Inilah 4 Fase yang Terjadi saat Menstruasi
Halodoc, Jakarta - Pada remaja perempuan yang sudah memasuki tahap pubertas, ia akan mengalami menstruasi. Proses alamiah yang terjadi pada tubuh ini kerap disebut datang bulan dan merupakan proses perdarahan uterus secara periodik. Selain itu, proses ini terjadi dengan disertai pelepasan endometrium. Wanita mengalami siklus menstruasi selama 28 hari, dengan lama menstruasi sekitar 4 hingga 6 hari.
Sayangnya, tidak semua wanita paham benar dengan apa yang terjadi pada tubuh selama menstruasi dan fase-fase yang akan terjadi. Padahal dengan memahami fase ini, wanita bisa mendapatkan manfaat, seperti perencanaan kehamilan. Mengetahui fase menstruasi dengan baik juga membuat wanita mengetahui harus konsumsi suplemen atau makanan sehat untuk menghindari nyeri yang umum terjadi di sekitar periode menstruasi.
Baca juga: Siklus Haid Tidak Teratur, Kapan Harus ke Dokter?
Begini Fase Menstruasi
Fase menstruasi yang dibagi menjadi empat bagian. Berikut ulasannya:
- Fase Menstruasi
Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel dinding rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium akan luruh dan keluar melalui vagina. Fase ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan berlangsung selama 4 hingga 6 hari. Pada tahapan ini, umumnya wanita merasakan gejala seperti nyeri di perut bawah dan punggung. Hal ini karena otot rahim berkontraksi untuk membantu meluruhkan endometrium.
- Fase Folikular
Tahapan ini berlangsung sejak hari pertama menstruasi hingga memasuki fase ovulasi. Di tahap ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel telur. Pertumbuhan folikel ovarium kemudian menyebabkan endometrium menjadi tebal. Fase ini biasanya terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Lama waktu yang dihabiskan pada tahapan ini menentukan berapa lama siklus menstruasi wanita berlangsung nantinya.
- Fase Ovulasi
Pada fase ovulasi, sel telur dilepaskan dan siap untuk dibuahi. Sel telur yang telah matang ini akan bergerak ke tuba fallopi dan menempel pada dinding rahim. Sel telur ini umumnya hanya bertahan selama 24 jam. Jika tidak dibuahi, sel telur akan mati.
Namun, jika sel telur bertemu dengan sperma dan sudah dibuahi, maka kehamilan akan terjadi. Fase ovulasi juga akan menandai masa subur wanita dan biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai.
- Fase Luteal
Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah mengeluarkan sel telur akan membentuk korpus luteum, yang kemudian akan memicu peningkatan hormon progesteron untuk mempertebal lapisan dinding rahim. Ini juga dikenal dengan fase pramenstruasi. Pada tahap ini, wanita umumnya merasakan beberapa gejala seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas, dan mengalami perubahan mood.
Proses menstruasi ini akan terus berputar, dari wanita mengalami pubertas hingga ia mengalami menopause.
Baca juga: Kunyit Bantu Melancarkan Haid, Ini Faktanya
Gejala Sekitar Menstruasi dan Hal-Hal yang Bisa Dilakukan
Saat menstruasi, volume darah yang keluar melalui vagina rata-rata bisa mencapai 30 hingga 70 mililiter. Namun, wanita juga bisa mengeluarkan darah yang lebih banyak. Umumnya volume darah keluar paling banyak saat hari pertama dan kedua menstruasi.
Beberapa gejala yang bisa terjadi selama menstruasi misalnya adalah sakit atau kram perut. Jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa diatasi untuk mengatasi kram atau nyeri selama menstruasi, yaitu:
-
Mengompres air hangat area perut agar terasa lebih hangat dan nyaman;
-
Olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda;
-
Memijat perut bagian bawah;
-
Mengonsumsi obat pereda rasa sakit, seperti paracetamol;
-
Melakukan teknik relaksasi, contohnya yoga dan meditasi;
-
Hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol.
Baca juga: Ini Pentingnya Mencatat Masa Subur Wanita
Itulah yang perlu diketahui mengenai fase dan gejala sekitar menstruasi. Jika kamu mengalami gejala yang cukup mengganggu, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan saran kesehatan yang kamu butuhkan untuk meredakan nyeri menstruasi tersebut.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Menstrual cycle: What's Normal, What's Not.
Web MD. Diakses pada 2019. Menstrual Period.
Kids Health. Diakses pada 2019. All About Periods (for Teens).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan