Ini Penanganan Cedera pada Atlet yang Wajib Diketahui
“Setiap atlet akan memiliki tingkat keparahan cedera yang berbeda-beda. Namun, secara umum, tindakan pertama untuk penanganan cedera ini tidak jauh berbeda.”
Halodoc, Jakarta – Cedera olahraga terjadi saat seseorang berolahraga atau saat berpartisipasi dalam olahraga. Atlet olahraga yang melibatkan duel fisik sangat berisiko mendapatkan jenis cedera ini. Olahraga seperti sepak bola, basket, dan gulat adalah beberapa olahraga yang berisiko banyak menyebabkan cedera pada atlet.
Setiap atlet akan memiliki tingkat keparahan cedera yang berbeda-beda. Namun, secara umum, tindakan pertama untuk penanganan cedera ini tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menangani cedera agar tidak semakin parah.
Penanganan Cedera pada Atlet
Pertolongan pertama yang dilakukan langsung di pinggir lapangan untuk cedera olahraga disebut on-site sport injury. Pertolongan pertama ini sangat penting. Karena penyembuhan cedera akan lebih baik dan cepat jika penanganan pertama dilakukan secara efektif.
Ingat, cedera olahraga sangat berdampak negatif terhadap atlet. Sebab, karier atlet bisa terancam jika cedera semakin parah dan tidak segera ditangani dengan baik. Cedera olahraga harus segera mendapatkan perawatan awal secepat mungkin, tepat, dan dilakukan oleh spesialis medis terlatih.
Nah, berikut beberapa penanganan cedera pada atlet yang sering dilakukan:
1. Lindungi Area Cedera
Jika diperlukan, tim medis biasanya akan melindungi area yang terkena dari cedera lebih lanjut. Misalnya, dengan menggunakan penyangga. Hal ini dilakukan agar area cedera tidak menjadi parah.
2. Istirahatkan Cedera
Istirahat adalah salah satu cara paling efektif untuk memulai proses penyembuhan cedera. Otot yang cedera akan menjadi lemah dan rentan terhadap cedera lebih lanjut, terutama dalam beberapa jam pertama. Beristirahat dan rilekslah untuk meminimalisir aktivitas yang dilakukan oleh otot dan sendi demi membantu proses penyembuhan.
3. Kompres dengan Air Dingin
Mengompres air dingin dalam satu atau dua hari pertama setelah mengalami cedera akan memiliki pengaruh untuk kesembuhan cedera. Ini akan membantu menghilangkan rasa sakit dan mencegah pembengkakan dengan mengurangi aliran darah ke daerah tersebut.
Untuk menghindari frostbite, jangan pernah meletakkan air dingin atau es langsung di kulit. Bungkus dengan kantong plastik khusus sebelum mengompres ke area yang terluka. Kompres selama 15 hingga 20 menit, dan biarkan kulit kembali ke suhu normal.
4. Berikan Perban Kompresi
Perban elastis yang membungkus luka dapat membantu meminimalkan pembengkakan dengan mencegah penumpukan cairan. Kompres juga dapat membantu meringankan rasa sakit dengan menjaga agar area yang cedera tidak bergerak.
Jika perban menyebabkan kesemutan atau mati rasa, lepaskan dan bungkus kembali dengan lebih longgar. Sebaiknya, perban dipasang tidak terlalu ketat sehingga menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu aliran darah. Kompresi yang lembut dapat membantu mencegah cairan terkumpul di sekitar cedera.
5. Lakukan Proses Elevasi
Proses elevasi berarti meninggikan area tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Hal ini akan membantu meminimalkan pembengkakan dengan membiarkan cairan mengalir keluar dari luka.
Jika cedera tidak dapat diangkat, cobalah untuk menjaga area yang terluka pada tingkat ketinggian yang sama dengan jantung. Jika kamu mengalami cedera pada bokong atau pinggul, cobalah berbaring dengan satu atau dua bantal di bawah bokong dan punggung bawah untuk membantu mengangkatnya.
Itulah pembahasan seputar penanganan cedera pada atlet yang biasa dilakukan. Jika kamu ingin berkonsultasi ke dokter terkait masalah kesehatan, kamu bisa menghubunginya melalui Halodoc. Bila dokter meresepkan obat, cek kebutuhan medis di Halodoc. Tunggu apa lagi, segera download Halodoc sekarang!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Sports Injury Treatment.
NHS. Sport Injuries Treatment.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan