Inilah Dosis Oralit yang Tepat untuk Dewasa dan Anak
“Oralit bisa dikonsumsi mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kendati demikian, dosisnya harus disesuaikan menurut usia. Larutan yang satu ini sering digunakan saat diare untuk mencegah dehidrasi.”
Halodoc, Jakarta – Oralit adalah obat yang sering dicari saat seseorang mengalami diare. Obat ini bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat diare, sehingga bisa mencegah dehidrasi. Bukan hanya orang dewasa, dengan dosis oralit yang tepat, obat ini juga bisa dikonsumsi anak-anak sampai bayi.
Kendati demikian, dosis penggunaannya berbeda-beda disesuaikan dengan usia individu yang ingin mengonsumsinya. Kandungan oralit di antaranya glukosa anhidrat sebanyak 2,7 gram, kalium klorida 0,3 gram, natrium klorida 0,52 gram, dan trisodium sitrat dihidrat 0,58 gram.
Nah, berikut dosis oralit yang tepat sesuai usia.
Dosis Oralit Sesuai Usia
Pastikan kamu mengonsumsi oralit sesuai dengan anjuran yang tertera pada label kemasan. Pada umumnya, oralit perlu dilarutkan dalam satu gelas air putih matang yaitu sekitar 200 mililiter. Setelah itu aduk sampai benar-benar larut. Minum oralit sampai habis sesuai dosis yang dianjurkan. Berikut dosis oralit untuk orang dewasa dan anak-anak:
1. Dosis oralit untuk orang dewasa
Pemberian oralit untuk orang dewasa maksimal 100 mililiter per jam. Berikut dosis oralit untuk orang dewasa yang mengalami dehidrasi:
- Dehidrasi ringan: 50 mililiter cairan per kilogram berat badan yang diminum setiap 4-6 jam sekali.
- Dehidrasi sedang: 100 mililiter cairan per kilogram berat badan yang diminum setiap 4-6 jam sekali.
Pada orang dewasa yang mengalami diare, dosis oralit untuk memenuhi keseimbangan cairan adalah:
- Diare ringan: 100-200 mililiter cairan per kilogram berat badan dalam satu hari.
- Diare kronis: 15 ml cairan per kilogram berat badan setiap jam sampai diare berhenti.
2. Dosis oralit untuk anak-anak
Bayi dan anak-anak sudah diperbolehkan mengonsumsi oralit dengan catatan penggunaan dosisnya benar. Dosis yang tepat untuk bayi dan anak-anak yaitu:
- Usia < 2 tahun: 15 mililiter per kilogram berat badan dalam satu hari sekali.
- Usia 2-10 tahun: 50 mililiter per kilogram berat badan dalam 4-6 jam pertama. Kemudian 100 ml per kilogram berat badan pada 18-24 jam setelahnya.
Hindari memberikan obat untuk mengembalikan elektrolit pada bayi prematur. Sejauh ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Maka dari itu, hubungi dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat apa pun pada bayi.
Hindari mengonsumsi oralit melebihi dosis yang dianjurkan untuk mencegah efek samping. Beberapa efek samping yang bisa terjadi adalah pusing, perut kembung dan sakit perut. Tingginya kadar natrium di dalam darah juga bisa memicu denyut jantung cepat, tekanan darah tinggi, sakit kepala, lelah yang berat, atau lemas.
Waspadai Interaksi Oralit dengan Obat Lain
Oralit mengandung kalium dan natrium yang dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti:
- Obat ACE inhibitor, obat diuretik hemat kalium, atau ciclosporin. Jika dikonsumsi dengan obat-obatan tersebut, risiko yang bisa timbul adalah hiperkalemia
- Obat NSAID. Jika dikonsumsi bersamaan, kamu berisiko kelebihan kadar kalium.
- Peningkatan efektivitas quinidine.
- Perubahan konsentrasi lithium di dalam darah.
Hubungi dokter melalui Halodoc apabila kamu mengalami tanda dan gejala tertentu setelah mengonsumsi oralit. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab segala pertanyaan kamu. Jangan tunda untuk menghubungi dokter sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!