Ini Penyebab Burung Maleo Terancam Punah

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 Juli 2021
Ini Penyebab Burung Maleo Terancam PunahIni Penyebab Burung Maleo Terancam Punah

“Burung maleo punya karakteristik yang unik, mirip ayam hitam. Hewan asli Sulawesi ini terancam punah karena banyak hal. Penyebab utamanya adalah hilangnya habitat alami secara terus-menerus. Selain itu, burung ini juga memiliki proses perkembangbiakan yang sulit dan memakan waktu lama, serta ancaman predator yang mematikan.”

Halodoc, Jakarta – Keanekaragaman fauna di Indonesia sangatlah kaya. Salah satu yang unik tetapi mulai terancam punah adalah burung maleo. Meski tampilannya mirip ayam, hewan ini termasuk dalam kategori burung, dan satu-satunya spesies di dunia dari Genus Macrocephalon, yang hanya dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia.

Namanya Macrocephalon maleo, atau biasa dikenal dengan burung maleo atau Maleo Senkawor. Burung ini adalah “jamur” asli atau disebut juga endemik pulau Sulawesi. Namun, burung ini juga bisa ditemukan di Maluku. Lantas, mengapa burung ini terancam punah? Yuk, simak pembahasannya!

Baca juga: Terancam Punah, Ini Karakteristik Burung Maleo

Alasan Burung Maleo Terancam Punah

Burung endemik langka asal Sulawesi dan Pulau Buton ini termasuk dalam daftar “Terancam Punah” oleh IUCN Red List dan tercantum dalam CITES Appendix 1 dan dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Hal ini membuat burung maleo perlu mendapat perhatian yang serius. 

Populasi burung maleo terancam punah akibat hilangnya habitat secara terus-menerus. Ancaman kepunahan juga terjadi akibat illegal logging dan pembukaan lahan baru untuk pemukiman kembali tanpa mempertimbangkan fungsi kawasan sekitarnya. 

Selain itu, penyebab lainnya adalah pencurian burung maleo oleh masyarakat sekitar, pemangsaan telur dan burung oleh predator seperti cicak dan ular, perusakan habitat akibat perambahan, illegal logging, banjir atau kebakaran hutan dan lahan, serta perburuan burung dewasa.

Baca juga: Fakta Seputar Burung Maleo yang Hampir Punah

Perkembangbiakan yang Lama dan Penuh Perjuangan, serta Ancaman Predator

Maleo tidak mengerami telur yang telah menetas. Setelah melewati masa reproduksi dan penetasan, maleo akan mengubur telurnya di pasir yang memiliki panas alami bumi. Maleo tidak melalui proses inkubasi karena ukuran telurnya cukup besar, bahkan lebih besar dari ukuran tubuhnya sendiri. 

Ukuran telur maleo bisa mencapai 5 sampai 8 kali ukuran telur ayam. Diameternya bisa mencapai 11 cm dengan berat hingga 270 gram per butir. Saking besarnya, burung maleo betina akan berjuang keras saat bertelur. Itulah sebabnya maleo betina sering pingsan setelah bertelur.

Untuk mengubur telurnya, maleo membutuhkan suhu bumi dengan panas bumi tertentu. Oleh karena itu, burung ini hanya dapat hidup di dekat pantai berpasir panas atau daerah pegunungan (dataran tinggi) yang memiliki sumber mata air panas. Keberhasilan penetasan akan tergantung pada suhu/suhu tanah.

Selain itu, lama penetasan bisa memakan waktu sekitar 62-85 hari. Namun, ada juga telur yang menetas kurang atau bahkan lebih dari rentang waktu tersebut. Ketika waktu yang tepat tiba, telur anak pecah dan anak burung akan keluar. Setelah itu, anak burung yang baru menetas harus berusaha keluar dari timbunan tanah sendiri tanpa bantuan ibunya.

Baca juga: Kenalan Lebih Dekat dengan Burung Maleo

Tak hanya proses perkembangbiakan yang sulit dan lama, ancaman kepunahan burung maleo juga disebabkan oleh adanya predator. Biawak merupakan predator utama bagi hewan peliharaan seperti ayam, termasuk burung maleo. 

Kadal juga merupakan musuh pembunuh maleo. Selain memangsa maleo kecil, mereka juga merupakan predator utama telur maleo. Karena indra penciumannya yang sangat tajam, kadal dapat dengan mudahnya menemukan telur maleo yang sudah terkubur di dalam tanah sekalipun.

Itulah penjelasan mengenai penyebab burung maleo terancam punah. Sebagai orang Indonesia, sebaiknya bantu lestarikan satwa istimewa seperti burung ini. Jangan terus-menerus mencuri telurnya atau memburunya secara besar-besaran, karena bisa membuat burung ini semakin terancam kepunahan.

Sayangi juga berbagai hewan lain dan bila kamu memutuskan untuk memelihara salah satu hewan, pastikan kamu merawatnya dengan baik, ya. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter hewan dan membeli makanan hewan peliharaan kamu, lho. 

Referensi:
Facts of Indonesia. Diakses pada 2021. 15 Incredible Facts of Maluku Maleo Bird.
VOI. Diakses pada 2021. Maleo Bird, Sulawesi Endemic Animal With Critical Status.
IUCN National Committee of Netherlands. Diakses pada 2021. Saving the endangered maleo bird on Sulawesi.
Edge of Existence. Diakses pada 2021. Maleo.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan