Ini Tanda-Tanda Hematuria yang Perlu Diwaspadai
“Ada beberapa gejala hematuria yang perlu diwaspadai. Di antaranya sensasi terbakar saat buang air kecil, keinginan untuk segera buang air kecil, dan penurunan berat badan.”
Halodoc, Jakarta – Darah dalam urine merupakan kondisi medis yang bernama hematuria. Jumlah darah yang keluar mungkin sangat sedikit dan hanya terdeteksi melalui tes urine atau dengan bantuan mikroskop.
Dalam kasus lain, darah dapat terlihat dengan mata telanjang. Seringkali air toilet berubah menjadi merah atau merah muda. Kamu pun mungkin melihat bercak darah di air toilet setelah buang air kecil.
Gejala Hematuria
Kondisi hematuria seringkali tidak menunjukkan gejala. Adapun tanda perlu kamu kenali yaitu darah di urine.
Jika kamu mengalami gejala, rasanya mungkin termasuk sering buang air kecil atau nyeri dan keinginan buang air kecil yang mendesak.
Meskipun ada darah dalam urine, bukan berarti kamu mengidap suatu penyakit. Hal tersebut mungkin menjadi tanda dari masalah kesehatan lainnya.
Namun jangan pernah mengabaikan kencing berdarah atau hematuria. Segera kunjungi dokter jika kamu mengalami gejala yang perlu diwaspadai berikut ini:
- Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
- Keinginan kuat untuk buang air kecil.
- Nyeri di perut bagian bawah, punggung bawah, panggul, atau samping.
- Demam.
- Panas dingin.
- Mual dan muntah.
- Penurunan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan atau lemah.
- Tekanan darah tinggi.
- Badan membengkak, termasuk di sekitar mata.
Selain itu, gejala hematuria juga bervariasi tergantung pada penyebab atau kondisi dasarnya, misalnya:
- Infeksi kandung kemih (sistitis akut). Pada orang dewasa, infeksi kandung kemih biasanya menyebabkan rasa panas atau nyeri saat buang air kecil. Bayi dengan infeksi kandung kemih mungkin mengalami demam, pemarah, dan makan dengan buruk.
- Batu ginjal. Kondisi ini menyebabkan sakit perut atau panggul yang parah.
- Kanker ginjal. Pengidapnya juga mungkin akan mengalami penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, kelelahan, atau nyeri pada salah satu sisi tubuh.
- Infeksi ginjal (pielonefritis). Gejala mungkin termasuk demam, menggigil, dan nyeri pada punggung bawah (pinggul).
- Penyakit ginjal. Gejala termasuk kelemahan, tekanan darah tinggi, dan tubuh bengkak, termasuk bengkak pada sekitar mata.
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, Hubungi Dokter Ini yang Paham Cara Mengobati Hematuria dengan tepat.
Mendiagnosa Gejala Hematuria
Ketika mengalami gejala hematuria, ada baiknya kamu segera mengunjungi dokter supaya mendapatkan tes atau pemeriksaan.
Tes dan pemeriksaan berperan penting dalam menemukan penyebab hematuria. Berikut ini pemeriksaan untuk mendiagnosa hematuria:
- Tes urine. Cara ini juga dapat dokter gunakan berminggu-minggu atau berbulan-bulan kemudian untuk melihat apakah urine masih mengandung darah. Tes urine juga dapat memeriksa infeksi saluran kemih atau mineral yang menyebabkan batu ginjal.
- Pemeriksaan fisik. Memberitahu dokter tentang riwayat kesehatan.
- Tes pencitraan. Pemeriksaan ini dokter perlukan untuk menemukan penyebab darah dalam urine. Dokter mungkin melakukan CT scan atau MRI, atau pemeriksaan USG.
- Sistoskopi. Pemeriksaan ini melibatkan pemasangan selang kecil yang dilengkapi kamera kecil ke dalam kandung kemih, untuk memeriksa tanda-tanda penyakit.
Terkadang, penyebab hematuria sulit untuk dokter temukan. Jika itu terjadi, kamu mungkin perlu menjalani tes lebih lanjut secara rutin. Terutama jika kamu memiliki faktor risiko kanker kandung kemih.
Maka itu, sangat penting untuk segera menghubungi dokter di Halodoc jika kamu mengalami satu atau lebih gejala hematuria.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Blood in urine (hematuria)
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hematuria
WebMD. Diakses pada 2023. What Does Blood in the Urine Mean?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan