Inilah Beberapa Jenis Tanaman Beracun untuk Kucing

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Mei 2021
Inilah Beberapa Jenis Tanaman Beracun untuk KucingInilah Beberapa Jenis Tanaman Beracun untuk Kucing

Halodoc, Jakarta - Meski karnivora, kucing juga memiliki kebiasaan mengunyah berbagai benda, termasuk tanaman. Beberapa waktu belakangan, memiliki beberapa pot tanaman hias di rumah mendadak jadi tren. Namun, ada beberapa tanaman beracun yang perlu dijauhkan dari kucing, lho. 

Jadi, bila ingin tetap memelihara tanaman di rumah, kamu perlu mengetahui apa saja tanaman beracun bagi kucing. Apa saja? Yuk, simak pembahasannya berikut ini!

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Memberi Makan Anak Kucing?

Ketahui Apa Saja Tanaman Beracun untuk Kucing

Ada banyak jenis tanaman beracun bagi kucing, yang dapat menyebabkan peradangan lokal pada kulit, mulut, perut, dll. Prinsip toksik pada tanaman lain mungkin memiliki efek sistemik dan merusak atau mengubah fungsi organ kucing, seperti ginjal atau jantung.

Berikut daftar beberapa tanaman beracun bagi kucing:

  • Amaryllis (Amaryllis spp.)
  • Autumn Crocus (Colchicum autumnale)
  • Azalea dan Rhododendron (Rhododendron spp.)
  • Kacang Jarak (Ricinus communis)
  • Krisan, Daisy, Mum (Chrysanthemum spp.)
  • Cyclamen (Cyclamen spp.)
  • Bakung, Narcissus (Narcissus spp.)
  • Dieffenbachia (Dieffenbachia spp.)
  • Ivy Inggris (Hedera helix)
  • Eceng gondok (Hyacinthus orientalis)
  • Kalanchoe (Kalanchoe spp.)
  • Lily (Lilium sp.)
  • Lily of the Valley (Convallaria majalis)
  • Mariyuana (Cannabis sativa)
  • Oleander (Nerium oleander)
  • Peace Lily (Spathiphyllum sp.)
  • Pothos, Devil's Ivy (Epipremnum aureum)
  • Pohon Sagu (Cycas revoluta)
  • Timi Spanyol (Coleus amboinicus)
  • Tulip (Tulipa spp.)
  • Yew (Taxus spp.)

Bila merasa ragu dengan tanaman yang ada di rumah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter hewan. Jika tetap ingin memelihara tanaman-tanaman tersebut, sebisa mungkin jauhkan dari jangkauan kucing. 

Baca juga: 4 Makanan Terbaik untuk Kucing Himalaya

Bagian Tanaman Mana yang Beracun bagi Kucing?

Jika tanaman beracun bagi kucing, anggaplah semua bagian tanaman tersebut beracun. Meskipun beberapa bagian tanaman mungkin memiliki konsentrasi prinsip toksik yang lebih tinggi daripada yang lain.

Dosis racun dapat sangat bervariasi dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Pada beberapa kasus, menelan dalam jumlah kecil dapat berdampak buruk, sedangkan pada beberapa kasus lain mungkin gejala baru muncul jika terpapar dalam jumlah besar.

Gejala yang Perlu Diperhatikan

Pada kebanyakan kasus, gejala yang terlihat jika kucing terpapar tanaman beracun adalah iritasi atau peradangan, seperti kemerahan, bengkak atau gatal pada mata, kulit atau mulut. Kucing juga bisa mengalami muntah dan diare, jika pencernaan mengalami iritasi.

Jika prinsip toksik secara langsung mempengaruhi organ tertentu, gejala yang terlihat terutama terkait dengan organ tersebut, adalah:

  • Kesulitan bernapas (jika saluran udara terpengaruh).
  • Mengiler atau kesulitan menelan (jika mulut, tenggorokan atau kerongkongan terpengaruh).
  • Muntah (jika lambung atau usus kecil terpengaruh).
  • Diare (jika usus kecil atau usus besar terpengaruh).
  • Minum dan buang air kecil berlebihan (jika ginjal terpengaruh).
  • Detak jantung cepat, lambat atau tidak teratur dan lemah (jika jantung terpengaruh).

Baca juga: Ketahui 5 Fakta Unik tentang Gigi Kucing

Jika kamu melihat kucing memakan tanaman dan tidak yakin apakah tanaman tersebut beracun atau tidak, lakukan hal berikut ini sebelum membawanya ke dokter hewan:

  • Sebisa mungkin singkirkan semua tanaman yang mungkin menempel di rambut, kulit, dan mulut kucing.
  • Jaga agar kucing berada di tempat yang aman dan pantau gejala yang timbul.

Mengidentifikasi tanaman beracun bagi kucing sangat penting untuk menentukan perawatan. Jika tidak yakin dengan nama tanaman beracun yang membuat kucing sakit, bawalah sampel tanaman atau bahan tanaman yang dimuntahkan kucing ke dokter hewan. 

Sebagai pengobatan, dokter hewan mungkin memberi kucing obat untuk mendorong muntah dan/atau arang aktif untuk menyerap salah satu prinsip toksik yang mungkin ada di usus. Dokter hewan mungkin juga memberikan obat seperti sukralfat, untuk melindungi area perut yang rusak.

Perawatan suportif, seperti cairan infus, obat anti mual, obat nyeri untuk kucing dan obat anti inflamasi akan digunakan sesuai kebutuhan. Perawatan lain mungkin diperlukan berdasarkan toksin yang terlibat dan kondisi kucing.

Referensi:
PetMD. Diakses pada 2021. Poisonous Plants for Cats.
Cats Protection. Diakses pada 2021. Dangerous Plants.