Ini Tanda Perkembangan Bayi Terlambat
Halodoc, Jakarta - Sebenarnya, setiap anak memiliki proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Namun, apa yang menjadi tanda bahwa perkembangan bayi dikategorikan 'terlambat'? Yuk, simak beberapa panduan berikut ini, agar kamu juga tidak terlalu santai hingga terlambat tahu dan tidak pula panik berlebihan padahal pertumbuhan Si Kecil normal.
Usia 13 Bulan:
-
Belum bisa berjongkok ketika bermain.
-
Mengalami kesulitan ketika memanjat atau turun dari kursi.
-
Belum bisa menjumput makanan dengan jari-jarinya.
Usia 15 Bulan:
-
Belum bisa memanjat kursi atau meraih benda yang terletak di tempat tinggi.
-
Tidak bisa mengangkat tubuhnya sendiri jika duduk di lantai.
-
Tidak bisa memegang krayon dan mencorat-coret kertas.
Baca juga: Anak Telat Berjalan? Ini 4 Penyebabnya
Usia 18 Bulan:
-
Belum bisa berjalan.
-
Mengalami kesulitan saat menuruni tangga meski dituntun.
-
Tidak bisa memegang krayon dengan benar dan mencorat-coret.
-
Tidak bisa membuka kaus kakinya sendiri.
Usia 21 Bulan:
-
Tidak bisa membalik halaman buku berkertas tebal.
-
Mengalami kesulitan saat naik atau turun tangga dengan berpegangan di susuran tangga.
-
Belum bisa menendang bola, meski sudah dicontohkan.
Usia 24 Bulan:
-
Tidak bisa mendorong mainan yang memiliki roda.
-
Mengalami kesulitan saat berlari dan memakai sendok saat makan.
-
Tidak bisa menendang bola berukuran besar.
-
Tidak bisa atau tidak mau mencoba berdiri dengan satu kaki.
Usia 30 Bulan:
-
Selalu meminta bantuan saat naik tangga, karena kesulitan memindahkan kaki.
-
Tidak bisa membalik halaman buku.
-
Tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama beberapa detik.
-
Tidak bisa mengayuh sepeda, bahkan yang roda tiga.
Baca juga: Anak Alami Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Terlambat Bicara
Usia 36 Bulan:
-
Masih membutuhkan bantuan untuk menuruni tangga, karena kesulitan memindahkan kaki.
-
Tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama beberapa menit.
-
Tidak bisa melempar benda dengan tangan di atas kepala.
-
Tidak bisa mencuci tangan dan mengeringkannya sendiri.
Jika Si Kecil mengalami salah satu atau beberapa dari tanda pertumbuhan terlambat itu, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter di Halodoc lewat chat. Kalau dokter menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, buatlah janji temu dengan dokter anak di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc, agar tidak perlu lama antri.
Berbagai Faktor Perkembangan Anak
Pada tahap tumbuh kembang, ada setidaknya empat faktor perkembangan yang menjadi patokan apakah Si Kecil sehat atau tidak. Faktor-faktor itu adalah perkembangan sosial, kecerdasan, bahasa, dan fisik. Setiap anak memang memiliki waktu pencapaian yang berbeda-beda. Namun, para ahli dapat memetakan rentang waktu rata-ratanya. Tugas orangtua adalah mengecek apakah perkembangan Si Kecil sudah sesuai dengan rentang waktu yang seharusnya atau belum.
Perlu diketahui bahwa perkembangan fisik anak dibagi dalam dua kategori besar, yaitu motorik halus dan kasar. Motorik halus adalah beragam kegiatan yang melibatkan tangan, jari, dan otot-otot kecil. Contohnya adalah menulis, makan, bertepuk tangan, dan menyusun balok. Sementara itu, motorik kasar adalah berbagai kegiatan fisik yang mengembangkan banyak otot besar, seperti otot kaki dan punggung. Contoh kegiatan motorik kasar adalah merangkak, berjalan, berlari, atau memanjat.
Baca juga: Tumbuh Kembang Jadi Lambat, Ketahui Gejala Sindrom Angelman
Usia 0-3 tahun adalah masa emas bagi tumbuh kembang seorang anak. Jadi, pemantauan yang menyeluruh akan membuat masa emas itu maksimal hasilnya. Oleh karena itu, orangtua harus peka dan rajin memantau perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Jika terdeteksi ada keterlambatan, segera bicarakan dengan dokter, untuk mencari tahu apa penyebabnya dan bagaimana langkah yang bisa dilakukan.
Ada beberapa metode skrining yang biasa digunakan untuk memantau perkembangan anak. Salah satunya adalah Diagram Denver II. Dokter biasanya akan menanyakan perkembangan aspek sosial, bahasa, kecerdasan, dan fisik serta mengecek pertumbuhan Si Kecil, pada sesi pemeriksaan rutin. Namun karena keterbatasan waktu, orangtua yang harus aktif memberi informasi sebanyak-banyaknya kepada dokter.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Concerned About Your Child’s Development?
WebMD. Diakses pada 2020. Recognizing Developmental Delays in Children.
Kid’s Health. Diakses pada 2020. What Is a Growth Disorder?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan