Ini Mitos dan Fakta tentang Bakteri Helicobacter pylori

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 September 2022

“Ada beberapa mitos sekaligus fakta dari infeksi bakteri Helicobacter pylori. Salah satunya adalah infeksi bakteri H. Pylori jarang terjadi, padahal masih memiliki tingkat penularan yang lazim secara global.”

Ini Mitos dan Fakta tentang Bakteri Helicobacter pyloriIni Mitos dan Fakta tentang Bakteri Helicobacter pylori

Halodoc, jakarta – Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri umum yang tumbuh di saluran pencernaan dan cenderung menyerang lapisan perut. Infeksi dari H. pylori biasanya tidak berbahaya, tetapi bakteri ini bertanggung jawab atas sebagian besar ulkus di lambung dan usus kecil. 

Hal yang perlu ditegaskan, jika tidak diobati secara tepat, infeksi bakteri ini dapat memicu terjadinya kanker lambung. Nah, berdasarkan risiko yang mengintai, penting untuk memahami bakteri H. pylori secara lebih mendalam. 

Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah mitos dan fakta kesehatan mengenai bakteri tersebut. Yuk, simak informasinya di sini! 

Mitos dan Fakta Bakteri Helicobacter Pylori

Berikut adalah beberapa mitos sekaligus fakta dari infeksi bakteri Helicobacter pylori

1. Infeksi H. pylori sekarang jarang terjadi

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa prevalensi infeksi H. pylori telah berkurang selama beberapa tahun terakhir, terutama di beberapa negara maju. Hal ini telah menimbulkan mitos yang tersebar luas saat ini bahwa infeksi H. pylori tidak lagi menjadi masalah klinis utama. 

Padahal, infeksi H. pylori masih memiliki tingkat penularan yang lazim secara global. Sebab, penularan helicobacter pylori dapat terjadi jika bakteri masuk ke mulut dan masuk ke saluran pencernaan.

Bakteri tersebut juga dapat hidup dalam air liur. Artinya, seseorang dengan infeksi dapat menularkannya melalui ciuman atau seks oral. Selain itu, infeksi juga dapat terjadi melalui kontaminasi tinja dari makanan atau air minum.

2. Infeksi bakteri Helicobacter pylori tidak menimbulkan gejala

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi H. pylori, karena mereka tidak pernah sakit karenanya. Selain itu, kebanyakan orang dengan infeksi H. pylori tidak akan pernah memiliki tanda atau gejala apa pun. 

Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar, karena bakteri tetap dapat merusak lapisan pelindung bagian dalam lambung dan menyebabkan penyakit lambung. Khususnya pada seseorang yang kurang memiliki ketahanan terhadap bakteri tersebut. Nah, salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah tukak lambung, yang gejalanya dapat berupa: 

  • Sakit perut atau perut terasa terbakar (terutama saat perut kosong). 
  • Kembung. 
  • Mual. 
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. 
  • Muntah.
  • Kecenderungan untuk bersendawa. 
  • Nafsu makan buruk. 

3. Komplikasi dari infeksi H. pylori hanyalah tukak lambung

Memang benar infeksi H. pylori dapat menyebabkan tukak lambung. Namun, infeksi atau tukak pada lambung tersebut juga dapat memicu terjadinya komplikasi yang lebih fatal, seperti: 

  • Pendarahan internal, yang dapat terjadi ketika tukak lambung menembus pembuluh darah dan dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. 
  • Obstruksi, yang dapat terjadi ketika sesuatu seperti tumor menghalangi makanan meninggalkan perut. 
  • Perforasi, di mana kondisi ini dapat terjadi ketika ulkus menembus dinding perut. 
  • Peritonitis, yaitu terjadinya infeksi pada peritoneum, atau lapisan rongga perut. 
  • H.pylori juga dapat meningkatkan risiko adenokarsinoma lambung, sejenis kanker lambung.

Itulah penjelasan mengenai beberapa mitos dan fakta bakteri Helicobacter pylori. Mulai dari mitos bahwa infeksi bakteri tersebut jarang terjadi, hingga komplikasi dari infeksi H. pylori dikabarkan hanya dapat menimbulkan tukak lambung. 

Berdasarkan beberapa mitos sekaligus faktanya, penting untuk mencegah infeksi bakteri tersebut melalui menjaga kebersihan. Hal ini dapat dilakukan dengan rutin mencuci tangan, memastikan makanan yang akan dimasak atau dikonsumsi bersih, hingga memastikan kalau air minum yang dikonsumsi bersih. 

Jika kamu mengalami keluhan kesehatan seperti mual, hingga sakit perut yang tak kunjung membaik, segeralah periksakan kondisimu. Sebab, kondisi tersebut bisa jadi merupakan gejala infeksi bakteri Helicobacter Pylori.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. H. pylori Infection.
Healthline. Diakses pada 2022. Is H. Pylori Contagious?
Medical News Today. Diakses pada 2022. Symptoms, treatment, and everything to know about Helicobacter pylori (H. pylori). 
NIH. Diakses pada 2022. Myths and misconceptions in the management of Helicobacter pylori infection.