Ini Perkembangan Vaksin Corona Buatan LIPI

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Maret 2021
Ini Perkembangan Vaksin Corona  Buatan LIPIIni Perkembangan Vaksin Corona  Buatan LIPI

Halodoc, Jakarta - Seperti yang sudah diketahui, Indonesia sudah memulai tahap pertama program vaksin COVID-19 sejak 13 Januari 2021. Di tahap pertama ini, pemberian vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Pada program vaksinasi yang sudah berjalan ini, Indonesia menggunakan vaksin COVID-19 CoronaVax buatan perusahaan asal China, yaitu Sinovac. 

Selain Sinovac, pemerintah juga menetapkan beberapa jenis vaksin lain yang akan digunakan, antara lain Bio Farma, AstraZeneca-Oxford, Sinophar, Pfizer-BioNTech, dan Novavax. Sambil berjalannya program vaksinasi, sejumlah institusi di Indonesia juga sedang mengembangkan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

Baca juga: Ini Perkembangan Vaksinasi COVID-19 Tahap 2 

Seperti Apa Vaksin Buatan Dalam Negeri?

Vaksin yang sedang dikembangkan di Indonesia, yaitu vaksin Nusantara atas inisiasi mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Selain itu, ada juga vaksin COVID-19 yang juga dikembangkan oleh Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak Juni 2020. 

Dilansir dari Kompas.com, Peneliti Bioteknologi Kesehatan dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto, menyampaikan, pihaknya menggandeng sejumlah institusi dalam penelitian pengembangan vaksin tersebut. Beberapa institusi tersebut yaitu, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman terkait basis vaksin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait regulasi, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalan vaksin. 

“Saat ini kami sedang fokus dalam memproduksi protein-protein rekombinan dengan sel CHO (Chinese Hamster Ovary) yang karakterisasi terlebih dahulu sebelum digunakan pada uji praklinis pada mencit atau tikus di kuartal III/IV tahun ini,” ujar Wien pada Rabu (24/2/2021).

Menurut Wien, uji praklinis pada hewan dimaksudkan untuk menguji imunogenisitas calon vaksin dan uji netralisasi virus atau uji netralisasi dengan pseudovirus. Wien juga menyampaikan, calon vaksin yang dikembangkan LIPI berbeda dengan vaksin Merah Putih, yang dikembangkan oleh Eijkman.

Protein, rekombinan yang dikembangkan untuk calon vaksin LIPI merupakan protein trimer RBD (receptor binding domain) maupun trimer domain S1 dari protein spike (protein S). Struktur trimer tersebut masing-masing terbentuk dengan bantuan struktur Foldon. 

Perlu diketahui, protein S adalah salah satu struktur pembentuk virus corona SARS-CoV-2, yang memediasi masuknya virus ke dalam sel inang dengan mengikat reseptor inang melalui RBD di subunit S1, dan kemudian menggabungkan membran virus dan sel inang melalui subunit S2. Wien mengatakan, dengan bantuan struktur folding, maka ada 3 protein RBD yang bisa disatukan. 

Baca juga: Cegah COVID-19, Ini Pentingnya Vaksin Flu untuk Lansia

“Pembentukan trimer bertujuan untuk meningkatkan imunogenisitas yang diharapkan bisa meningkatkan pembentukan antibodi yang dapat menetralisir virus,” ungkap Wien. 

Selain itu, Wien juga mengatakan, pihaknya juga mencoba untuk memperoleh protein Spike HexaPro, dengan mutasi 6 asam amino menjadi asam amino prolin (Pro). Protein tersebut nanti bisa berfungsi untuk menstabilkan struktur RBD.

Kapan Vaksin Corona Buatan LIPI Diproduksi?

Melansir laman LIPI pada Kamis (4/3/2021), Wien mengatakan, jika uji coba ke hewan berhasil, maka calon vaksin tersebut direncanakan akan diproduksi dalam jumlah besar.

“Diperkirakan pada kuartal ketiga tahun 2021 kita akan uji coba ke hewan. Jika uji ini berhasil, maka akan diproduksi dalam jumlah yang lebih besar dan kemudian bisa dilakukan uji klinis kepada manusia. Prosesnya panjang agar vaksin aman dan efektif dalam menjaga tubuh dari infeksi virus COVID-19,” kata Wien. 

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?

Itulah yang perlu diketahui mengenai perkembangan vaksin dalam negeri buatan LIPI. Tentu prosesnya masih akan panjang. Jika kamu masuk dalam prioritas vaksinasi yang sedang berjalan, kamu bisa segera mendapatkannya. Pastikan juga tubuh dalam keadaan sehat sebelum divaksin. 

Jika mengalami masalah kesehatan, sebaiknya segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu juga bisa beli obat resep dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2021. LIPI Ikut Kembangkan Vaksin Covid-19, Ini Progres dan Cara Kerjanya
LIPI. Diakses pada 2021. Mengulik Vaksinasi COVID-19
LIPI. Diakses pada 2021. Vaksin Merah Putih, Wujud Kemandirian Bangsa Lawan Covid-19