Ini yang Perlu Diketahui tentang Kucing Sphinx
Halodoc, Jakarta - Sejak pertama kali muncul pada tahun 1960-an sebagai hasil dari mutasi genetik, menurut Cat Fanciers ‘Association, pecinta kucing telah jatuh hati dengan kucing menggemaskan dan tidak berbulu yang dikenal dengan kucing Sphinx.
Kucing ini dikenal karena memiliki kepribadian yang menyenangkan dan penampilan yang menggemaskan. Namun, jangan lupa, mereka juga membutuhkan perhatian dan pertimbangan khusus. Meski tidak memiliki bulu seperti halnya kucing pada umumnya, tetapi kucing Sphinx adalah jenis kucing yang jauh lebih banyak kebutuhannya.
Jadi, jika kamu berpikir untuk memelihara kucing Sphynx, inilah yang perlu kamu ketahui.
Kucing Sphynx Termasuk Kucing Sosial
"Sosial" mungkin bukan menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan karakter kucing, tetapi untuk kucing Sphynx, ini adalah deskripsi yang sangat tepat. Dr. Ariana Verrilli, ahli onkologi veteriner di Upstate Veterinary Specialities di Latham, New York, memiliki tiga kucing Sphinx dan menyebutkan bahwa ketiganya sangat suka mencari perhatian. Kucing Sphynx juga umumnya dikenal sangat vokal. Jika menginginkan sesuatu, mereka akan memberi tahu.
Baca juga: Ketahui 7 Fakta Menarik tentang Kucing Bengal
Kucing Sphynx Butuh Perawatan Teratur
Kucing Sphynx tidak memiliki bulu, artinya ada perawatan khusus yang harus dilakukan dibandingkan dengan kucing yang berbulu. Apa saja?
Pertama, pastikan kamu menjaga kesehatan kulitnya dengan menerapkan pola makan yang tepat. Kirsten Kranz, pendiri dan Direktur Eksekutif Speciality Purebred Cat Rescue yang berbasis di Wisconsin, mengatakan bahwa merawat kulit Sphynx dimulai dengan diet.
Kucing Sphinx membutuhkan pakan berkualitas tinggi karena makanan akan memengaruhi jumlah minyak yang diproduksi oleh kulitnya. Semakin baik kualitas pakan yang diberikan, maka akan semakin sedikit minyaknya. Pemberian pakan yang tidak sesuai akan menyebabkan penumpukan minyak lebih cepat dan mengakibatkan tidak hanya masalah kulit, tetapi juga masalah kotoran telinga dan infeksi.
Oleh karena tidak memiliki bulu, kucing Sphinx cenderung meninggalkan noda minyak di area yang sering mereka kunjungi. Kulit mereka berminyak dan minyak itu bisa meresap ke bantal sofa atau sprei dan meninggalkan noda.
Baca juga: Ragam Makanan Kesukaan Kucing yang Perlu Diketahui
Kedua adalah menjaga kebersihan kucing Sphinx. Meski diet bisa membantu mengontrol produksi minyak kucing Sphynx secara keseluruhan, mereka terkadang perlu mandi untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk. Pilih sampo kucing lembut yang bebas sabun dan dibuat dengan bahan-bahan alami, seperti minyak kelapa.
Setelah selesai memandikan, segera keringkan kucing dengan handuk hangat yang lembut untuk mencegah kulitnya pecah-pecah. Hindari memandikan terlalu sering karena akan membuat kulitnya menjadi kering. Jangan lupa, kucing Sphynx rentan terhadap infeksi telinga, jadi pemiliknya harus rajin menjaga kebersihan telinganya. Kamu juga harus memperhatikan cakarnya, karena kotoran dapat menumpuk di sela-sela jari kaki dan menyebabkan infeksi.
Rentan terhadap Masalah Kesehatan
Seperti kebanyakan kucing ras, kucing Sphynx dapat mengembangkan masalah kesehatan genetik. Ras kucing ini rentan terhadap kardiomiopati hipertrofik, yaitu suatu kondisi ketika otot jantung menjadi tebal secara tidak normal.
Tidak hanya itu, kucing Sphynx juga rentan terhadap masalah gigi. Mereka membutuhkan pembersihan gigi secara teratur dan terkadang perlu mencabut semua gigi, yang tentu saja biayanya bisa sangat mahal.
Jadi, pastikan kamu mencari dokter hewan dengan latar belakang yang kuat pada kucing, khususnya kucing ras. Dokter yang tepat akan memberikan diagnosis yang tepat pula. Supaya lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, jadi kapan saja kucingmu mengalami masalah kesehatan, kamu bisa langsung tanyakan pada ahlinya.
Baca juga: Mengenal 9 Karakteristik Unik dari Kucing Himalaya
Butuh Perlindungan dari Cuaca Dingin dan Panas
Masalah lain yang muncul dari kucing Sphynx yang tidak berbulu adalah lebih mudah kedinginan. Ada banyak pilihan untuk menjaga agar kucing-kucing ini tetap hangat. Pakaian kucing yang terbuat dari kain lembut dapat membuat kucing tetap hangat tanpa mengiritasi kulitnya. Namun, pakaian menyerap minyak dari kulit kucing tersebut, sehingga harus dicuci cukup sering agar tidak kotor.
Ada juga tempat tidur kucing yang bisa membuat kucing tetap hangat, seperti tempat tidur kucing berpemanas atau tempat tidur tertutup. Jika rumah sangat dingin, kamu bisa menghangatkan tempat tidur dengan benda-benda, seperti bantalan pemanas microwave. Pastikan pula untuk memberikan selimut yang nyaman. Perlu diperhatikan juga bahwa kucing Sphynx tidak boleh dibiarkan keluar. Kurangnya bulu pada kucing ini akan membuat mereka sangat rentan terhadap sengatan matahari.
Kucing Sphynx Tidak Hipoalergenik
Jika kamu ingin memelihara kucing Sphynx karena mengira bahwa mereka satu-satunya jenis kucing yang tidak akan mengganggu alergi, kamu mungkin perlu mempertimbangkannya kembali.
Pasalnya, banyak orang mengadopsi kucing ini karena mereka mengira kucing ini hipoalergenik, padahal sebenarnya tidak demikian. Kurangnya bulu tidak membuat kucing Sphinx hipoalergenik. Biasanya, alergi manusia merupakan penyebab sekunder dari alergen pada kulit kucing. Bahkan, mungkin saja orang lebih alergi terhadap kucing tidak berbulu daripada kucing berbulu panjang.
Referensi:
PetMD. Diakses pada 2021. What You Need to Know Before Bringing Home a Sphynx Cat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan