Ini Tanda Anak Memasuki Fase Pubertas

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Juli 2020
Ini Tanda Anak Memasuki Fase PubertasIni Tanda Anak Memasuki Fase Pubertas

Halodoc, Jakarta – Pubertas adalah waktu dalam kehidupan ketika tubuh seorang anak menjadi dewasa secara seksual. Kondisi ini melibatkan banyak perubahan dalam tubuhnya. Untuk anak perempuan, pubertas biasanya dimulai sekitar usia 11 tahun, sedangkan untuk anak laki-laki, dimulai sekitar usia 12 tahun. 

Pubertas merupakan suatu proses yang terjadi selama beberapa tahun. Sebagian besar anak perempuan menyelesaikan pubertas pada usia 14 tahun. Kebanyakan anak laki-laki menyelesaikan pubertas pada usia 15 atau 16 tahun.

Perubahan pada Fase Pubertas

Bagaimana peran orangtua pada tahapan fase pubertas anak? Orangtua dapat membantu anak melalui masa transisi ini dengan menjadi rekan diskusi. Sebagai informasi, berikut ini adalah perubahan yang dialami anak pada masa pubertas.

Pada anak perempuan perubahannya adalah pertumbuhan payudara, rambut mulai tumbuh di daerah kemaluan dan ketiak serta kaki, pertumbuhan jerawat, dan menstruasi. Sedangkan pada anak laki-laki, tanda pubertas pertamanya adalah peningkatan ukuran testis dan penis, rambut mulai tumbuh di area kemaluan dan ketiak, sejumlah kecil jaringan payudara berkembang, suara yang semakin dalam, otot-otot menguat, pertumbuhan jerawat, dan rambut wajah. 

Tidak semua anak mengikuti pola perkembangan seksual yang sama. Beberapa anak perempuan payudaranya pada usia yang sangat muda, tetapi tidak memiliki tanda-tanda lain perkembangan seksual. 

Beberapa anak memiliki rambut kemaluan dan ketiak jauh sebelum mereka menunjukkan tanda-tanda lain pertumbuhan seksual. Perubahan pola ini biasa terjadi. Sebagian besar pubertas mengikuti rentang usia yang sama. Namun, ada yang namanya pubertas dini (onset dini) dan pubertas yang tertunda.

Dalam kebanyakan kasus, pubertas dini hanyalah variasi dari pubertas normal dan biasanya ada penjelasan medis untuk kondisi tersebut. Bicarakan dengan dokter ketika seorang anak perempuan payudara dan rambut kemaluannya berkembang sebelum usia 7 atau 8 tahun.

Bicaralah dengan dokter jika seorang anak laki-laki mengalami peningkatan ukuran testis atau penis sebelum usia 9 tahun. Untuk kondisi pubertas yang tertunda, kadang-kadang disebabkan oleh alasan medis. Misalnya, kekurangan gizi (kurang makan jenis makanan yang tepat). 

Gangguan Pubertas pada Anak

Pubertas yang datang terlambat pada anak perempuan yang memiliki tanda-tanda berikut:

1. Tidak ada perkembangan jaringan payudara pada usia 14 tahun.

2. Tidak ada menstruasi selama lima tahun atau lebih setelah pertumbuhan jaringan payudara. 

Sedangkan pubertas yang terlambat pada anak laki-laki yang memiliki tanda-tanda berikut:

1. Tidak ada perkembangan testis pada usia 14 tahun.

2. Pengembangan organ pria tidak lengkap lima tahun setelah mereka pertama kali menunjukkan tanda-tanda perkembangan.

Bicaralah dengan dokter anak tentang kemungkinan penyebab perubahan pola pubertas. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes termasuk:

1. Tes darah untuk memeriksa kadar hormon.

2. X-ray pergelangan tangan untuk memeriksa pertumbuhan tulang.

3. CT atau MRI (pencitraan) kepala untuk mencari tumor atau cedera otak.

4. Studi kromosom (gen).

Terkadang penyebabnya tidak dapat ditemukan, bahkan setelah beberapa tes. Ketika tidak ada penyebab yang ditemukan, tidak diperlukan perawatan. Pada beberapa anak, penyebab medis ditemukan dan diobati. Misalnya, jika alasan keterlambatan pubertas adalah kurangnya hormon, pengobatan hormon dapat membantu.

Informasi selengkapnya mengenai pubertas bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
Parents with Confidence. Diakses pada 2020. 6 Signs Your Child has Officially Entered the Pre-teen Years.
Family Doctor.org. Diakses pada 2020. For Parents: What to Expect When Your Child Goes Through Puberty.