Ini Prosedur Anestesi Spinal dan Efek Sampingnya
“Pemberian anestesi dilakukan dengan tujuan untuk membantu menghilangkan rasa sakit ketika melakukan prosedur medis, termasuk operasi. Salah satu jenis anestesi yang biasa dilakukan adalah anestesi spinal.”
Halodoc, Jakarta – Anestesi spinal merupakan jenis anestesi lokal yang dilakukan guna menghilangkan rasa sakit pada pasien, yang berencana melakukan tindakan operasi pada bagian bawah pinggang. Anestesi ini bisa dibilang aman, meski beberapa pasien tetap merasakan efek samping ringan setelah prosedur bedah dilakukan.
Lalu, bagaimana prosedur anestesi spinal dilakukan? Apa pula efek samping yang umum terjadi setelah pemberian anestesi?
Prosedur Anestesi Spinal
Anestesi spinal biasanya diberikan ketika pasien telah masuk ke ruang bedah dan dilakukan oleh dokter spesialis anestesi. Saat memberikan anestesi, dokter akan meminta pasien berbaring pada posisi miring sambil menekuk lutut menuju ke dada.
Bukan tanpa alasan, posisi tersebut akan membantu membuka celah pada ruas tulang belakang, sehingga dokter menjadi lebih mudah dalam menyuntikkan obat anestesi pada tubuh pasien. Selanjutnya, dokter akan membersihkan bagian punggung yang hendak disuntikkan obat menggunakan cairan antiseptik.
Obat kemudian dimasukkan ke tubuh melalui cairan serebrospinal yang mengitari saraf di tulang belakang. Rasanya mungkin saja akan sakit, tetapi pasien harus menahannya dan sebisa mungkin tidak bergerak selama dokter memberikan anestesi.
Sekitar 5 sampai 10 menit setelah obat disuntikkan, pasien mulai merasakan sensasi mati rasa dan berat di bagian kaki, sampai akhirnya pasien sama sekali tidak dapat menggerakkan anggota gerak tubuh tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa anestesi spinal telah bekerja yang membuat bagian tubuh di bawah area penyuntikan, yaitu sekitar perut sampai kaki tidak lagi terasa sakit.
Anestesi spinal masuk dalam kelompok anestesi lokal, yang berarti pasien masih tetap sadar meski tidak lagi merasa sakit ketika prosedur operasi berlangsung. Pemberian anestesi spinal juga bisa dikombinasikan dengan anestesi umum atau sedasi untuk beberapa kondisi medis tertentu.
Dokter akan menawarkan beberapa opsi sehingga pasien mendapatkan informasi secara mendetail dan dapat menentukan pilihan dengan tepat.
- Anestesi spinal dan sedasi
Dokter akan memberikan obat dalam dosis kecil melalui cairan infus. Obat akan membuat pasien merasa mengantuk dan rileks yang dikenal dengan efek sedasi. Kondisi ini akan membuat pasien setengah sadar dan masih dapat mendengar, meski tidak terlalu jelas.
- Anestesi spinal dengan anestesi umum
Kombinasi antara anestesi spinal dan anestesi umum biasanya dilakukan apabila pasien mengalami situasi yang tidak diprediksi ketika prosedur operasi sedang berjalan.
Misalnya, pasien mulai menunjukkan rasa tidak nyaman atau operasi yang dilakukan ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Anestesi umum akan membuat pasien mengalami hilang kesadaran, sehingga sepenuhnya tertidur ketika operasi dilakukan.
Bagaimana dengan Efek Sampingnya?
Meski terbilang aman, bukan berarti anestesi spinal tidak memiliki efek samping. Biasanya, efek sampingnya berupa pusing, tubuh merasa lelah, mual, hingga kedinginan. Beberapa pasien juga mengalami gatal dan penurunan tekanan darah sebagai efek samping dari pemberian anestesi spinal.
Khususnya untuk pria, anestesi spinal akan memberikan efek samping berupa kesulitan untuk berkemih. Terdapat pula kondisi ketika pasien mengalami nyeri dan lemah otot, sulit bernapas, sampai kerusakan pada saraf. Namun, dokter tentu saja telah mempersiapkan semua hal untuk mengantisipasi efek samping yang mungkin terjadi.
Anestesi spinal sendiri bisa digunakan untuk berbagai tindakan operasi dan diyakini aman untuk mayoritas pasien yang mendapatkannya. Meski begitu, tingkat keamanannya tetap bergantung pada jenis prosedur bedah yang dijalani dan kondisi medis pasien.
Apabila kamu hendak menjalani tindakan bedah yang memerlukan pemberian anestesi spinal, pastikan telah bertanya terlebih dahulu pada dokter. Terlebih yang berhubungan dengan apa saja yang perlu disiapkan sebelum, ketika anestesi, dan setelahnya sehingga tindakan bedah dapat berjalan lancar.
Sebelum menjalani tindakan operasi, biasanya kamu akan dianjurkan oleh dokter untuk melakukan beberapa pemeriksaan medis. Agar lebih mudah, kamu dapat menggunakan Layanan Janji Medis di Halodoc. Cek di App Store atau Play Store untuk download Halodoc secara gratis.