Inilah Cara Tepat untuk Menghitung Siklus Menstruasi
“Untuk menghitung siklus menstruasi, kamu dapat mencatat hari pertama haid setiap bulan dan menghitung jeda hari di antaranya. Untuk lebih akurat, kamu juga bisa menghitung rata-rata siklus selama tiga bulan.”
DAFTAR ISI
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Fase-Fase dalam Siklus Menstruasi
- Fase Folikuler
- Fase Ovulasi
- Fase Luteal
Halodoc, Jakarta – Siklus menstruasi merupakan siklus alami yang terjadi setiap bulan pada wanita normal. Panjang siklus menstruasi sendiri dapat berbeda-beda pada setiap wanita, sehingga penting untuk memahami polanya secara individu.
Mengetahui siklus menstruasi dapat membantu memperkirakan masa subur bagi pasangan yang ingin hamil, maupun bagi yang ingin menghindarinya. Bukan hanya itu, siklus menstruasi juga dapat menjadi indikator kesehatan reproduksi.
Nah, tahukah kamu bagaimana cara menghitung siklus menstruasi? Yuk, simak lebih lanjut pembahasannya berikut ini!
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah proses alami di mana dinding rahim mengalami peluruhan, menyebabkan perdarahan dari organ intim yang berlangsung selama 3–8 hari.
Untuk menghitung siklus menstruasi dengan tepat, pertama-tama catatlah hari pertama haid setiap bulan. Selanjutnya, hitunglah jumlah hari antara hari pertama haid bulan ini dengan hari pertama haid bulan berikutnya.
Misalnya, jika haid mulai pada 30 Januari dan bulan berikutnya mulai pada 23 Februari, maka siklus menstruasi kamu adalah 25 hari.
Namun, perlu kamu ingat, panjang siklus ini dapat bervariasi tiap bulan. Beberapa bulan dapat mengalami siklus menstruasi yang lebih panjang, sementara beberapa bulan lainnya mungkin lebih singkat. Ini merupakan hal normal selama siklus masih dalam rentang 21 sampai 35 hari.
Apabila siklus terjadi lebih singkat atau lebih lama dari batas tersebut, kamu mungkin mengalami gangguan siklus menstruasi. Untuk lebih jelasnya, kamu dapat membaca artikel berikut ini: “Ini Perbedaan Siklus Menstruasi yang Normal dan Tidak”.
Jika ingin lebih spesifik, kamu dapat melacak data selama tiga bulan untuk menemukan rata-rata panjang siklus.
Catat hari pertama haid setiap bulan dan hitung jumlah hari hingga menstruasi berikutnya. Setelah tiga bulan, jumlahkan hari-hari tersebut dan bagilah dengan tiga untuk mendapatkan rata-rata yang lebih akurat.
Misalnya, jika siklus bulananmu adalah 25, 30, dan 28 hari, maka rata-rata panjang siklus selama tiga bulan adalah 27,6 hari. Perhitungan ini dapat membantumu memprediksi menstruasi berikutnya dengan lebih tepat.
Selain menghitung siklus menstruasi, penting juga untuk mencatat aliran darah, rasa sakit, dan gejala lain seperti perut kembung atau nyeri pada payudara. Perubahan suasana hati dan perilaku juga perlu kamu catat untuk mengidentifikasi potensi masalah pada sistem reproduksi.
Jika terjadi gangguan menstruasi atau gejala-gejala tertentu, ini dapat menjadi pertanda bahwa ada masalah kesehatan yang perlu kamu periksa lebih lanjut. Baca selengkapnya pada artikel berikut ini: “Para Wanita Harus Tahu, 4 Penyakit yang Ditandai Masalah Menstruasi”.
Fase-Fase dalam Siklus Menstruasi
Selain mengetahui cara menghitung siklus menstruasi, kamu juga perlu mengetahui fase-fase dalam siklus menstruasi, antara lain:
1. Fase Folikuler
Fase folikuler bermula sejak awal menstruasi dan berlangsung hingga sebelum sel telur matang lepas dari ovarium.
Selama fase ini, otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk memproduksi hormon perangsang folikel (FSH). Hormon ini merangsang ovarium untuk menghasilkan antara 5 hingga 20 folikel, yang masing-masing mengandung sel telur yang belum matang.
Proses ini merupakan persiapan tubuh untuk ovulasi, di mana sel telur yang paling matang akan lepas untuk kemungkinan pembuahan.
Selain FSH yang berperan pada fase folikuler, terdapat beberapa jenis hormon lainnya yang berperan dalam siklus menstruasi. Simak pembahasannya pada artikel ini: “Ketahui Hormon yang Memengaruhi Siklus Menstruasi”.
2. Fase Ovulasi
Biasanya, ovulasi terjadi pada sekitar hari ke-10 hingga 14 dari siklus menstruasi normal sepanjang 28 hari.
Pada fase ini, peningkatan kadar estrogen dalam tubuh memicu pelepasan hormon luteinizing. Hormon ini berperan penting dalam memicu pelepasan sel telur matang dari ovarium, yang kemudian bergerak ke saluran tuba atau tuba falopi.
Sel telur tersebut dapat bertahan hidup selama sekitar 24 jam untuk dibuahi oleh sperma. Ini adalah waktu yang paling optimal bagi kemungkinan terjadinya kehamilan.
Jika sel telur tidak dibuahi dalam waktu tersebut, ia akan terus bergerak melalui saluran tuba falopi dan akhirnya keluar melalui aliran darah menstruasi. Proses ini menandai akhir dari fase ovulasi dan memulai fase luteal dalam siklus menstruasi.
3. Fase Luteal
Fase lutela bermula setelah ovulasi dan berlangsung hingga hari pertama menstruasi, biasanya sekitar 12 hingga 15 hari dalam siklus menstruasi yang normal.
Pada fase ini, tubuh wanita akan memproduksi hormon progesteron. Hormon ini berperan penting dalam mempersiapkan lapisan rahim untuk menerima telur yang telah dibuahi dan memfasilitasi kehamilan yang potensial.
Namun, jika tidak ada pembuahan yang terjadi, kadar progesteron dalam tubuh secara alami menurun. Penurunan ini menyebabkan lapisan rahim yang sudah menebal tersebut terlepas, dan proses ini menandai awal dari siklus menstruasi baru.
Nah, apabila menstruasi tidak teratur, kamu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui tindakan yang perlu kamu ambil: “Menstruasi Tidak Teratur, Apa yang Harus Dilakukan?”
Itulah cara menghitung siklus menstruasi yang perlu setiap wanita ketahui. Apabila kamu merasakan ada yang tidak wajar dari siklus menstruasi setiap bulannya, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter dari Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat untuk menangani masalah menstruasi dengan mudah dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu repot, kamu bisa memesan obat dengan mudah secara online.
Maka dari itu, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Your Period. Diakses pada 2021. Understanding how menstruation works can help you understand how your own cycle works.
Healthline. Diakses pada 2021. How Many Days Typically Pass Between Menstrual Periods?
Lovima. Diakses 2024. How To Calculate Your Menstrual Cycle
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan