Inilah 5 Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Emfisema
Halodoc, Jakarta – Paru-paru menjadi salah satu organ pernapasan yang cukup vital karena berfungsi menukar kadar oksigen dari udara yang dihirup dengan karbondioksida dalam darah. Paru-paru sendiri terdiri dari beberapa bagian, salah satunya kantong udara atau yang dikenal sebagai alveolus. Tidak hanya paru-paru, alveolus pun dapat mengalami gangguan kesehatan akibat beberapa faktor. Gangguan kesehatan pada alveolus dikenal dengan istilah emfisema.
Baca juga: Enggak Populer, Emfisema Tidak Akan Sembuh Selamanya
Emfisema merupakan kondisi dimana kantung udara atau alveolus mengalami kerusakan sehingga meningkatkan risiko gangguan penyakit kronis. Rusaknya alveolus yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen yang mencapai aliran darah berkurang. Kondisi emfisema yang tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi. Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan agar kondisi emfisema yang kamu alami segera mendapatkan penanganan.
Kenali Gejala Emfisema
Ketika kondisi emfisema belum masuk dalam kategori yang cukup parah, biasanya penyakit ini tidak menyebabkan gejala apapun pada pengidapnya. Gejala dapat muncul setelah kondisi ini berkembang cukup lama dalam tubuh. Umumnya, gejala utama dari emfisema adalah sesak napas. Selain sesak napas, pengidap emfisema akan rentan mengalami batuk khususnya ketika pengidap melakukan olahraga atau aktivitas fisik.
Biasanya, kondisi yang sudah sangat parah ditandai dengan sesak napas yang tidak menghilang meskipun pengidap emfisema sudah beristirahat. Sesak napas dan batuk juga akan disertai beberapa gejala lainnya, seperti cepat lelah, jantung berdebar, penurunan berat badan, serta depresi.
Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter mengenai sesak napas dan batuk yang kamu alami. Namun, segera kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan jika gejala tersebut disertai dengan membirunya kuku maupun bibir. Hal ini menandakan kurangnya oksigen dalam tubuh.
Baca juga: 5 Langkah Mengelola Perawatan Emfisema
Inilah Faktor Pemicu Emfisema
Penyebab utama dari kondisi emfisema adalah paparan zat di udara yang dapat menyebabkan iritasi pada bagian paru-paru. Biasanya, zat ini terhirup secara tidak sengaja dalam jangka waktu yang cukup lama.
Melansir Healthline, perokok berat sangat berisiko alami kondisi emfisema. Untuk itu, tidak ada salahnya mengurangi atau membatasi kebiasaan ini agar kesehatan paru-paru dapat terjaga dengan baik. Tidak hanya itu, pengguna marijuana juga memiliki potensi yang sama tinggi dengan pengguna rokok. Selain itu, paparan polusi udara dan bahan kimia juga dapat memicu kondisi emfisema.
Lakukan Pemeriksaan untuk Diagnosis Emfisema
Gejala yang terkait dengan emfisema memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi kesehatan paru-paru. Beberapa pemeriksaan akan dilakukan untuk memastikan penyebab gejala yang kamu alami. Pemeriksaan fisik dilakukan pertama kali untuk memastikan kondisi paru.
Selanjutnya, ada beberapa pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan, seperti:
1.Pencitraan dengan X-Ray
Kasus emfisema yang masuk kategori sedang atau parah memerlukan pemeriksaan dengan X-Ray untuk melihat kondisi paru-paru.
2.Tes Saturasi Oksigen
Tes ini dikenal juga dengan istilah pulse oximetry. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Pemeriksaan ini dibantu dengan alat yang akan ditempelkan pada jari atau dahi.
3.Tes Fungsi Paru
Tes fungsi paru atau yang dikenal juga dengan tes spirometri berguna untuk menentukan penyumbatan jalan napas. Dengan spirometri, volume paru-paru diukur melalui aliran udara saat pasien menghirup dan menghembuskan napas.
4.Analisis Gas Darah
Tes ini berguna untuk memeriksa jumlah oksigen dan karbondioksida dalam darah.
5.Elektrokardiogram
Emfisema menyebabkan sesak napas. Elektrokardiogram digunakan untuk memeriksa fungsi jantung guna memastikan penyebab sesak napas.
Baca juga: Fakta Tentang Emfisema yang Perlu Kamu Ketahui
Itulah beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosa emfisema. Kondisi ini yang tidak diatasi secara langsung dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti hipertensi pulmonal, pneumothorax, hingga gagal jantung.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Emphysema.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Emphysema.
Healthline. Diakses pada 2020. Emphysema.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan