Ini yang Perlu Ibu Tahu tentang IUFD, Kematian Janin di dalam Kandungan
“IUFD adalah kondisi yang mengkhawatirkan bagi ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Ketahui cara mencegah terjadinya IUFD dan memastikan kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.”

Halodoc, Jakarta – Istilah Intrauterine Fetal Demise (IUFD) atau kematian janin di dalam kandungan adalah kondisi yang menyedihkan bagi seorang Ibu. Kondisi ini terjadi ketika janin yang terkandung tidak lagi memiliki detak jantung atau tidak lagi hidup. Kejadiannya biasanya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
IUFD dapat terjadi pada setiap kehamilan dan seringkali tidak dapat dihindari. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, namun ketika terjadi, dapat menimbulkan berbagai masalah emosional dan fisik bagi Ibu dan pasangan.
Untuk mengetahui fakta lainnya, kamu juga bisa membaca artikel mengenai Ketahui tentang IUFD, Kematian Janin dalam Kandungan.
Faktor Penyebab Terjadinya IUFD
Faktor penyebabnya sangat beragam dan kompleks. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, seperti:
1. Kelainan kromosom pada janin
Kelainan kromosom pada janin dapat meningkatkan risiko, terutama jika kelainan tersebut menyebabkan cacat atau anomali pada janin.
2. Masalah plasenta
Plasenta berfungsi sebagai penghubung antara janin dan ibu. Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, misalnya terjadi plasenta previa atau abrupsi plasenta, maka hal ini dapat meningkatkan risiko.
3. Infeksi
Infeksi pada ibu seperti toksoplasmosis, rubella, atau sitomegalovirus dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan IUFD.
4. Usia ibu yang lebih tua
Usia ibu yang lebih tua juga dapat meningkatkan risiko karena semakin bertambah usia, semakin tinggi pula risiko terjadinya kelainan kromosom pada janin.
Beberapa Hal yang Dapat Mencegah Terjadinya IUFD
Penting bagi ibu hamil untuk melakukan pencegahan IUFD sejak dini. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu mencegahnya.
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
Pemeriksaan kehamilan yang rutin dapat membantu dokter kandungan memantau pertumbuhan dan perkembangan janin serta mengidentifikasi adanya faktor risiko sejak dini. Ibu hamil juga dapat memperoleh saran dan rekomendasi sebagai langkah pencegahan dari dokter kandungan.
2. Menjaga pola makan yang sehat
Pola makan yang sehat dapat membantu memastikan bahwa janin mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti sayuran, buah-buahan, sereal, dan biji-bijian.
3. Menghindari obat dan aktivitas yang membahayakan kehamilan
Mengonsumsi obat-obatan terlarang dan melakukan aktivitas yang membahayakan kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya IUFD.
Karenanya, bumil harus menghindari penggunaan obat-obatan terlarang, merokok, minum alkohol, serta menghindari aktivitas yang dapat membahayakan kehamilan seperti bersepeda motor atau olahraga ekstrem.
4. Menjaga kebersihan dan kesehatan Ibu hamil
Infeksi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko terjadinya IUFD.
Karenanya, bumil harus menjaga kebersihan dan kesehatannya dengan rajin mencuci tangan, menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta mengikuti anjuran dokter kandungan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
Bulan kesadaran keguguran saat hamil dan kematian infant merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kondisi-kondisi ini.
Keguguran saat hamil dan kematian infant dapat terjadi pada siapa saja tanpa pandang usia.
Dengan adanya bulan kesadaran ini, harapannya masyarakat dapat lebih memperhatikan pentingnya perawatan prenatal dan tindakan pencegahan lainnya untuk menjamin kesehatan Ibu dan bayi.
Ibu bisa memenuhi kebutuhan suplemen dan vitamin melalui toko kesehatan Halodoc. Jadi tunggu apalagi, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!
