Halodoc, Jakarta - Apakah anak ibu sedang mengalami pembengkakan pada leher dan juga merasakan nyeri? Jika benar, kemungkinan Si Kecil sedang mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan yang terjadi umumnya tidak menimbulkan dampak yang berbahaya. Meski begitu, efek dari bengkak yang terjadi pada leher dapat menimbulkan gangguan serius, seperti sesak napas dan kesulitan untuk menelan.

Setiap orangtua harus mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan anak mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi cara yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut ke depannya. Berikut adalah beberapa penyebab dari pembengkakan pada kelenjar getah bening yang dapat terjadi!

Baca juga: 5 Cara Ampuh Atasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. Bagian tubuh ini berguna untuk menyaring setiap virus dan bakteri yang masuk dan menghasilkan zat yang berguna untuk membunuh kuman yang menjadi penyebab infeksi. Kelenjar ini terdapat di seluruh tubuh, kecuali otak dan jantung. Sebagian besar kelenjar getah bening terdapat pada ketiak, selangkangan, dan leher.

Namun, kelenjar getah bening dapat mengalami pembengkakan yang disebut juga limfadenopati. Hal ini terjadi saat tubuh sedang melawan infeksi. Anak-anak kerap terpapar infeksi baru, sehingga kelenjar tersebut kerap membengkak dan bahkan lebih besar dari yang dialami orang dewasa. Lalu, apa saja penyebab anak dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening ini?

1. Kelenjar Getah Bening yang Reaktif

Penyebab awal yang dapat menyebabkan seorang anak mengalami pembengkakan kelenjar getah bening adalah saat tubuh mengalami reaksi saat melawan infeksi. Saat kelenjar getah bening harus melawan virus yang disebabkan oleh flu hingga bakteri yang terjadi pada radang tenggorokan, bagian tersebut dapat tumbuh hingga 2 sentimeter di area leher. Pembengkakan ini terjadi akibat kelenjar getah bening yang berusaha untuk mengendalikan penyebab penyakit tersebut.

Baca juga: Ini Cara Memeriksa Kelenjar Getah Bening

2. Kelenjar Getah Bening yang Terinfeksi

Si Kecil juga dapat mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening saat saat bagian tersebut terinfeksi alih-alih membunuh penyebab infeksi. Kelenjar tersebut dapat menjadi sangat lunak dan tumbuh hingga lebih dari 4 sentimeter. Area kulit di sekitarnya dapat berubah menjadi berwarna merah. Gangguan ini disebut juga dengan limfadenitis.

Gangguan ini dapat diatasi dengan mengonsumsi antibiotik. Namun, jika gangguan tersebut disertai dengan demam tinggi, rasa sakit, hingga kesulitan menelan, perawatan di rumah sakit perlu dilakukan untuk mendapatkan antibiotik melalui intravena.

Penyebab-penyebab tersebut adalah dua hal yang umum dari pembengkakan kelenjar getah bening. Meski begitu, terdapat penyebab lainnya yang dapat membuat anak mengalami limfadenitis. Berikut penyebab lainnya:

• Gangguan sistem kekebalan tubuh. Anak juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh sistem imun tubuh yang terganggu. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkannya adalah lupus dan rheumatoid arthritis.
• Kanker. Tumor atau kanker juga dapat membuat kelenjar getah bening membengkak. Gangguan yang dapat menyebabkannya antara lain limfoma, leukimia, hingga kanker stadium lanjut yang sudah menyebar.
• Efek samping pemakaian obat. Beberapa obat juga dapat menyebabkan efek samping berupa pembengkakan di kelenjar getah bening. Obat-obatan yang dapat menyebabkan hal tersebut pada anak adalah antikejang, antimalaria, hingga antibiotik.

Itulah penyebab terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening pada anak. Dengan mengetahui hal tersebut, rasa khawatir ibu mungkin akan menurun. Selain itu, penanganan yang tepat juga dapat dilakukan agar pembengkakan yang terjadi dapat lebih mudah diatasi.

Baca juga: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening, Ini Penanganannya

Ibu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait pembengkakan pada kelenjar getah bening. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari!

Referensi:

About Kids Health. Diakses pada 2020. Swollen lymph nodes.

University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2020. Lymphadenopathy in Children.