Ini Perbedaan antara Kutu Kucing dan Anjing
Halodoc, Jakarta - Kutu adalah serangga kecil yang tidak bisa terbang yang hidup di rambut atau bulu hewan dan manusia. Kutu kucing dan anjing adalah spesies yang berbeda, namun cara membasminya sama. Cara mengetahui perbedaan antara kutu kucing dan anjing melalui mikroskop. Keberadaan kutu juga dapat diketahui melalui gejala yang terlihat pada anjing atau kucing.
Kutu anjing juga dapat menyerang anjing, kucing, manusia, dan hewan lainnya. Kutu kucing dan anjing dapat membawa parasit cacing pita yang dapat menyerang kucing dan anjing. Sebagai pemilik anjing atau kucing, penting untuk mengenali kutu agar terhindar dari masalah kesehatan.
Baca juga: Hati-Hati Bahaya Bulu Kucing pada Kesehatan
Mengenal Kutu Kucing
Kutu kucing (Felicola subrostratus) adalah jenis yang menggigit atau mengunyah. Kutu sering hidup di kucing berusia tua dan memiliki rambut panjang, terutama jika kucing tidak dapat merawat dirinya sendiri. Kutu biasanya hidup subur pada kucing yang terlihat lemah dan liar. Jika kucing rutin menjalani perawatan pencegahan kutu, maka kutu akan jarang bersarang.
Kutu dapat berpindah dari satu inang ke inang lain melalui kontak langsung. Kutu kucing menyebabkan penyakit kulit dan mungkin menyebarkan beberapa penyakit menular, seperti parasit cacing. Tanda pertama yang terlihat jika kucing diserang kutu yaitu saat menggaruk, menggigit, dan menggosok area yang terinfeksi. Jika jumlah kutu yang hinggap banyak, maka rambut kucing terlihat kusut atau rontok.
Kucing yang terinfeksi kutu memiliki perilaku yang gelisah. Dengan membelah rambut kucing, maka terlihat keberadaan kutu dan telurnya. Karena kutu yang aktif dapat terlihat bergerak di kulit dan rambut. Sementara itu, telur kutu berwarna pucat, bening, dan berbentuk lonjong. Untuk dapat melihatnya mungkin diperlukan kaca pembesar.
Baca juga: Tidak Hanya Anjing, Kucing Juga Dapat Sebabkan Rabies
Mengenal Kutu Anjing
Ada tiga spesies kutu yang menyerang anjing, yaitu Linognathus setosus (kutu penghisap darah), Trichodectes canis (kutu penggigit), dan Heterodoxus spiniger (kutu penggigit yang memakan darah). Anjing yang memiliki kondisi kesehatan buruk sangat mudah diserang kutu. Perlu diwaspadai, Trichodectes canis adalah kutu yang berfungsi sebagai perantara cacing pita di usus anjing.
Tanda pertama anjing yang terinfeksi kutu yaitu saat ia sering menggaruk, menggigit, dan menggosok area yang terinfeksi. Anjing yang dihinggapi kutu biasanya memiliki bulu yang kasar dan kering. Rambut anjing juga tampak kusut jika kutunya banyak.
Jika serangan kutu sangat parah, anjing dapat merusak kulitnya dengan menggaruk. Garukan anjing dapat menimbulkan infeksi bakteri akibat luka garukan. Jika kondisi ini terjadi, segera hubungi dokter hewan melalui aplikasi Halodoc. Dokter akan meresepkan antibiotik atau obat lainnya.
Untuk Mengatasi Kutu Kucing dan Anjing Memiliki Cara yang Sama
Baik kutu kucing atau anjing sama-sama memiliki persamaan dalam mengatasinya. Perlu diketahui, mengatasi kutu hewan dengan sisir bergigi rapat untuk mengeluarkan telur kutu, tidak akan membunuh kutu yang sudah menetas.
Kucing dan anjing perlu dirawat dengan produk sampo atau semprotan pembunuh kutu. Kamu dapat menanyakan pada dokter hewan tentang rekomendasi produk yang ampuh membasmi kutu hewan.
Kutu yang jatuh atau ditarik dari inangnya akan mati dalam beberapa hari. Akan tetapi, telur akan terus menetas selama 2 hingga 3 minggu. Dengan begitu, perawatan pengendalian kutu harus diulang 7 hingga 10 hari setelah perawatan pertama.
Baca juga: Cara Merawat Kucing Peliharaan agar Tak Terjangkit Toksoplasmosis
Penting untuk cermat dalam pemeriksaan bulu hewan, minimal setiap hari dalam 2 minggu setelah melihat kutu terakhir. Pastikan untuk mengumpulkan kutu (mati atau hidup) yang dikeluarkan dari hewan peliharaan dengan hati-hati dan segera membuangnya dalam wadah tertutup (seperti zipper bag). Hewan peliharaan yang bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi kutu juga harus dirawat untuk mencegah penyebaran kutu.
Pastikan juga untuk membersihkan area rumah yang mungkin ditinggali kutu. Jika pembasmian kutu tidak tuntas, maka memungkinkan kutu berkembang biak dan menginfeksi lagi.