Inilah 12 Kondisi yang Bisa Menyebabkan Amnesia
Halodoc, Jakarta - Dari beragamnya jenis gangguan pada memori, amnesia adalah salah satu kondisi yang perlu diwaspadai. Amnesia merupakan gangguan yang membuat pengidapnya tak bisa mengingat informasi, fakta, atau kejadian yang pernah dialaminya.
Amnesia ini bisa terjadi secara sementara atau permanen. Sementara itu, ingatan yang hilang bisa terjadi atau hilang secara keseluruhan atau sebagian. Lantas, apa sih penyebab amnesia yang perlu diwaspadai? Selain itu, apa saja gejala amnesia yang dapat dialami pengidapnya?
Baca juga: Bisakah Trauma Psikologi Memicu Amnesia?
Penyebab Amnesia, Depresi sampai Infeksi Otak
Kehilangan ingatan atau amnesia sebenarnya menjadi bagian alami dari proses penuaan. Ketika usia bertambah dan kamu mengalami masalah saat mempelajari materi baru, atau membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengingatnya, sebenarnya hal tersebut terbilang wajar.
Akan tetapi, yang perlu diingat proses penuaan normal tidak menyebabkan hilangnya ingatan secara dramatis. Dengan kata lain, kehilangan ingatan atau amnesia seperti itu bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain.
Lantas, apa sih penyebab amnesia yang perlu diwaspadai? Menurut ahli di National Health Service UK dan National Institutes of Health (NIH), penyebab amnesia meliputi:
- Depresi.
- Masalah/gangguan kecemasan.
- Stres.
- Gangguan tidur seperti insomnia.
- Tumor otak.
- Pengobatan kanker, seperti radiasi otak, transplantasi sumsum tulang, atau kemoterapi.
- Gegar otak atau trauma kepala.
- Kurangnya aliran oksigen ke otak saat jantung atau pernapasan berhenti terlalu lama.
- Operasi besar atau penyakit parah, termasuk operasi otak.
- Transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan.
- Hidrosefalus (pengumpulan cairan di rongga otak).
- Infeksi otak yang parah.
Hati-hati, kadang kala amnesia bisa menandai masalah yang jauh lebih serius, seperti demensia contohnya. Selain itu, amnesia bisa terjadi pada mereka yang mengidap gangguan mental, seperti gangguan bipolar, depresi, atau skizofrenia.
Baca juga: Bahayakah Mengembalikan Ingatan Akibat Amnesia?
Ingat Masa Lalu, Lupa Masa Kini
Setidaknya, ada dua gejala amnesia yang umum dialami oleh pengidapnya. Pertama, mereka yang mengidap kondisi ini biasanya kesulitan mempelajari informasi baru setelah terjadinya amnesia. Gejala amnesia ini masuk ke dalam jenis amnesia anterograde. Kedua, kesulitan mengingat peristiwa masa lalu dan informasi yang sebelumnya diingat, gejala yang satu ini masuk ke dalam amnesia retrograde.
Kebanyakan orang dengan amnesia memiliki masalah dengan ingatan jangka pendek. Bisa dibilang mereka tidak dapat atau sulit menyimpan informasi-informasi baru. Ingatan yang baru ini kemungkinan besar akan hilang, sementara ingatan atau memori yang lebih lama mungkin masih tertanam.
Pengidap amnesia dapat mengingat pengalaman masa kanak-kanaknya, atau mengetahui nama-nama presiden atau tokoh masa lalu, tetapi mereka tidak dapat menyebutkan nama presiden saat ini. Pada beberapa kasus, mereka juga tak mampu mengingat hal yang mungkin baru dilakukannya, misalnya lupa mengingat menu sarapan di pagi hari.
Baca juga: 3 Cara Menyembuhkan Amnesia
Untungnya kehilangan memori yang terisolasi tidak memengaruhi kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian, atau identitas seseorang. Orang dengan amnesia biasanya dapat memahami kata-kata tertulis dan lisan, serta dapat mempelajari berbagai keterampilan. Contohnya bersepeda atau bermain piano.
Nah, bagi kamu yang mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli
Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Memory loss
National Health Service - UK. Diakses pada 2020. Memory loss (amnesia)
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Amnesia
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan