Inilah 9 Tanda Kalau Kamu Kelebihan Gula Darah
Sejumlah tanda yang menunjukkan kelebihan gula darah, misalnya rasa mudah lapar, gerak tubuh yang lebih lamban, hingga timbulnya nyeri pada kaki.

DAFTAR ISI
- Cara Mengetahui Bila Gula Darah Tinggi
- Pertolongan Pertama Saat Gula Darah Tinggi
- Faktor Pemicu Kenaikan Gula Darah
- Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
- Komplikasi Akibat Gula Darah yang Tidak Terkontrol
- Cara Mencegah Gula Darah Tinggi
- Apa Kata Riset?
- Bagaimana Cara Mengetahui Gula Darah Tinggi?
- Cek Gula Darah Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Kadar gula darah yang normal adalah sekitar 70-100 mg/dL sebelum makan. Sedangkan setelah makan seharusnya kurang dari 180 mg/dL. Apabila kadar gula darah melebihi kadar normal secara umum tersebut, seseorang dapat dikatakan mengalami hiperglikemia.
Kondisi ini tidak semestinya kamu remehkan. Sebab, kadar gula darah yang tinggi, merupakan penyebab utama penyakit diabetes. Agar dapat mengantisipasinya sedari awal, penting untuk mengetahui apa saja tanda kelebihan gula darah.
Cara Mengetahui Bila Gula Darah Tinggi
Sebaiknya perhatikan beberapa tanda yang menunjukkan seseorang memiliki gula darah yang berlebih, yaitu:
1. Mudah lelah
Kelelahan adalah salah satu gejala gula darah tinggi yang paling umum. Pada pengidap diabetes, kondisi ini memiliki nama lain kelelahan diabetes.
Banyak orang dengan kondisi tersebut merasa lelah sepanjang waktu terlepas dari seberapa baik mereka tidur, seberapa sehat mereka makan, atau seberapa banyak mereka berolahraga secara teratur.
Menurut studi di Biological Research for Nursing Berjudul Real-Time Associations Between Glucose Levels and Fatigue in Type 2 Diabetes: Sex and Time Effects, peningkatan glukosa dalam tubuh wanita dapat memengaruhi tingkat kelelahan.
Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut. Contohnya mulai dari efek samping pengobatan, kondisi kesehatan mental, hingga komplikasi yang terjadi akibat kadar gula darah yang berlebihan.
Mau tahu kadar gula darah yang normal sesuai usia? Baca di artikel ini: “Catat, Ini Kadar Gula Darah yang Normal dalam Tubuh Berdasarkan Usia”.
2. Penglihatan kabur
Menurut studi di National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease dengan judul Diabetic Eye Disease, tingginya glukosa dapat memicu gangguan mata.
Hal ini dikarenakan kadar glukosa yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil pada bagian mata.
Tanda tingginya kadar gula darah selanjutnya adalah penurunan ketajaman penglihatan.
Alasannya, kadar gula darah tinggi dapat membuat lensa dalam mata membengkak.
Akibatnya, penglihatan menjadi tidak bisa fokus. Selain itu, penglihatan buram juga dapat terjadi akibat dari rusaknya pembuluh darah dan saraf pada mata akibat gula darah tinggi.
Tak hanya menjadi indikasi kelebihan gula darah, tetapi penglihatan kabur juga dapat menjadi indikasi kondisi lain. Salah satunya seperti ulkus kornea.
Yuk, ketahui informasi mengenai kondisi ini melalui artikel: Pandangan Kabur Tanpa Sebab, Waspada Ulkus Kornea.
3. Mudah lapar
Pada dasarnya, kondisi diabetes tipe 1 dan 2 sama-sama bisa mengacaukan kadar glukosa.
Kata ahli, hal inilah yang bisa menimbulkan siklus kelaparan di saat tubuh sedang mencoba mengembalikan kadar gula darah ke kondisi normal.
Kadar glukosa yang rendah memang bisa membuat nafsu makan seseorang meningkat, tapi kadar gula darah yang tinggi juga demikian.
Seseorang akan sulit merasakan rasa kenyang ketika kadar gula darahnya melonjak.
4. Gerak tubuh lebih lamban
Apa kamu sering merasa badan jadi lebih lamban dari biasanya?
Bila kondisi ini sering kamu alami, bisa jadi hal itu menandai tingginya kadar gula darah.
Gula darah yang tinggi ini menimbulkan lonjakan insulin yang menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Salah satunya, energi jadi tidak stabil.
Ketika tubuhmu terlalu banyak mengonsumsi gula, level gula darah juga semakin tinggi sehingga terjadilah pasang-surut energi.
5. Kulit bermasalah
Kadar gula darah yang tinggi juga bisa menyebabkan sederet masalah bagi kulit.
Menurut ahli dari Washington Institute of Dermatologic Laser Surgery, AS, seperti dilansir dari situs Self, sebagian orang memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap lonjakan insulin.
Nah, melonjaknya insulin ini yang memicu hormon lainnya yang bisa menimbulkan masalah kulit. Contoh paling sederhananya adalah pertumbuhan jerawat.
Baca lebih lanjut: Masalah Penyakit Pada Kulit
6. Mengidam makanan manis
Kalau kamu merasa kesulitan untuk berhenti ketika sedang mengasup makanan atau minuman manis, enggak usah heran.
Penjelasan dalam buku The Sugar Detox: Lose Weight, Feel Great and Look Years Younger menunjukkan, semakin banyak gula yang kamu konsumsi, maka semakin bertambah pula keinginanmu untuk mengonsumsinya.
Kondisi ini terjadi akibat kurangnya gula darah atau selera seseorang. Namun, makanan manis bisa membuat seseorang ketagihan karena kandungan yang terdapat di dalamnya.
7. Penurunan berat badan secara signifikan
Penurunan berat badan yang penyebabnya bukan akibat kondisi kesehatan lain atau diet khusus bisa menjadi gejala gula darah tinggi.
Kondisi ini dapat terjadi akibat gula yang tetap berada dalam darah, namun tubuh tidak mendapatkan bahan bakar yang tubuh butuhkan.
Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi. Pada akhirnya kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan tanpa alasan yang jelas.
8. Luka lama untuk sembuh
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kesembuhan luka menjadi terhambat.
Sebab tingginya kadar gula darah bisa menyebabkan kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.
Kondisi ini membuat sirkulasi darah pada tubuh menjadi terganggu.
Karena itu, penting bagi setiap orang untuk memantau dan memeriksakan kadar gula darah secara berkala.
Sebab, hal ini adalah salah satu hal terpenting yang dapat setiap orang lakukan.
9. Nyeri pada kaki
Tanda tingginya kadar gula darah tinggi selanjutnya adalah nyeri pada kaki.
Sebab, tingginya kadar gula darah dapat menyebabkan saraf seluruh tubuh mengalami kerusakan dalam jangka panjang.
Kondisi ini adalah neuropati diabetik. Nah, sebenarnya kerusakan saraf tersebut bisa terjadi pada saraf bagian tubuh mana pun.
Namun, saraf kaki merupakan area tubuh yang paling sering terkena.
Lantaran proses pemompaan darah dari kaki ke jantung lebih sulit daripada bagian tubuh lainnya.
Gejala gula darah tinggi ini ditandai dengan kaki kesemutan, nyeri, atau mati rasa.
Baca lebih lanjut: Pegal dan Nyeri Pada Kaki
Pertolongan Pertama Saat Gula Darah Tinggi
Ketika seseorang mengalami gula darah tinggi, langkah pertolongan pertama yang dapat diambil adalah:
- Minum banyak air, karena air membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine.
- Berolahraga ringan seperti berjalan dapat membantu menurunkan gula darah dengan meningkatkan penggunaan glukosa oleh otot.
- Menghindari makanan berkarbohidrat atau gula tinggi saat gula darah tinggi.
- Jika seseorang dengan diabetes tipe 1 mengalami gula darah tinggi, mereka harus memeriksa tingkat keton di urine karena risiko ketoasidosis diabetik, yang merupakan kondisi darurat medis.
- Jika gula darah tetap tinggi setelah langkah-langkah di atas, atau jika pasien mengalami gejala seperti kelelahan yang berat, bingung, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.
Fakta Tentang Gula Darah
Ketika gula darah tinggi berlangsung dalam jangka waktu yang lama, glukosa bisa bereaksi dengan protein dan lemak dalam aliran darah, menghasilkan produk akhir glikasi (AGEs).
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan berperan dalam komplikasi jangka panjang diabetes, seperti kerusakan pada mata, ginjal, dan pembuluh darah.g lain.
Faktor Pemicu Kenaikan Gula Darah
Kadar gula darah dalam tubuh bisa naik akibat berbagai faktor, baik dari gaya hidup, kondisi medis, hingga pengaruh obat-obatan tertentu.
Mengetahui penyebabnya sangat penting agar kamu bisa melakukan pencegahan sejak dini.
1. Diabetes Tipe 1
Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas yang bertugas memproduksi insulin.
Tanpa insulin, tubuh tidak mampu mengatur gula darah, sehingga kadarnya menjadi tinggi secara terus-menerus.
2. Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe ini, tubuh mengalami resistensi terhadap insulin. Artinya sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara optimal.
Selain itu, pankreas juga mungkin tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup. Kedua hal ini menyebabkan glukosa menumpuk dalam aliran darah.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Olahraga dan aktivitas fisik membantu otot menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Jika kamu jarang bergerak, glukosa akan lebih sulit diolah tubuh sehingga menumpuk dalam darah.
4. Pola Makan Tidak Seimbang
Sering mengonsumsi makanan tinggi gula, minuman manis, serta karbohidrat olahan (seperti roti putih dan makanan cepat saji) bisa memicu lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Apalagi jika tidak diimbangi dengan serat, protein, dan lemak sehat.
5. Stres Berlebih
Ketika kamu stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang dapat meningkatkan kadar gula darah sebagai respons “fight or flight”.
Jika stres berlangsung terus-menerus, lonjakan ini bisa memicu masalah metabolik.
6. Penyakit atau Infeksi
Saat tubuh melawan infeksi atau penyakit, gula darah bisa naik sebagai bagian dari respons alami tubuh. Misalnya, saat kamu demam, mengalami infeksi saluran kemih, atau sakit parah.
7. Penggunaan Obat Tertentu
Beberapa jenis obat seperti kortikosteroid, pil KB, atau obat tekanan darah tertentu bisa mengganggu regulasi gula darah.
Jika kamu mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai efek sampingnya terhadap gula darah.
Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
Perawatan hiperglikemia atau kadar gula tinggi akan tergantung pada berbagai faktor.
Salah satunya adalah berapa lama dan seberapa sering pengidapnya mengalami serangan dan seberapa parah hiperglikemianya.
Selain itu, usia, kesehatan secara keseluruhan, dan fungsi kognitif juga menjadi aspek penting penilaian.
Berikut ini beberapa pilihan pengobatan yang dokter dapat rekomendasikan untuk mengatasi gula darah tinggi:
1. Perubahan Gaya Hidup
Manajemen gaya hidup adalah faktor paling penting dalam mengobati hiperglikemia.
Kunci modifikasi gaya hidup adalah mendapatkan dukungan dan konsisten.
Nah, berikut ini langkah perubahan gaya hidup yang dapat pengidap hiperglikemia lakukan:
- Konsumsi lebih banyak air putih untuk membantu membuang kelebihan glukosa dan mencegah dehidrasi.
- Menerapkan pola makan sehat dengan meningkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
- Membatasi atau menghindari konsumsi makanan berlemak. Pastikan juga untuk membatasi konsumsi makanan yang tinggi gula atau karbohidrat.
- Rutin berolahraga dengan minimal durasi 30 menit sehari atau 150 menit per minggu. Sebab, olahraga bermanfaat dalam membantu menurunkan gula darah dengan menggunakan kelebihan glukosa sebagai energi. Jika kamu bingung kapan waktu yang tepat untuk berolahraga, kamu bisa membaca artikel: Catat, Ini Waktu Olahraga yang Baik untuk Kesehatan.
2. Penggunaan Obat-Obatan
Jika perubahan pola hidup tak membuahkan hasil secara optimal, dokter dapat memberikan obat seperti metformin untuk menurunkan kadar gula darah.
Apabila penggunaan obat juga masih belum dapat mengontrol kadar gula darah, dokter akan memberikan suntik insulin.
Peluang keberhasilan pengobatan juga akan semakin tinggi apabila kadar gula darah tinggi terdeteksi sedari awal.
Itulah penjelasan tanda-tanda kalau kamu kelebihan gula darah. Jika mengalaminya, segeralah periksakan kadar gula darah dan berdiskusi dengan dokter di Halodoc.
Penanganan sesuai dengan keparahan tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius.
Komplikasi Akibat Gula Darah yang Tidak Terkontrol
Jika kadar gula darah tinggi tidak ditangani dengan baik dalam jangka panjang, hal ini bisa memicu berbagai komplikasi serius yang dapat menurunkan kualitas hidupmu. Beberapa di antaranya:
1. Penyakit Jantung dan Stroke
Kadar gula darah yang tinggi bisa merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
2. Neuropati (Kerusakan Saraf)
Gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, terutama di kaki dan tangan. Gejalanya bisa berupa kesemutan, mati rasa, nyeri, atau bahkan gangguan pencernaan.
3. Nefropati (Kerusakan Ginjal)
Gula darah tinggi dalam jangka panjang bisa merusak filter di ginjal, yang akhirnya menyebabkan gagal ginjal. Jika tidak ditangani, pasien bisa membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
4. Retinopati (Kerusakan Mata)
Kondisi ini disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil di retina. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen.
5. Masalah Kaki
Sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf membuat luka di kaki sulit sembuh dan mudah terinfeksi. Pada kasus berat, ini bisa menyebabkan amputasi.
6. Risiko Alzheimer
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kadar gula darah tinggi cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penurunan fungsi kognitif dan penyakit Alzheimer.
Cara Mencegah Gula Darah Tinggi
Mencegah gula darah tinggi melibatkan kombinasi dari diet yang seimbang, aktivitas fisik teratur, dan manajemen berat badan, seperti berikut:
- Konsumsi makanan rendah gula dan karbohidrat olahan, dan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Termasuk protein dan lemak sehat dalam makanan juga dapat membantu mengatur penyerapan dan metabolisme glukosa.
- Berolahraga secara teratur, seperti berjalan, bersepeda, atau renang untuk membantu meningkatkan efisiensi tubuh dalam menggunakan insulin dan menurunkan kadar gula darah.
- Jaga berat badan ideal melalui diet sehat dan olahraga teratur dapat mengurangi risiko diabetes dan masalah gula darah.
- Rutin memantau kadar gula darah secara teratur untuk mendeteksi dan mengatasi kenaikan sebelum menjadi serius.
- Stres dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga penting untuk mencari cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menenangkan.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Medicine menunjukkan bahwa peningkatan kadar gula darah setelah makan, yang dikenal sebagai lonjakan gula darah, dapat menyumbang secara signifikan terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada individu dengan diabetes.
Riset ini menemukan bahwa paparan singkat terhadap kadar gula darah yang tinggi dapat meninggalkan efek jangka panjang pada pembuluh darah, bahkan setelah kadar gula stabil kembali.
Hal ini menunjukkan pentingnya mengelola lonjakan gula darah untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Bagaimana Cara Mengetahui Gula Darah Tinggi?
Untuk mengetahui apakah kamu mengalami kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), dokter biasanya akan melakukan sejumlah pemeriksaan darah berikut:
1. Tes Gula Darah Puasa
Tes ini dilakukan setelah kamu berpuasa selama 8 jam. Hasil yang menunjukkan kadar di bawah 100 mg/dL dianggap normal.
Jika berada di angka 100–125 mg/dL, kamu berada dalam kondisi pra-diabetes. Sedangkan 126 mg/dL ke atas menandakan kemungkinan diabetes.
2. Tes Gula Darah Sewaktu
Dilakukan kapan saja tanpa perlu berpuasa. Hasil di bawah 140 mg/dL dianggap normal. Angka di atas ini bisa menjadi tanda awal gangguan metabolik.
3. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Kamu akan diminta meminum larutan glukosa, lalu kadar gula darah akan diukur secara berkala selama dua jam. Jika kadar gula darah setelah dua jam mencapai 200 mg/dL atau lebih, maka kemungkinan besar kamu menderita diabetes.
4. Tes HbA1c
Ini adalah tes untuk mengukur kadar rata-rata gula darah selama 2–3 bulan terakhir. Hasil di bawah 5,7 persen dianggap normal, 5,7–6,4 persen menunjukkan pra-diabetes, dan 6,5 persen atau lebih menunjukkan diabetes.
Bagi kamu yang ingin tahu seberapa besar risiko diabetes yang mungkin kamu alami, kamu bisa mencari tahunya dengan klik gambar berikut:

Cek Gula Darah Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Untuk mengetahui kadar gula darah, kamu bisa melakukan prosedur skrining diabetes. Nah, kini kamu dapat melakukan Skrining Diabetes dengan mudah di rumah menggunakan layanan Home Lab di Halodoc.
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.
Layanan ini tersedia di Jadetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.
Karena dilakukan di rumah, kamu bisa memantau kondisi kesehatan kamu atau orang terdekatmu dengan lebih baik.
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
✔ Protokol kesehatan ketat.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harga tes lab ini mulai dari Rp219.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya di Halodoc.
Booking Skrining Diabetes Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu juga bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Tunggu apa lagi? Yuk, ketahui kadar gula darah kamu dengan menggunakan layanan Home Lab Halodoc!