Ini Perbedaan Rabun Jauh dan Rabun Dekat yang Perlu Diketahui
“Jika kamu mengalami gangguan penglihatan yang berkaitan dengan jarak, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan. Melalui pemeriksaan dokter dapat menentukan salah satu dari dua kondisi penglihatan yang umum orang alami yaitu miopi dan hipermetropi.”
Halodoc, Jakarta – Rabun jauh (miopi) dan rabun dekat (hipermetropi) adalah dua masalah penglihatan yang sangat umum. Namun, keduanya memengaruhi penglihatan dengan cara yang berbeda.
Penting untuk mengetahui perbedaan miopi dan rabun dekat agar kamu bisa melakukan perawatan yang tepat. Lantas, apa perbedaan rabun jauh dan rabun dekat? Ini ulasannya!
Perbedaan Miopi dan Rabun Dekat
Rabun jauh atau miopi terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik ke retina, yaitu selaput yang melapisi bagian belakang bola mata.
Sebaliknya, cahayanya menjadi pendek yang biasanya muncul akibat bola mata telah tumbuh terlalu panjang. Akibatnya, objek yang jauh tampak buram. Di sisi lain, kemampuan melihat dari jarak dekat tidak terpengaruh.
Sementara rabun dekat atau hipermetropi, merupakan kebalikan dari rabun jauh. Penyebab kondisi ini adalah bola mata yang terlalu pendek yang menyebabkan cahaya terfokus di belakang mata, bukan langsung ke retina.
Biasanya, rabun dekat membuat objek yang dekat tampak tidak fokus, sedangkan objek yang jauh tetap jelas. Namun, jumlah hipermetropi yang tinggi menyebabkan objek di semua jarak menjadi kabur.
Kasus rabun dekat yang ringan mungkin tidak memengaruhi penglihatan sama sekali, tapi dapat menyebabkan sakit kepala saat membaca atau melakukan pekerjaan lainnya dari jarak dekat.
Menariknya, anak-anak biasanya terlahir dengan rabun dekat. Pada kebanyakan kasus, hipermetropia pada anak-anak akan menurun seiring dengan memanjangnya bola mata dengan pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
Berbeda dengan rabun dekat, rabun jauh biasanya berkembang selama masa kanak-kanak, memburuk selama masa remaja, dan stabil selama masa dewasa muda.
Untuk mengetahui penyebab miopi, baca juga artikel ini: Rabun Jauh Bisa Disebabkan Keturunan dan Pengaruh Lingkungan
Memiliki Gejala yang Sama
Rabun jauh dan rabun dekat memiliki beberapa gejala umum yang sama, antara lain:
- Sakit kepala
- Ketegangan mata
- Memicingkan mata agar dapat melihat jelas
- Mata lelah.
Bila kamu mengalami salah satu dari gejala tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter mata.
Dengan melakukan pemeriksaan mata yang komprehensif, dokter mata atau ophthalmologist dapat menentukan apakah kamu mengidap rabun jauh atau rabun dekat.
Selain itu dokter juga dapat memberikan pilihan pengobatan yang tepat.
Cara Diagnosis Rabun Jauh dan Rabun Dekat
Cara untuk mendiagnosis miopi atau rabun dekat adalah dengan melakukan pemeriksaan mata dasar, yang meliputi penilaian refraksi dan pemeriksaan kesehatan mata.
Penilaian refraksi dapat menentukan apakah kamu memiliki masalah penglihatan seperti rabun jauh atau rabun dekat, astigmatisme, atau presbiopi.
Dokter mungkin akan menggunakan berbagai instrumen dan meminta kamu untuk melihat melalui beberapa lensa untuk menguji jarak dan penglihatan jarak dekat kamu.
Selain itu, dokter mata mungkin juga akan meneteskan tetes mata untuk melebarkan pupil kamu untuk memeriksa kesehatan mata.
Hal ini mungkin akan membuat mata kamu lebih sensitif terhadap cahaya selama beberapa jam setelah pemeriksaan.
Namun, pelebaran pupil memungkinkan dokter untuk melihat pandangan yang lebih luas di dalam mata kamu.
Pengobatan Rabun Jauh dan Rabun Dekat
Baik miopi maupun rabun dekat dapat kamu atasi dengan kacamata korektif dan lensa kontak.
Lensa kacamata atau lensa kontak bekerja dengan mengubah cara sinar cahaya membengkok ke mata.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan operasi refraktif bila tidak ingin menggunakan kacamata dan lensa kontak.
Meskipun sebagian besar operasi refraktif bisa kamu gunakan untuk mengatasi rabun jauh, namun prosedur tersebut bisa kamu gunakan untuk mengatasi rabun dekat tingkat ringan hingga sedang.
LASIK (Laser-Assisted In-Situ Keratomileusis) dan PRK (Photorefractive keratectomy) adalah dua prosedur operasi yang dapat memperbaiki miopi atau hipermetropi dengan membentuk kembali lengkungan kornea, sehingga cahaya dapat terfokus dengan jelas pada retina.
Mengenai prosedur bedah lainnya untuk mengatasi rabun dekat, kamu juga bisa baca artikel ini: Kenali Prosedur Bedah Refraktif untuk Mengatasi Rabun Dekat
Seringkali gangguan penglihatan seperti miopi dan hipermetropi tidak dapat kamu cegah.
Namun ada beberapa tips untuk membatasi risiko kedua gangguan penglihatan tersebut, yaitu:
- Konsumsi makanan sehat, seperti sayuran hijau dan ikan yang mengandung banyak asam lemak omega-3.
- Tetap aktif secara fisik, untuk membatasi risiko kesehatan yang mengarah pada masalah mata. Seperti, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
- Istirahatkan mata sepanjang hari. Misalnya istirahatkan mata setiap 20 menit untuk melihat sesuatu yang berjarak 6 meter selama 20 detik.
- Kenakan kacamata hitam saat berada di luar rumah. Mata rentan terhadap kerusakan radiasi ultraviolet (UV).
- Berhenti merokok, karena dapat meningkatkan risiko penyakit seperti degenerasi makula dan katarak.
Itulah perbedaan miopi dan rabun dekat yang perlu kamu ketahui. Jika kamu atau keluarga mengalami gejala gangguan penglihatan, jangan tunda untuk menghubungi dokter spesialis mata.
Baca juga: Inilah Penyebab Terjadinya Rabun Dekat di Usia Muda
Referensi:
All About Vision. Diakses pada 2023. What’s the difference between nearsightedness and farsightedness?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Nearsightedness.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Farsightedness.
Healthline. Diakses pada 2023. Nearsighted vs. Farsighted: How to Tell the Difference
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan