Inilah Dampak Penggunaan Ganja pada Otak
Halodoc, Jakarta - Ganja adalah tanaman yang masuk dalam kategori narkoba dan obat-obatan terlarang. Jika seseorang mengonsumsinya, jeratan hukum dapat terjadi karena hal tersebut sudah melanggar hukum. Tidak sedikit artis-artis yang tertangkap lantaran mengonsumsi tanaman dengan nama lain Cannabis sativa tersebut.
Seseorang yang menggunakan ganja dapat merasakan delusi yang merupakan efek dari kandungan THC saat menghirup asapnya ketika dibakar. Namun, tahukah kamu jika ganja dapat menimbulkan dampak buruk pada otak? Terlebih jika tanaman ini dikonsumsi dalam waktu yang lama. Berikut pembahasan lengkapnya terkait dampak yang terjadi pada otak karena konsumsi ganja!
Baca juga: Ini Efek Ganja pada Kesehatan Tubuh
Dampak Buruk Ganja pada Otak
Ganja adalah salah satu tanaman yang dilarang untuk dikonsumsi di Indonesia, tetapi di beberapa negara lain dilegalkan. Di beberapa negara lain, ganja juga digunakan sebagai pengobatan beberapa penyakit tertentu.
Marijuana atau ganja memiliki senyawa yang dapat menimbulkan perubahan pada pikiran, karena dapat memengaruhi otak dan tubuh. Hal tersebut dapat membuat kamu merasa bahagia hingga halusinasi. Selain itu, kamu juga dapat merasakan kecanduan yang dapat berbahaya bagi kesehatan otak, terutama untuk jangka panjang. Berikut beberapa dampak ganja pada otak:
-
Psikosis
Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi pada otak disebabkan oleh ganja adalah psikosis. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kejiwaan yang ditandai dengan kesulitan membedakan realita atau halusinasi. Salah satu gangguan mental psikotik yang kerap terjadi adalah skizofrenia. Hal ini sudah terbukti melalui sebuah jurnal dari Biological Psychiatry, yang menyatakan bahwa pengguna ganja memiliki risiko yang lebih besar akan gangguan psikosis.
-
Penurunan IQ
Seorang remaja yang kerap merokok ganja juga lebih cenderung untuk mengalami penurunan IQ ketika usianya lebih tua. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa remaja yang merokok ganja paling tidak empat kali dalam seminggu akan mengalami penurunan IQ 8 poin beberapa tahun setelahnya. Belum dapat dipastikan dampak ganja pada otak ini bisa terjadi, tetapi kemungkinan karena zat kimia yang terkandung lalu masuk ke otak.
Baca juga: Alasan Mengapa Ganja Dilarang Dikonsumsi
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait dampak buruk apa saja yang dapat terjadi saat mengonsumsi ganja terlalu sering pada otak. Dengan mengetahui hal tersebut, mungkin kamu akan berhenti untuk mengonsumsinya. Caranya mudah sekali, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!
-
Perubahan Ukuran Otak
Kamu juga dapat mengalami perubahan pada ukuran otak sebagai dampak buruk dari konsumsi ganja. Pada jurnal yang diterbitkan Proceedings of National Academy of Sciences, disebutkan bahwa seseorang yang merokok ganja setiap hari selama kurang lebih empat tahun akan memiliki korteks orbitofrontal yang lebih kecil. Hal ini dipercaya terjadi karena kecanduan yang timbul.
Penelitian tersebut juga menemukan apabila otak dari seseorang yang kecanduan ganja kronis menunjukkan adanya konektivitas yang lebih besar. Hal ini dapat berhubungan dengan seberapa baik informasi dapat bergerak antara berbagai bagian dari otak.
Belum dapat dipastikan alasan hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan otak seperti itu, tetapi dipercaya jika ada hubungannya dengan kandungan THC yang merupakan bahan psikoaktif dari ganja. Kandungan THC dapat memengaruhi reseptor kanabinoid, yang terlibat dalam nafsu makan, memori, hingga suasana hati yang dipengaruhi oleh bagian korteks orbitofrontal pada otak.
Baca juga: Benarkah Cannabidiol (CBD) Dapat Membuat Tidur Nyenyak?
Itulah beberapa dampak buruk yang dapat terjadi pada otak disebabkan oleh penggunaan ganja. Maka dari itu, penting untuk selalu mempertimbangkan manfaat dan dampaknya saat mengonsumsi tanaman terlarang tersebut. Selain dapat merugikan tubuh, kamu juga dapat ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba.