Ini Penjelasan Kentut Bisa Deteksi Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Kentut adalah sebagian hasil dari penguraian dan pemrosesan makanan yang telah kita konsumsi. Walaupun sering dianggap memalukan, kentut adalah proses alamiah yang menyehatkan tubuh. Sadar atau tidak, kamu juga menelan udara saat makan, mengunyah atau menelan. Nah, udara yang masuk ini kemudian menumpuk dalam sistem pencernaan.
Beberapa di antaranya diserap secara alami, tetapi sisanya perlu dilepaskan dengan beberapa cara, yaitu lewat sendawa maupun kentut. Pernah mengalami kembung? Salah satu penyebab kembung adalah kentut yang tidak bisa dikeluarkan. Ketika gas yang menumpuk di pencernaan ini tidak dibuang, maka perut akan mengalami kondisi yang tidak nyaman atau kembung.
Baca juga: Sering Buang Angin alias Kentut, Apa yang Salah?
Jenis-Jenis Kentut yang Menandai Kondisi Kesehatan
Kamu pasti pernah mengalami macam-macam kentut, mulai dari yang berbunyi atau tidak dan kentut yang berbau maupun tidak berbau. Lantas, kira-kira apa penyebabnya? Adakah kondisi kesehatan yang mendasarinya?
- Kentut Tidak Berbau
Melansir dari The Shape, Samantha Nazareth, M.D., ahli gastroenterologi di New York mengatakan bahwa kentut yang tidak berbau biasanya disebabkan oleh udara yang tertelan. Hal-hal seperti menghisap permen, mengonsumsi minuman berkarbonasi, dan mengunyah permen karet adalah faktor penyumbang kentut yang tidak berbau.
Selain itu, kentut yang tidak berbau juga bisa menjadi hasil dari gas yang tidak bisa dikeluarkan dalam bentuk sendawa. Meski bukan masalah besar, kamu tetap bisa mencegah hal ini. Caranya, kurangi penumpukan gas di perut dengan makan perlahan, hindari menghisap permen, minum minuman berkarbonasi, dan mengunyah permen karet.
- Kentut Instan
Kamu mungkin pernah mengalami momen tiba-tiba kentut saat makan. Hal ini memang menyebalkan sekaligus memalukan. Tenang, hal ini bukan karena makanan yang sedang dikonsumsi. Menurut dokter Will Bulsiewicz, ahli gastroenterologis di Carolina Selatan, kondisi ini disebut sebagai refleks gastrokolik. Refleks ini terjadi ketika perut perlu memberikan ruang untuk makanan yang masuk, sehingga tubuh perlu mengeluarkan gas-gas yang ada di perut.
- Kentut Berbau dan Tidak Berbunyi
Pernah mengalami kentut yang tidak berbunyi tapi bau? Kalau pernah, artinya kamu mengalami kentut SBD atau silent-but-deadly. Kentut tipe ini bisa jadi disebabkan oleh makanan kaya belerang yang kamu konsumsi, seperti kol, brokoli, kangkung, dan pakcoy, telur, daging, bawang putih, dan bawang.
Baca juga: Sering Kentut Saat Haid, Normalkah?
Kalau kamu sadari, jenis makanan di atas adalah superfood. Oleh sebab itu, kamu tidak perlu menghindarinya karena takut kentut ya. Makanan ini menyehatkan dan sangat bermanfaat untuk tubuh.
- Kentut dengan Sensasi Terbakar
Kalau kamu cinta dengan makanan pedas, maka kamu harus siap dengan segala konsekuensinya. Bukan cuma mulut saja yang bisa terbakar, kentut bahkan anus kamu pun bisa terasa terbakar kalau kamu terlalu banyak atau terlalu sering makan pedas. Menurut Dr. Nazareth, kondisi ini dipicu oleh reseptor tertentu di tubuh yang mengenali capsaicin, senyawa pedas yang ditemukan dalam cabai.
- Kentut Beruntun
Jika kamu pernah kentut berkali-kali, tapi tidak berbau, boleh jadi disebabkan oleh makanan nabati seperti kacang, lentil, asparagus, dan pisang hijau yang telah kamu konsumsi. Inulin, serat larut yang ditemukan dalam makanan-makanan ini yang menghasilkan gas di dalam pencernaan. Walau begitu, lentil dan kacang-kacangan mengandung prebiotik, yang bekerja memberi makan bakteri sehat dalam usus.
Kalau kentut beruntun yang kamu alami disertai bau, mungkin saja kamu mengalami intoleransi makanan, yakni kondisi ketika tubuh kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan dengan baik. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi laktosa (susu) dan gluten (gandum).
- Kentut Sangat Bau
Kentut yang berbau sangat busuk umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri yang ada dalam pencernaan. Untuk mengatasinya, kamu perlu mengonsumsi makanan yang kaya prebiotik. Prebiotik dapat membantu menetralkan bakteri jahat dan meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus.
Jika kamu mengalami kentut yang berbau busuk terus menerus dan mengalami gejala tambahan seperti penurunan berat badan, kembung, mual, kelelahan, atau pendarahan, segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, kondisi tersebut bisa menandakan malabsorpsi, gejala yang sering menandai penyakit Celiac, penyakit Crohn atau pertumbuhan bakteri usus kecil secara berlebihan.
Baca juga: Virus Corona Menyebar Lewat Kentut? Ini Faktanya
Kalau kamu berencana mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!