Ini Orang-Orang yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Juni 2021
Ini Orang-Orang yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2Ini Orang-Orang yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

Halodoc, Jakarta - Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh seseorang dalam memetabolisme gula (glukosa), yang merupakan sumber bahan bakar penting bagi tubuh. Dengan diabetes tipe 2, tubuh akan melawan efek insulin, yakni hormon yang mengatur pergerakan gula ke dalam sel - atau tidak menghasilkan cukup insulin untuk mempertahankan kadar glukosa normal.

Diabetes tipe 2 dulunya dikenal sebagai diabetes onset dewasa, tetapi saat ini lebih banyak anak yang didiagnosis dengan gangguan tersebut, mungkin karena peningkatan obesitas pada masa kanak-kanak. Tidak ada obat untuk diabetes tipe 2, tetapi menurunkan berat badan, makan dengan baik, dan berolahraga dapat membantu mengelola penyakit ini. Jika diet dan olahraga tidak cukup untuk mengelola gula darah dengan baik, seseorang mungkin juga memerlukan obat diabetes atau terapi insulin.

Baca juga: Kesepian Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Alasannya

Waspada Diabetes Tipe 2 Jika Memiliki Kondisi Berikut

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada seseorang, antara lain: 

  • Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2. Namun, kamu tidak harus kelebihan berat badan untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
  • Distribusi Lemak. Jika kamu menyimpan lemak terutama di perut, kamu memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan jika menyimpan lemak di tempat lain, seperti di pinggul dan paha. Risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat jika kamu seorang pria dengan lingkar pinggang di atas 101 cm, atau wanita dengan lingkar pinggang lebih dari 89 cm. 
  • Jarang Gerak. Semakin kurang aktif kamu, maka semakin besar risiko terkena diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi dan membuat sel lebih sensitif terhadap insulin.
  • Riwayat Keluarga. Risiko diabetes tipe 2 meningkat jika orang tua atau saudara kamu mengidap diabetes tipe 2.
  • Ras atau Etnis. Meskipun tidak jelas mengapa, orang-orang tertentu seperti kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Asia Amerika memiliki risiko lebih tinggi.
  • Usia. Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Itu mungkin karena orang cenderung kurang berolahraga, kehilangan massa otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya usia. Namun, diabetes tipe 2 juga meningkat secara dramatis pada anak-anak, remaja dan dewasa muda.
  • Prediabetes. Prediabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, tetapi tidak cukup tinggi untuk digolongkan sebagai diabetes. Jika tidak diobati, pra diabetes sering berkembang menjadi diabetes tipe 2.
  • Diabetes Gestasional. Jika kamu mengidap diabetes gestasional saat hamil, risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat. Jika kamu melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram, kamu juga berisiko terkena diabetes tipe 2.
  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Bagi wanita, mengalami sindrom ovarium polikistik, yang merupakan penyebab periode menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas, maka kemungkinan alami diabetes tipe 2 meningkat.
  • Memiliki Area Kulit yang Menghitam. Kulit yang menghitam, biasanya di ketiak dan leher kerap kali mengindikasikan resistensi insulin.

Kamu juga bisa mencari tahu lebih lanjut mengenai risiko diabetes tipe 2 dengan menggunakan fitur Kalkulator Risiko Diabetes di Halodoc. Mudah bukan? Ayo, segera download aplikasinya di App Store atau Google Play!

Baca juga: 4 Pemeriksaan untuk Deteksi Diabetes Tipe 2

Pencegahan Diabetes Tipe 2

Pilihan gaya hidup sehat dapat membantu mencegah diabetes tipe 2, dan itu bahkan bisa membantu meski salah satu anggota keluargamu mengalaminya. Jika kamu telah didiagnosis diabetes, kamu juga dapat menggunakan pilihan gaya hidup sehat untuk membantu mencegah komplikasi. Jika kamu mengidap prediabetes, perubahan gaya hidup dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan menjadi diabetes.

Gaya hidup sehat meliputi:

  • Makan Makanan Sehat. Pilih makanan rendah lemak dan kalori serta tinggi serat. Fokus pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Aktif Bergerak. Bertujuan untuk minimal 30 hingga 60 menit aktivitas fisik sedang atau 15 hingga 30 menit aktivitas aerobik yang kuat, di hampir setiap hari. Lakukan jalan cepat setiap hari, mengendarai sepeda, atau renang. Jika kamu tidak bisa melakukan olahraga yang lama, kamu bisa membagi waktu aktivitasnya sepanjang hari.
  • Turunkan Berat Badan. Jika kamu kelebihan berat badan, menurunkan 5 hingga 10 persen dari berat badan dapat mengurangi risiko diabetes. Untuk menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat, fokuslah pada perubahan permanen pada kebiasaan makan dan olahraga. Motivasi diri dengan mengingat manfaat penurunan berat badan, seperti jantung yang lebih sehat, lebih berenergi, dan peningkatan kepercayaan diri.
  • Jangan Duduk Terlalu Lama. Duduk diam dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Cobalah untuk bangun setiap 30 menit dan bergerak setidaknya selama beberapa menit.

Baca juga: Inilah Risiko Komplikasi Diabetes pada 4 Bagian Tubuh

Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait hal ini, jangan ragu untuk diskusi dengan dokter di Halodoc. Dokter akan selalu siaga menjawab semua pertanyaan tentang kondisi kesehatan yang kamu alami.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Type 2 Diabetes.
NHS UK. Diakses pada 2020. Type 2 Diabetes.
Web MD. Diakses pada 2020. Type 2 Diabetes.