 minggu, tetapi bukan berarti sembuh. Jika pengobatan tidak dilakukan hingga tuntas, kondisi ini justru bisa berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu sifilis sekunder.
Baca juga: 4 Fakta Tentang Sifilis yang Ditularkan dari Hubungan Intim
2.Sifilis Sekunder
Pada tahap sekunder, sifilis mulai menyebabkan muncul ruam merah kecil, biasanya pada telapak kaki dan telapak tangan. Selain ruam, biasanya ada gejala lain yang juga akan menyertai, seperti demam, nafsu makan menurun, radang tenggorokan, dan munculnya kutil kelamin. Gejala penyakit ini mungkin akan hilang tanpa pengobatan. Namun, gejala bisa muncul berulang dan bila tidak ditangani bisa berkembang ke tahap sifilis laten atau tersier.
3.Sifilis Laten
Pada tahap ini, luka akibat infeksi bisa hilang dan tidak meninggalkan bekas. Padahal, kondisi itu malah menjadi tanda bahwa sifilis sudah memasuki tahap yang lebih lanjut, yaitu sifilis laten. Sifilis seolah sembuh dan tidak ada gejala, tetapi infeksi bakteri tetap ada di dalam tubuh dan bisa ditularkan. Jika tidak diobati, kondisi bisa semakin berbahaya.
4.Sifilis Tersier
Jika tidak diobati dengan tepat, sifilis bisa berkembang dan memasuki tahap yang paling berbahaya, yaitu sifilis tersier. Setelah memasuki tahap ini, sifilis sangat mungkin memberi dampak yang berbahaya bagi organ tubuh lain. Semakin lama, komplikasi sifilis mulai muncul, seperti kelumpuhan, kebutaan, demensia, hingga masalah pendengaran bahkan kematian.
Cari tahu lebih lanjut seputar penyakit menular seksual sifilis dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!