Ini Pentingnya Suplai Oksigen dalam Tubuh
Halodoc, Jakarta - Oksigen menjadi hal mutlak yang dibutuhkan manusia. Pasalnya tanpa suplai darah yang mengandung oksigen, jaringan atau organ tubuh tidak bisa bekerja. Akibatnya, kondisi ini bisa mengakibatkan hal-hal yang membahayakan, misalnya serangan jantung dan stroke. Ketika bagian tubuh tidak memiliki suplai oksigen yang cukup disebut iskemia. Gejala yang muncul bisa berbeda-beda tergantung area mana iskemia ini terjadi.
Baca juga: Ketahui 4 Jenis Iskemia yang Perlu Diwaspadai
Saat Suplai Oksigen Kurang, Bagian Tubuh Mana Saja yang Terganggu?
Sebetulnya ada beberapa area iskemia bisa terjadi, mulai dari jantung, usus, otak, dan tungkai. Tetapi, ketika suplai oksigen kurang, area yang langsung terganggu adalah usus dan otak.
Jika terjadi menyerang usus, maka proses pencernaan terganggu. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berjalan lambat (kronis). Gejala yang terjadi ditandai dengan perut kembung, konstipasi, muntah, dan nyeri perut selama sekitar 15-60 menit setelah makan, lalu menghilang. Jika kasusnya akut, gejala ini ditunjukkan dengan nyeri perut secara tiba-tiba, mual, serta muntah.
Jika hal tersebut terjadi pada otak, bisa disebut sebagai salah satu jenis stroke. Akibatnya sel otak kekurangan oksigen dan berkembang menjadi kerusakan atau kematian sel otak. Beberapa gejala yang terjadi saat terjadi iskemia otak, yakni:
-
Setengah bagian badan menjadi lemah atau lumpuh;
-
Wajah yang tidak simetris;
-
Bicara pelo;
-
Gangguan penglihatan, yang meliputi kebutaan pada satu mata atau penglihatan ganda;
-
Pusing dan vertigo;
-
Penurunan kesadaran;
-
Kehilangan koordinasi tubuh.
Cari tahu lebih lanjut mengenai gangguan suplai oksigen ini dengan menanyakannya kepada dokter. Kamu bisa lebih mudah chat dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menanyakan segala informasi mengenai kondisi kesehatan.
Baca juga: Ini Akibatnya Kalau Tubuh Kehabisan Oksigen
Apa Saja yang Bisa Sebabkan Gangguan Suplai Oksigen Akibat Iskemia?
Penyebab iskemia ini biasanya adalah aterosklerosis, yaitu ketika plak yang sebagian besar mengandung lemak akan menghambat aliran darah. Seiring waktu, arteri yang terhambat ini bisa mengeras dan menyempit (aterosklerosis). Selain itu, bekuan darah yang terbentuk dari pecahan plak ini nyatanya bisa berpindah ke pembuluh darah yang lebih kecil, sehingga dapat menghentikan aliran darah secara tiba-tiba.
Nah, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang alami iskemia:
-
Memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit diabetes, hipertensi, hipotensi, kolesterol tinggi, obesitas, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, penyakit celiac, dan gagal jantung;
-
Kebiasaan merokok;
-
Kecanduan alkohol;
-
Penyalahgunaan NAPZA;
-
Jarang berolahraga.
Baca juga: Hidung Sakit Hirup Udara Pagi, Bisa Jadi Kena Sinusitis
Lantas, Bagaimana Cara Mengatasi Iskemia?
Pengobatan disesuaikan dengan lokasi gangguan suplai oksigen ini terjadi, beberapa langkah pengobatan tersebut antara lain:
-
Otak. Untuk menangani iskemia pada otak dapat dilakukan pemberian tissue plasminogen activator (TPA) untuk mengatasi gumpalan darah. Tindakan ini memiliki ketentuan dan syarat tertentu sebelum dilakukan, seperti misalnya dilakukan dalam 3 jam setelah terjadinya stroke. Selain itu, pemasangan ring (stent) juga bisa dilakukan pada arteri yang menyempit karena plak. Di samping itu, upaya mencegah pembentukan gumpalan darah kembali, perlu dilakukan pemberian obat aspirin atau antikoagulan. Setelah penanganan, pengidapnya disarankan melakukan fisioterapi untuk mengembalikan kemampuan motorik, koordinasi tubuh, dan kemampuan bicaranya yang terganggu.
-
Usus. Jika kondisi ini terjadi di usus, maka perlu dilakukan pengobatan segera agar tidak terjadi kerusakan usus secara permanen. Kondisi ini bisa ditangani melalui prosedur untuk melebarkan pembuluh darah (angioplasti) dan pemasangan stent, operasi bypass, atau endarterektomi trans-aorta untuk menghilangkan plak pada dinding arteri.
Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2019. Mesenteric Ischemia.
WebMD. Diakses pada 2019. What is Ischemia?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan