Ini yang Dimaksud dengan Gangguan Imunodefisiensi
Halodoc, Jakarta – Sistem kekebalan tubuh kita bekerja melindungi tubuh dari kuman dan ancaman infeksi lainnya. Namun, pastinya ada waktu ketika sistem kekebalan tubuh memiliki respons yang lebih lemah terhadap ancaman-ancaman ini. Aktivitas lemah ini disebut defisiensi imun yang membuat tubuh kurang efektif melawan infeksi. Defisiensi imun bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan atau jenis penyakit tertentu.
Ketika defisiensi imun terjadi tanpa diperbaiki, maka kondisinya bisa berkembang menjadi gangguan imunodefisiensi. Bukan hanya obat-obatan dan penyakit, gangguan imunodefisiensi dapat disebabkan kelainan genetik yang terjadi sejak lahir. Kondisi ini dikenal sebagai defisiensi imun primer. Contoh-contoh gangguan imunodefisiensi primer meliputi agammaglobulinemia X-linked (XLA), defisiensi imun variabel umum (CVID) dan imunodefisiensi gabungan (SCID) yang dikenal sebagai penyakit limfositosis.
Baca Juga: 6 Gejala Umum dari Gangguan Immunodefisiensi
Selain primer, ada pula gangguan imunodefisiensi sekunder yang disebabkan oleh sumber luar seperti bahan kimia beracun atau infeksi. Sejumlah kondisi yang menyebabkan gangguan imunodefisiensi sekunder, yaitu luka bakar parah, kemoterapi, radiasi, diabetes atau kekurangan gizi. Contoh-contoh gangguan imunodefisiensi sekunder meliputi AIDS, kanker pada sistem kekebalan tubuh, penyakit imunitas, multiple myeloma, dan lainnya.
Tanda-Tanda Gangguan Imunodefisiensi
Setiap kelainan memiliki gejala unik yang berbeda-beda. Berikut gejala umum gangguan imunodefisiensi, yaitu:
-
Penyakit mata yg menular;
-
Infeksi sinus;
-
Masuk angin;
-
Diare;
-
Pneumonia;
-
Infeksi jamur.
Jika kondisi ini tidak merespons pengobatan atau tidak sepenuhnya membaik dari waktu ke waktu, dokter mengidentifikasi gangguan defisiensi imun melalui prosedur-prosedur tertentu.
Cara Diagnosis Gangguan Imunodefisiensi
Jika dokter curiga bahwa seseorang mengalami gangguan imunodefisiensi, mereka biasanya akan bertanya tentang riwayat kesehatan secara keseluruhan yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter akan memeriksa jumlah sel darah putih, sel T dan kadar imunoglobulin. Dokter biasanya memberikan vaksin untuk menguji respons sistem kekebalan tubuh melalui tes antibodi.
Kemudian dokter menguji reaksi darah terhadap vaksin selama beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Jika tidak memiliki kelainan imunodefisiensi, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan organisme dalam vaksin. Seseorang mungkin memiliki kelainan jika tes darah tidak menunjukkan antibodi.
Baca Juga: Penanganan untuk Gangguan Imunodefisiensi
Perawatan Gangguan Imunodefisiensi
Perawatan untuk setiap gangguan imunodefisiensi tergantung pada kondisi kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, AIDS menyebabkan beberapa infeksi berbeda, sehingga dokter meresepkan obat untuk setiap infeksi dan memberikan antiretroviral untuk mengobati dan infeksi HIV. Perawatan untuk gangguan defisiensi imun umumnya mencakup antibiotik dan terapi imunoglobulin.
Obat antivirus lain, amantadine dan asiklovir, atau obat yang disebut interferon digunakan untuk pengobatan infeksi virus yang disebabkan oleh gangguan defisiensi imun. Jika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup limfosit, dokter merekomendasikan transplantasi sumsum tulang (sel induk).
Apakah Gangguan Imunodefisiensi dapat Dicegah?
Gangguan imunodefisiensi primer dapat dikontrol dan diobati, tetapi tidak dapat dicegah. Gangguan sekunder dapat dicegah dengan beberapa cara. Misalnya, mencegah diri dari AIDS dengan tidak melakukan hubungan seks tanpa pengaman. Mendapatkan waktu tidur yang cukup penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Orang dewasa umumnya membutuhkan sekitar delapan jam tidur per malam. Penting juga untuk menjauhi orang yang sakit jika sistem kekebalan tubuh sedang tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Selain Olahraga, Istirahat Juga Termasuk Pola Hidup Sehat
Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar kondisi ini, tanyakan kepada dokter Halodoc. Melalui aplikasi kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.