Ini Manfaat dan Makanan yang Banyak Mengandung Potasium
“Tubuh memerlukan berbagai mineral penting untuk menunjang berbagai fungsi di dalamnya. Salah satunya adala potasium, dengan total asupan harian sekitar 4.700 sampai 5.300 miligram.”
Halodoc, Jakarta – Potasium atau kalium merupakan jenis mineral yang bisa diproduksi secara alami dari dalam tubuh. Sekitar 98 persen potasium bisa ditemukan di dalam tubuh, dengan 80 persen berada pada sel otot, sisanya menyebar pada sel darah, tulang, dan hati.
Ketika memasuki tubuh, potasium akan berperan sebagai elektrolit larut yang membantu mengirimkan listrik. Selanjutnya, listrik tersebut akan digunakan untuk memaksimalkan fungsi dan kinerja berbagai organ di dalamnya, termasuk kontraksi otot dan keseimbangan cairan tubuh.
Makanan Sumber Potasium
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi atau AKG yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan RI, seorang dewasa membutuhkan asupan potasium harian antara 4.700 sampai 5.300 miligram. Asupan ini bisa kamu penuhi dengan mengonsumsi makanan tinggi potasium, di antaranya:
- Telur.
- Teh hitam.
- Kacang mede.
- Apel.
- Brokoli.
- Tomat.
- Daging sapi.
- Yoghurt.
- Dada ayam.
Selain itu, ada pula bayam, susu, pisang, kacang kedelai, jeruk, kacang merah, kentang, kismis, alpukat, ubi jalar, kacang almond, dan aprikot. Semua jenis makanan tersebut bisa dengan mudah kamu jumpai di lingkungan sekitar.
Akan tetapi, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan sumber potasium dalam jumlah berlebihan. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan detak jantung tidak normal, perburukan fungsi ginjal, dan infeksi yang berat. Sementara itu, kurangnya asupan potasium bisa mengakibatkan diare, hipertensi, masalah pada ginjal, muntah, dan lemah otot.
Manfaat Potasium untuk Kesehatan
Seperti halnya jenis mineral lain, potasium juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya:
- Memelihara Massa Otot
Kurangnya massa otot bisa terjadi karena berbagai penyebab, misalnya asidosis metabolik dan sensitivitas insulin. Nah, konsumsi makanan tinggi potasium bisa membantu mengatasi masalah tersebut, seperti disebutkan dalam studi yang terbit pada Nutrition Journal.
Studi tadi menunjukkan bahwa asupan makanan tinggi kalium atau potasium bisa mengurangi risiko hilangnya massa otot. Akan tetapi, studi tersebut hanya terbatas pada pria. Jadi, tentunya masih perlu dilakukan penelitian lanjutan.
- Menunjang Kesehatan Tulang
Manfaat potasium lainnya untuk tubuh adalah menunjang tulang tetap sehat, terlebih untuk wanita yang telah memasuki masa menopause. Sebab, kalium diyakini mampu menaikkan tingkat densitas tulang, sekaligus mengurangi total kalsium yang terbuang melalui urine.
- Menjaga Keseimbangan Kadar Gula Darah
Studi dalam Expert Review of Endocrinology & Metabolism menemukan adanya keterkaitan antara tingginya kadar glukosa atau insulin, dan rendahnya kadar potasium pada orang yang sehat. Inilah mengapa, pengidap diabetes kerap dianjurkan untuk menjaga kadar potasium tetap normal.
- Mengurangi Risiko Masalah Kardiovaskular
Seperti telah disebutkan, kurang asupan potasium meningkatkan risiko hipertensi. Jika dibiarkan, hipertensi bisa memicu munculnya berbagai masalah yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.
Menurut studi di British Medical Journal, asupan potasium mampu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pengidap hipertensi.
Artinya, konsumsi makanan kaya potasium bisa membantu mengurangi risiko kamu mengalami penyakit kardiovaskular.
- Mencegah Terbentuknya Batu Ginjal
Kurangnya asupan potasium juga memicu risiko batu ginjal. Sebab, tubuh akan mengambil mineral kalsium dari tulang. Tak hanya itu, defisiensi potasium juga mengakibatkan peningkatan total kalsium dalam urine. Kondisi ini bisa berujung pada terbentuknya batu ginjal. Guna mencegahnya, pastikan kamu mengonsumsi makanan kaya potasium.
Itu tadi manfaat potasium dan berbagai sumber makanan yang kaya akan mineral tersebut. Jangan lupa untuk selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, sehingga adanya gejala penyakit tertentu bisa terdeteksi sejak dini dan segera ditangani.
Kamu bisa gunakan Layanan Janji Medis dari Halodoc. Namun, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc, ya!