Inilah 4 Cara Pengobatan Glaukoma
“Ada sejumlah pilihan cara pengobatan untuk mengatasi glaukoma. Mulai dari penggunaan obat tetes mata, konsumsi obat oral, hingga prosedur laser.”
Halodoc, Jakarta – Glaukoma adalah kerusakan pada saraf mata yang menyebabkan gangguan pada penglihatan. Dalam kasus terparah, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata. Akibatnya, cairan dalam mata akan meningkat.
Padahal, peningkatan tekanan bola mata intraokular, dapat merusak saraf optik yang mentransmisikan gambar ke otak. Seiring berjalannya waktu, kondisi ini akan semakin parah jika tidak segera mendapat penanganan.
Ketahui Apa Saja Jenis Glaukoma
Berdasarkan gangguan yang terjadi pada sistem drainase mata, glaukoma terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
- Glaukoma sudut tertutup. Jenis glaukoma ini terjadi secara tiba-tiba dan merupakan kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera. Pada jenis ini, sistem drainase pada mata tertutup sepenuhnya.
- Jenis glaukoma sudut terbuka. Pada kondisi ini, sistem drainase mata hanya terhambat sebagian karena trabecular meshwork sedang mengalami gangguan. Trabecular meshwork merupakan organ berbentuk jaring yang terletak di sistem drainase pada mata.
- Glaukoma Tekanan Normal. Jenis glaukoma yang satu ini belum diketahui secara pasti penyebabnya. Meski begitu, kerusakan pada saraf mata pada kondisi ini diduga terjadi karena aliran darah yang buruk alias hipersensitivitas.
Sebaiknya gejala Glaukoma Jangan Dibiarkan, Konsultasi dengan 4 Dokter Ini.
Gejala Penyakit Glaukoma
Gejala yang timbul tergantung dari jenis glaukoma yang dialami, yaitu:
- Glaukoma sudut tertutup. Gejala yang muncul biasanya berupa sakit kepala berat, nyeri mata, mual, muntah, penglihatan kabur, adanya lingkaran di sekitar mata ketika sedang melihat cahaya, dan mata merah.
- Glaukoma sudut terbuka. Kondisi ini awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun, biasanya keluhan yang muncul dapat berupa penglihatan yang mengerucut ke depan seperti terowongan. Kamu juga mungkin akan melihat titik kehitaman yang melayang mengikuti gerakan bola mata.
Penyebab Penyakit Glaukoma
Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan dalam mata (tekanan intraokular). Tekanan tersebut dapat meningkat baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat terhalangnya saluran pembuangan cairan pada mata.
Peningkatan tekanan ini dapat merusak serabut saraf retina, yaitu jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata, dan saraf optik yang menghubungkan mata ke otak. Sayangnya, sampai saat ini, belum ada alasan jelas mengapa produksi cairan mata bisa berlebihan atau mengapa saluran pembuangannya bisa tersumbat.
Namun, para ahli mengklaim kalau kondisi tersebut berkaitan dengan beberapa faktor, meliputi:
- Cedera pada mata akibat paparan zat kimia berbahaya.
- Adanya infeksi pada mata.
- Penyumbatan pembuluh darah dalam mata.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma, yaitu:
- Berusia di atas 60 tahun.
- Memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit.
- Mengalami rabun dekat atau rabun jauh.
- Pernah mengalami cedera mata atau menjalani jenis operasi mata tertentu.
- Menggunakan obat kortikosteroid, terutama obat tetes mata dalam jangka waktu yang lama.
4 Cara Pengobatan Glaukoma
Pengobatan kondisi ini berfokus untuk mengurangi tekanan intraokular pada mata dan mencegah meluasnya kerusakan pada mata. Ada sejumlah pilihan pengobatan glaukoma, antara lain:
1. Penggunaan Obat Tetes Mata
Dokter dapat meresepkan obat tetes mata sebagai perawatan glaukoma. Adapun penggunaan obat ini bertujuan untuk mengurangi pembentukan cairan pada mata karena adanya penekanan. Obat tetes mata resep dapat meliputi:
- Prostaglandin. Obat ini bertujuan untuk meningkatkan aliran keluar cairan mata sehingga dapat membantu mengurangi tekanan mata.
- Obat tetes mata beta blocker. Penggunaan obat ini bertujuan untuk mengurangi produksi cairan mata dan membantu menurunkan tekanan mata.
Penggunaan obat tetes mata ini biasanya menimbulkan efek samping kemerahan pada mata, alergi, iritasi mata, dan penglihatan kabur.
Nah, Ini Pilihan Obat Glaukoma yang Bisa Dokter Resepkan.
2. Obat Oral
Tetes mata saja mungkin tidak menurunkan tekanan mata ke tingkat yang sesuai. Karena itu, dokter mata juga mungkin akan meresepkan obat oral. Obat ini biasanya merupakan inhibitor karbonat anhidrase.
Kemungkinan efek samping termasuk sering buang air kecil, kesemutan di jari tangan dan kaki, depresi, sakit perut, dan batu ginjal.
3. Operasi
Operasi dapat menjadi pilihan pengobatan jika penggunaan obat tak kunjung membuahkan hasil. Adapun operasi yang umum menjadi pilihan adalah operasi trabekulektomi.
Dalam prosedurnya, dokter akan membuat saluran kecil pada bagian putih mata atau sklera untuk memudahkan cairan pada bola mata untuk keluar.
4. Laser
Ada dua jenis laser yang dapat dokter lakukan sebagai langkah pengobatan glaukoma, yaitu trabekuloplasti dan iridotomi. Trabekuloplasti merupakan tindakan yang biasa dilakukan untuk orang yang mengidap glaukoma sudut terbuka.
Sedangkan iridotomi merupakan tindakan yang dilakukan untuk pengidap glaukoma sudut tertutup. Selain itu, pengidap glaukoma juga perlu menerapkan pola hidup sehat. Baca lebih lanjut pada artikel: 5 Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Glaukoma.
Mata Glaukoma Apakah Bisa Sembuh?
Banyak orang mempertanyakan apakah masalah mata ini bisa sembuh atau tidak. Nyatanya, sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya.
Tetapi, jika kondisi ini terdeteksi sedari awal, pengidapnya dapat mempertahankan penglihatan dan mencegah kehilangan penglihatan.
Karena itu, penting untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan mata apabila mengalami gejala kondisi ini agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Waspada Komplikasi Glaukoma
Tanpa penanganan yang tepat, masalah mata ini dapat menyebabkan komplikasi kehilangan penglihatan permanen ataupun kebutaan. Meski perawatan tidak dapat menyembuhkan penyakit ini, tetapi perawatan yang tepat dapat memperlambat kehilangan penglihatan tambahan.
Karena itu, penting bagi pengidapnya untuk benar-benar menjalani pengobatannya. Namun, mengapa glaukoma dapat menyebabkan kebutaan? Yuk, simak alasannya pada artikel: Glaukoma Bisa Sebabkan Kebutaan, Atasi Segera.
Itulah penjelasan mengenai cara pengobatan glaukoma. Mendeteksi gejalanya sedari awal adalah hal penting untuk kamu lakukan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Glaucoma – Symptoms and causes.
WebMD. Diakses pada 2023. Glaucoma: Types, Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatment.
NHS. Diakses pada 2023. Glaucoma.
U.S. National Eye Institute (NIH). Diakses pada 2023. Glaucoma.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan