Ini Penyebab Kenakalan Remaja Zaman Sekarang dan Cara Mengatasinya
“Tanpa bimbingan dan dukungan dari orang tua, anak remaja rentan terjerumus dalam pergaulan yang buruk. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab dan cara mencegah kenakalan remaja yang tepat dan efektif.”
DAFTAR ISI
2. Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
3. Cara Jitu Mencegah Kenakalan Remaja
Halodoc, Jakarta – Di zaman modern dengan teknologi yang serba canggih ini, ada berbagai godaan dan tantangan yang bisa menjerumuskan anak ke dalam kenakalan remaja. Si Kecil yang sudah beranjak menjadi anak remaja, kini cenderung ingin menghabiskan waktunya lebih banyak bersama teman-temannya dan mencoba hal-hal baru.
Hal itu wajar, bagaimanapun juga anak yang sudah remaja perlu dibiarkan untuk lebih mandiri dan mengeksplorasi fase kehidupannya tersebut. Kenakalan remaja adalah hal yang biasa, asal tidak sampai pada tahap yang mengkhawatirkan seperti melanggar hukum atau merugikan orang lain.
Informasi selengkapnya mengenai kenakalan remaja bisa dibaca di sini!
Penyebab Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Berikut adalah penjelasannya:
1. Faktor eksternal
Adalah hal-hal di luar anak seperti lingkungan, yang memengaruhi bagaimana anak remaja bertindak. Ini bisa mencakup sebagai berikut:
- Pengaruh teman sebaya, salah satu faktor eksternal yang paling kuat adalah pengaruh teman sebaya. Remaja sering terpengaruh oleh teman-teman mereka, dan jika teman-teman mereka terlibat dalam perilaku kenakalan, mereka cenderung ikut serta.
- Keluarga dan lingkungan keluarga, ketidakstabilan dalam keluarga, kurangnya pengawasan orang tua, konflik keluarga, atau kurangnya dukungan emosional dapat memicu kenakalan remaja.
- Kondisi ekonomi, kondisi ekonomi yang buruk, lingkungan yang berisiko, atau tinggal di daerah yang didominasi kekerasan dapat meningkatkan risiko kenakalan remaja. Remaja mungkin terlibat dalam perilaku kriminal atau penggunaan narkoba untuk mengatasi stres dan ketidakamanan lingkungan.
- Media dan teknologi, paparan remaja terhadap media, termasuk program TV, film, dan musik yang menormalkan kekerasan, obat-obatan, dapat memengaruhi perilaku remaja.
Berkaitan dengan media dan teknologi, masalah cyberbullying pada anak remaja juga perlu diwaspadai. Baca selengkapnya di artikel ini: “Mengenal Cyberbullying: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya”.
2. Faktor internal
Faktor internal ini mencakup aspek-aspek yang terkait dengan perkembangan dan karakteristik individu remaja. Berikut adalah beberapa faktor internal yang dapat menyebabkan kenakalan remaja:
- Gangguan kesehatan mental, beberapa remaja mungkin mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan perilaku, atau gangguan bipolar. Kondisi ini dapat menyebabkan perilaku kenakalan sebagai respons terhadap ketidaknyamanan emosional yang mereka rasakan.
- Rendahnya rasa percaya diri, remaja dengan rendahnya perasaan diri atau harga diri yang rendah cenderung mencari perasaan pencapaian atau pengakuan melalui perilaku kenakalan untuk mengkompensasi ketidakpercayaan diri mereka. Selain kurang pede, ini 5 Permasalahan Psikologis yang Kerap Dialami Remaja.
- Eksperimen atas rasa ingin tahu, remaja seringkali mencoba berbagai perilaku baru dalam proses eksplorasi identitas mereka. Beberapa dari mereka mungkin mencoba perilaku kenakalan hanya untuk melihat apa yang terjadi.
- Pengaruh genetik, faktor-faktor genetik juga dapat memainkan peran dalam kecenderungan untuk perilaku kenakalan. Namun, pengaruh genetik ini sering kali bersifat kompleks dan dapat berinteraksi dengan faktor-faktor lingkungan.
Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Setidaknya ada dua bentuk tipe kenakalan remaja, yaitu:
1. Kenakalan remaja yang melanggar hukum
Merupakan tipe kenakalan yang berkemungkinan besar dapat mengganggu kualitas hidup dan masa depan remaja. Bentuk pelanggarannya adalah:
- Kriminalitas, ini mencakup berbagai jenis perilaku yang melanggar hukum, seperti pencurian, perampokan, vandalisme, dan perbuatan kriminal lainnya. Kenakalan remaja yang melibatkan tindakan kriminal dapat berakibat pada konsekuensi hukum, seperti penangkapan, penuntutan, dan hukuman pidana.
- Penyalahgunaan narkoba, penggunaan dan penyalahgunaan narkoba yang melanggar hukum, seperti penggunaan ganja, kokain, atau obat-obatan terlarang lainnya, termasuk dalam kategori ini. Hal ini dapat mengakibatkan konsekuensi hukum yang serius.
Mau tahu dampak berbahaya dari penggunaan narkoba? Baca selengkapnya di artikel ini: “Pengertian Narkoba dan 9 Dampaknya bagi Kesehatan”.
- Perkelahian atau kekerasan, misalnya terlibat serangan fisik, atau tindakan kekerasan lainnya adalah bentuk kenakalan remaja yang melanggar hukum. Ini dapat berujung pada tindakan hukum dan proses peradilan.
- Perbuatan cabul, seperti pelecehan seksual, pemerkosaan, atau penyebaran materi pornografi adalah tindakan melanggar hukum yang serius.
Untuk memahami pergolakan emosi remaja, orang tua perlu tahu Tahapan Perkembangan Psikologi Remaja.
2. Kenakalan remaja yang tidak melanggar hukum
Nah, walaupun tidak sampai melanggar hukum, bila dijadikan kebiasaan, bukan tak mungkin perilaku ini bisa sampai ke tindakan kriminal. Berikut contohnya:
- Bolos sekolah, merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang tidak melanggar hukum. Namun, ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademis dan perkembangan remaja.
- Merokok atau konsumsi alkohol di bawah umur, walaupun penggunaan tembakau dan alkohol oleh remaja di bawah umur adalah kenakalan yang tidak melanggar hukum, perilaku ini berisiko dan dapat memiliki dampak kesehatan yang serius.
- Perilaku merugikan diri sendiri lainnya, ini termasuk perilaku berbahaya seperti balapan liar, mengemudi mabuk, atau tindakan yang membahayakan diri sendiri tanpa melanggar hukum.
- Melanggar aturan sekolah atau rumah, ini mencakup perilaku seperti melanggar peraturan sekolah, atau aturan rumah tanpa melibatkan pelanggaran hukum. Contohnya, tidak menolak mematuhi jam malam, mengabaikan tugas sekolah, atau penggunaan gadget secara berlebihan.
Cara Jitu Mencegah Kenakalan Remaja
Masa remaja merupakan masa di mana anak sedang mencari jati diri mereka, sehingga peran orang tua sangat penting untuk membimbing dan mendampingi mereka agar tidak salah arah.
Nah, berikut beberapa cara untuk mencegah kenakalan remaja yang bisa dilakukan orang tua:
1. Tanamkan nilai-nilai baik sejak dini
Tidak hanya kemampuan akademisnya, orang tua juga perlu memperhatikan perkembangan karakter dan spiritualitas anak. Ajarkan pada anak mengenai nilai-nilai agama dan norma yang baik sedari kecil. Contohnya seperti sopan santun, harus saling menolong dan menghargai, tidak melakukan kekerasan atau merugikan orang lain, dan lain-lain.
Ajarkan juga pada anak mengenai pendidikan seks dan juga bahaya penggunaan obat-obatan terlarang. Dengan menanamkan nilai-nilai baik tersebut sejak dini, anak bisa bertumbuh mengetahui apa yang baik dan boleh dilakukan, dan mana yang tidak baik dan perlu dihindari.
2. Beri tahu konsekuensinya
Ketika anak remaja melakukan kenakalan, jangan membentak atau memberikan hukuman fisik. Perilaku buruk apa pun memang tidak bisa diterima.
Bila mereka menyontek, berkelahi atau bertengkar dengan temannya, bermain game seharian dan melupakan belajar, biarkan mereka menanggung akibat dari perilakunya tersebut dan memperbaikinya.
Memberi hukuman fisik yang keras bukan cara yang tepat dalam mengatasi kenakalan remaja. Namun, beritahulah mereka konsekuensi dari tindakan mereka pada diri mereka sendiri dan juga orang lain. Dengan begitu, anak remaja akan mengetahui mengapa perbuatan tersebut tidak baik dan belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka.
3. Jaga komunikasi tetap terbuka
Di tengah kesibukan ibu, ayah, dan juga anak remaja, usahakanlah untuk memiliki waktu berkualitas bersama. Entah itu nonton film bersama, makan malam bersama, dan lain-lain.
Dengan begitu, orang tua bisa membangun hubungan yang dekat dengan anak, sehingga ibu dan ayah bisa memahami anak lebih dekat, serta mengetahui perasaan ataupun permasalahan yang sedang dirasakan oleh anak.
Selain itu, ibu dan ayah juga bisa menggunakan waktu tersebut untuk memberikan teladan, atau nasihat-nasihat yang berguna untuk mencegah kenakalan remaja.
4. Dorong anak untuk mengikuti kegiatan positif
Tidak hanya baik untuk perkembangan kemampuan anak, melakukan kegiatan positif seperti olahraga, hobi, aktivitas keagamaan, dan lain-lain, juga bisa menghindarkan anak dari lingkungan pergaulan yang buruk.
5. Bersikap tegas
Bila anak remaja ibu membuat masalah, baik di rumah, sekolah, organisasi dan lain-lain, ibu tetap harus bertindak tegas dengan memberikan hukuman. Menindaklanjuti perilaku anak dengan hukuman yang ibu tetapkan, akan membantu anak remaja ibu memahami bahwa mereka tidak bisa lolos, dari konsekuensi akibat perilaku buruk dan perbuatan salah mereka.
Berilah hukuman yang sewajarnya sambil memberitahu harapan ibu agar mereka bisa memperbaiki perilakunya tersebut.
6. Memberi dukungan emosional
Remaja membutuhkan dukungan emosional yang kuat. Pastikan mereka merasa dicintai dan diterima tanpa syarat. Dengan memberikan keamanan emosional, mereka mungkin lebih cenderung mencari bimbingan daripada melakukan kenakalan.
7. Membuka ruang konseling dan dukungan profesional
Jika perilaku kenakalan remaja sudah menjadi masalah serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor atau profesional kesehatan mental. Konseling dapat membantu remaja dalam mengatasi masalah pribadi yang mungkin menyebabkan kenakalan.
Jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan psikolog mengenai perilaku remaja agar dapat diatasi dengan baik. Klik gambar di bawah untuk mulai konsultasi.