Ini Pemeriksaan Penunjang untuk Diagnosis Abses Paru
Halodoc, Jakarta – Batuk adalah kondisi kesehatan yang sering dialami banyak orang. Namun, batuk sebenarnya bukan merupakan penyakit, melainkan gejala dari adanya kondisi medis tertentu.
Bila kamu mengalami batuk yang tidak biasa, apalagi sampai mengeluarkan darah atau nanah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya, batuk berdarah atau disertai nanah bisa menjadi pertanda abses paru-paru. Ada beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa digunakan dokter untuk mendiagnosis abses paru-paru. Ketahui di sini.
Baca juga: Waspadai 5 Penyakit Paru yang Umum Terjadi
Apa Itu Abses Paru?
Abses paru adalah infeksi bakteri yang terjadi di jaringan paru-paru. Infeksi ini menyebabkan jaringan mati dan berkumpulnya nanah di ruang di paru-paru. Abses paru-paru adalah kondisi serius yang sering sulit diatasi dan dapat mengancam jiwa.
Gejala abses paru biasanya berkembang dengan lambat selama berminggu-minggu, yang meliputi:
- Nyeri dada, terutama saat menarik napas.
- Batuk. Batuk yang menjadi gejala khas abses paru adalah batuk berdahak dengan nanah yang berasa asam, berbau tidak sedap, atau tercampur darah.
- Kelelahan.
- Demam tinggi.
- Tidak nafsu makan.
- Berkeringat pada malam hari.
- Penurunan berat badan.
Bila kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera buat janji untuk memeriksakan kondisi kesehatan di rumah sakit pilihanmu dengan menggunakan aplikasi Halodoc.
Baca juga: Enggak Cuma di Kulit, Abses Bisa Terjadi di Mana Saja
Cara Mendiagnosis Abses Paru
Cara untuk mendiagnosis abses paru, pertama-tama dokter menanyakan gejala-gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik. Bila dicurigai abses paru, dokter akan melakukan tes dahak, dengan cara mengambil sampel dahak atau nanah untuk dianalisa di laboratorium untuk memastikan adanya infeksi atau tidak, serta mengetahui jenis bakteri penyebab infeksi.
Selain itu, dokter akan merekomendasikan kamu untuk menjalani pemeriksaan penunjang berikut:
1.Rontgen Dada
Pemeriksaan ini membantu menunjukkan pada dokter di mana abses terbentuk.
2.CT Scan Dada
CT scan dapat membantu dokter yang sedang mencari rongga berisi udara dan cairan di tengah paru-paru kamu.
3.Bronkoskopi
Dokter juga dapat menggunakan alat yang disebut bronkoskop, yaitu tabung tipis dengan cahaya dan kamera di ujungnya untuk mengambil sampel dahak atau jaringan paru-paru untuk pemeriksaan lebih lanjut bila:
- Pemberian antibiotik tidak membantu.
- Dicurigai saluran udara kamu terblokir.
- Kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang rusak.
Pilihan Pengobatan untuk Abses Paru
Ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi abses paru, antara lain:
- Antibiotik. Pengobatan utama untuk mengatasi abses paru dengan menggunakan antibiotik. Kebanyakan pengidap mendapatkan antibiotik intravena selama 3-8 minggu. Setelah itu, kamu bisa beralih ke antibiotik oral dan meminumnya sampai rontgen dada menunjukkan abses sudah hilang.
- Drainase. Kamu mungkin perlu menjalani pengobatan ini bila abses yang kamu miliki berdiameter 6 sentimeter atau lebih. Dokter akan menggunakan CT scan untuk memandunya saat ia memasukkan selang melalui dinding dada kamu ke dalam abses untuk mengeluarkan nanah.
- Operasi. Metode pengobatan ini jarang digunakan, tapi dalam beberapa kasus, operasi perlu dilakukan untuk mengangkat bagian paru-paru yang memiliki abses. Kadang-kadang, seluruh paru-paru harus dikeluarkan untuk menghilangkan infeksi. Operasi juga dapat digunakan untuk mengeluarkan benda asing.
Untuk membantu proses penyembuhan dari abses, kamu juga akan diminta untuk tidak merokok dan minum lebih banyak cairan.
Baca juga: 5 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Paru-Paru
Itulah pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis abses paru yang perlu diketahui. Jangan lupa untuk download aplikasi Halodoc sebagai teman penolong untuk membantu menjaga kesehatan kamu sehari-hari.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. What Is a Lung Abscess?
Healthline. Diakses pada 2020. Lung Abscess
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan