Inilah Gejala dan Pengobatan Periodontitis yang Bikin Gusi Radang
Halodoc, Jakarta – Periodontitis adalah infeksi gusi serius yang merusak jaringan lunak dan menghancurkan tulang yang mendukung gigi. Periodontitis dapat menyebabkan gigi menjadi longgar dan melonggarkan atau menyebabkan gigi tanggal.
Periodontitis sering terjadi, tetapi sebagian besar dapat dicegah. Biasanya pemicunya adalah kurangnya kebersihan mulut dan gigi. Menyikat setidaknya dua kali sehari, flossing setiap hari dan mendapatkan pemeriksaan gigi rutin dapat meminimalisir terjadinya periodontitis.
Gejala Periodontitis
Gusi yang sehat keras dan berwarna merah muda pucat dan pas di sekitar gigi. Tanda dan gejala periodontitis dapat meliputi:
-
Mengalami pembengkakan gusi
-
Warna gusi merah, kehitaman, ataupun keunguan
-
Gusi terasa lembut saat disentuh
-
Gusi mudah berdarah
-
Gusi yang menarik diri dari gigi yang membuat gigi terlihat lebih panjang dari biasanya
-
Ruang baru berkembang di antara gigi
-
Bau mulut
-
Gigi yang longgar
-
Terasa sakit saat mengunyah
-
Terjadi perubahan dari cara gigi menggigit makanan
Jenis-Jenis Periodontitis
Ada beberapa jenis periodontitis yang paling umum adalah sebagai berikut:
-
Periodontitis Kronis
Ini adalah tipe yang paling umum dan sangat memengaruhi sebagian besar orang dewasa, meskipun anak-anak juga dapat terpengaruh. Jenis ini disebabkan oleh penumpukan plak dan melibatkan kerusakan lambat yang dapat membaik dan memburuk dari waktu ke waktu. Ketika kerusakan sudah parah bisa sampai kehilangan gusi dan gigi.
-
Periodontitis Agresif
Biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau awal masa dewasa dan hanya memengaruhi sejumlah kecil orang. Penyakit ini cenderung memengaruhi keluarga dan menyebabkan perkembangan tulang dan gigi yang terhambat jika tidak ditangani.
-
Penyakit Periodontal Nekrosis
Penyakit gigi ini ditandai oleh kematian jaringan gusi, ligamen gigi, dan tulang pendukung yang disebabkan oleh kurangnya suplai darah (nekrosis) sehingga mengakibatkan infeksi berat. Tipe ini umumnya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun. Contohnya, pengidap infeksi HIV, seseorang yang sedang menjalani pengobatan kanker ataupun kekurangan gizi.
Ketahui Penyebabnya
Dalam kebanyakan kasus, periodontitis dimulai dengan plak lengket yang terdiri dari bakteri. Jika tidak ditangani, berikut ini bagaimana plak akhirnya dapat berkembang menjadi periodontitis:
Plak terbentuk pada gigi ketika pati dan gula dalam makanan berinteraksi dengan bakteri yang biasanya ditemukan di mulut. Menyikat gigi dua kali sehari dan flossing sekali sehari menghilangkan plak, tetapi plak kembali terbentuk dengan cepat.
Plak bisa mengeras di bawah garis gusi dan menjadi karang gigi (kalkulus) tetap. Tartar lebih sulit dihilangkan dan dipenuhi bakteri. Semakin panjang plak dan karang gigi yang tersisa di gigi maka semakin banyak kerusakan yang bisa terjadi.
Kamu tidak dapat menyingkirkan karang gigi dengan menyikat dan flossing. Kamu perlu membersihkan gigi secara profesional untuk menghilangkannya. Plak dapat menyebabkan gingivitis, yakni bentuk penyakit periodontal yang paling ringan. Gingivitis adalah iritasi dan peradangan di bagian gusi di sekitar pangkal gigi (gingiva). Peradangan gusi yang sedang berlangsung dapat menyebabkan periodontitis.
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko periodontitis meliputi:
-
Radang gusi
-
Kebiasaan kesehatan mulut yang buruk
-
Merokok atau mengunyah tembakau
-
Usia yang lebih tua
Perubahan hormonal, seperti yang berkaitan dengan kehamilan atau menopause
-
Kegemukan
-
Nutrisi yang tidak memadai, termasuk kekurangan vitamin C
-
Faktor genetika
-
Obat-obatan tertentu yang menyebabkan mulut kering atau gusi berubah
-
Kondisi yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun, seperti leukemia, HIV / AIDS dan pengobatan kanker
-
Mengidap penyakit tertentu, seperti diabetes, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn
Kalau ingin mengetahui gejala dan pengobatan periodontitis serta penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan