Ini Penyebab Utama Abses Gigi yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta - Pernah dengar tentang abses gigi? Ini adalah kondisi terbentuknya benjolan atau kantung berisi nanah pada gigi. Abses gigi biasanya terjadi pada ujung akar gigi. Apa penyebab dan bagaimana gejalanya? Simak dalam pembahasan berikut!
Karena disebabkan oleh infeksi bakteri, abses gigi biasanya terjadi pada orang yang kurang menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Itulah sebabnya penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara menyikat gigi secara teratur dan rutin memeriksakan gigi ke dokter, sehingga kerusakan dan risiko abses gigi bisa diketahui sedini mungkin.
Baca juga: 3 Jenis Abses dan Cara Mengatasinya
Ketika mengalami abses gigi, pengidapnya akan merasakan gejala seperti:
-
Sensitif pada tekanan saat mengunyah atau menggigit.
-
Sensitif pada suhu panas atau dingin.
-
Pembengkakan pada wajah atau pipi.
-
Nyeri parah dan berdenyut pada gigi, yang dapat menyebar ke tulang rahang, leher, atau telinga.
-
Kelenjar getah bening di bawah rahang atau di leher membengkak dan terasa nyeri.
-
Saat benjolan abses pecah, mendadak tercium bau tidak enak dari dalam mulut, dan lidah mengecap rasa busuk, serta cairan asin muncul di dalam mulut.
-
Kemerahan pada mulut dan wajah.
Penyebab Utamanya Adalah Infeksi Bakteri
Penyebab utama abses gigi adalah berkembangnya bakteri pada rongga mulut, yang kemudian menyebar ke jaringan lunak, serta tulang wajah dan leher. Bakteri tersebut lalu masuk ke dalam pulpa gigi melalui rongga atau retakan pada gigi. Di dalam pulpa gigi ini terdapat beberapa pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya abses gigi, yaitu:
-
Gemar makan dan minum yang manis. Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi bisa menyebabkan lubang pada gigi yang dapat berkembang menjadi abses gigi.
-
Tidak menjaga kebersihan gigi. Orang yang tidak melakukan perawatan gigi dan gusi dengan semestinya berisiko mengalami masalah pada gigi, termasuk abses gigi.
Baca juga: Ini Bahayanya, Jika Abses Gigi Didiamkan Terlalu Lama
Diagnosis dan Pengobatannya
Untuk memastikan diagnosis abses gigi, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
-
Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa rongga mulut pasien secara keseluruhan.
-
Mengetuk gigi pasien. Gigi yang mengalami abses biasanya menjadi sensitif terhadap sentuhan atau tekanan.
-
Pemindaian. Foto Rontgen akan membantu dokter mengidentifikasi abses serta melihat apakah infeksi sudah menyebar dan menyebabkan abses di bagian tubuh lainnya. Jika abses sudah menyebar ke bagian leher, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan CT scan.
Setelah diagnosis dipastikan, pengobatan yang bisa dilakukan untuk abses gigi adalah:
-
Membuat kanal ke akar gigi. Dokter akan mengebor ke bagian bawah gigi, mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi, serta mengeringkan abses. Cara ini dapat menghilangkan infeksi dan menyelamatkan gigi.
-
Mengeringkan abses, dengan cara membuat sayatan kecil pada benjolan abses dan mengeluarkan cairan nanah dari dalamnya.
-
Memberikan antibiotik. Jika infeksi sudah menyebar ke gigi lainnya, dokter akan meresepkan antibiotik untuk menghentikan penyebaran bakteri.
-
Mencabut gigi yang terinfeksi. Jika memang tidak bisa diselamatkan, maka gigi yang terkena abses akan dicabut. Dokter kemudian akan mengeringkan abses.
Baca juga: Hati-Hati Pembedahan Tidak Tepat Bisa Sebabkan Abses Gigi
Itulah sedikit penjelasan tentang abses gigi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan