Ini Tahapan Prosedur Kateterisasi Jantung yang Perlu Diketahui
“Sebelum melakukan kateterisasi jantung, terdapat beberapa tahapan prosedur yang perlu dilakukan. Prosedur yang diambil tergantung dengan kondisi atau keluhan kesehatan yang dialami pasien.”
Halodoc, Jakarta – Kateterisasi jantung atau kat jantung adalah tes atau pengobatan untuk masalah jantung atau pembuluh darah tertentu. Contohnya, yaitu penyumbatan pembuluh darah atau detak jantung tidak teratur.
Prosedurnya menggunakan tabung tipis berongga, yaitu kateter. Tabung tersebut dipandu melalui pembuluh darah ke jantung.
Kateterisasi jantung memberikan rincian penting tentang otot jantung, katup jantung, dan pembuluh darah di jantung.
Tahapan Prosedur Kateterisasi Jantung
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan tindakan ini, antara lain:
1. Sebelum prosedur
Kateterisasi jantung biasa dilakukan di ruangan dengan mesin rontgen dan pencitraan khusus.
Ruangan tersebut bernama cath lab yang merupakan kependekan dari lab kateterisasi jantung.
Sebelum kamu masuk ke dalam ruangan, tim perawat kesehatan akan membantu untuk bersiap-siap. Kamu akan berganti pakaian menggunakan pakaian rumah sakit dan melepas perhiasan dan gigi palsu.
Kamu juga akan diperiksa tekanan darahnya dan denyut nadi oleh tim perawat.
Akan ada bercak lengket menempel di dada dan terkadang di lengan atau kaki. Kabel menghubungkan patch ke komputer.
Komputer akan terus-menerus memeriksa detak jantung kamu.
Ada kemungkinan tim perawat akan mencukur rambut kamu di area tempat kateter dipasang.
2. Selama prosedur
Tim dokter akan memasangkan infus pada lengan bawah atau tangan. Obat penenang diberikan melalui infus.
Obat ini membantumu untuk rileks, tenang, atau mengantuk.
Jumlah obat penenang bergantung pada alasan prosedur dan kesehatanmu secara keseluruhan. Kamu mungkin akan benar-benar sadar atau sedikit dibius.
Atau kamu mungkin akan diberikan kombinasi obat-obatan untuk membuat kamu tertidur. Ini disebut anestesi umum.
Untuk melakukan prosedur kateterisasi, dokter memasukkan satu atau lebih tabung fleksibel berongga, yaitu kateter ke dalam pembuluh darah.
Alat tersebut biasanya dimasukkan pada selangkangan atau pergelangan tangan. Dokter mengarahkan tabung atau selang tersebut ke jantung.
Tahapan selanjutnya akan bergantung pada kondisi kesehatan, di antaranya:
- Angiogram koroner. Tes ini memeriksa penyumbatan di arteri yang menuju ke jantung. Kateter dipasang di pembuluh darah, biasanya di selangkangan atau pergelangan tangan. Pewarna akan mengalir melalui kateter, kemudian gambar rontgen arteri jantung diambil. Pewarna membantu pembuluh darah terlihat lebih jelas pada gambar x-ray.
- Ablasi jantung. Energi panas atau dingin untuk membuat bekas luka kecil di jantung untuk memblokir sinyal listrik yang tak teratur. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki masalah irama jantung.
- Kateterisasi jantung kanan. Bertujuan untuk memeriksa tekanan dan aliran darah di sisi kanan jantung. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di leher atau selangkangan. Kateter memiliki sensor khusus di dalamnya.
- Angioplasti balon dengan atau tanpa pemasangan stent. Perawatan ini menggunakan kateter dan balon kecil untuk membuka arteri yang menyempit di dalam atau dekat jantung. Kateter dimasukkan di pergelangan tangan atau selangkangan. Sebuah tabung jaring bernama stent kadang-kadang dipasang di arteri agar tetap terbuka.
- Biopsi jantung. Terkadang sampel jaringan jantung perlu diambil untuk diperiksa di bawah mikroskop. Selama biopsi jantung, kateter biasanya dipasang di pembuluh darah di leher, jarang yang akan dipasangkan di selangkangan. Kateter dengan ujung kecil seperti rahang digunakan untuk mengambil sepotong kecil jaringan dari jantung.
Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk menjalani kateterisasi jantung.
Baca di sini untuk mengetahui kondisi-kondisi yang tidak dapat menjalani kateterisasi jantung : “10 Penyakit yang Tidak Boleh Dilakukan Kateterisasi Jantung”
Setelah prosedur Operasi
Biasanya pasien akan menghabiskan waktu sekitar beberapa jam di ruang pemulihan setelah menjalani kateterisasi jantung.
Waktu yang kamu butuhkan untuk dirawat di rumah sakit bergantung pada kondisi kesehatan kamu dan alasan kamu melakukan prosedur ini.
Kulit tempat pemasangan kateter mungkin terasa perih selama beberapa hari. Kamu dapat memberi tahu tim perawat jika mengalami beberapa hal berikut:
- Pendarahan.
- Pembengkakan baru atau meningkat.
- Nyeri.
Ketahui juga perawatan yang dapat kamu lakukan setelah menjalani kateterisasi jantung di sini : “Begini Perawatan setelah Pemasangan Kateterisasi Jantung”
Efek Samping Kateterisasi Jantung
Ada tiga tipe efek samping dari kateterisasi jantung:
1. Alergi terhadap cairan kontras
Beberapa orang merasa mual pada perut.
Pada kasus yang jarang terjadi, pasien mungkin saja mengalami tekanan darah rendah, reaksi atau alergi yang parah
2. Iritasi otot jantung
Prosedur kateter di jantung terkadang dapat mengiritasi otot jantung dan menyebabkan irama jantung tidak normal.
3. Perdarahan
Lubang yang dibuat oleh kateter pada arteri di lengan atau kaki, biasanya hanya terasa sakit sedikit dan cepat sembuh. Namun, terkadang mulai berdarah atau sembuh secara tidak normal.
Ada kondisi di mana arteri tersumbat sehingga darah tidak mengalir ke lengan atau kaki.
Terkadang kamu perlu menjalani operasi untuk menangani kondisi ini. Namun, kondisi ini jarang terjadi.
Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang memerlukan tindakan kateterisasi jantung. Simak selengkapnya di artikel ini : “Siapa Saja yang Perlu Melakukan Kateterisasi Jantung?”
Konsultasikan kondisi jantung kamu dengan menghubungi dokter melalui Halodoc.
Kamu juga dapat download aplikasi Halodoc dengan klik gambar di bawah ini untuk konsultasi lebih mudah dan informasi kesehatan lainnya.