Ini Lho Bahaya Flu Kucing bagi Manusia
Halodoc, Jakarta – Selain pada manusia, flu ternyata juga bisa dialami hewan peliharaan, termasuk kucing. Lantas, apakah kondisi tersebut bisa menular ke manusia? Adakah bahaya flu kucing bagi manusia?
Sebagai pecinta kucing, kamu mungkin sudah sangat sering mendengar mitos-mitos mengenai kucing, misalnya wanita tidak boleh tidur dengan kucing, hingga keberadaan kucing yang sering disalahkan sebagai penyebab masalah kesehatan. Sayangnya, tidak semua mitos tersebut bisa dibuktikan.
Sejauh ini, secara medis, belum pernah ditemui penularan flu kucing bagi manusia. Dengan kata lain, flu kucing tidak memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia. Sebab, pada dasarnya kucing dan manusia memiliki jaringan tubuh yang berbeda. Hal itu kemudian berpengaruh ke ketahanan tubuh terhadap serangan virus.
Virus atau bakteri penyebab flu kucing disebut hanya dapat menginfeksi jaringan tubuh yang serupa. Virus tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menembus pertahanan atau jaringan tubuh manusia, karena tubuh manusia memiliki sel-sel dan jaringan yang berbeda dengan kucing.
Melansir laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), risiko penularan flu dari kucing ke manusia memang sangat rendah. Namun, tetap ada risiko tergantung dari karakteristik dan jenis virus yang menyerang dan paparan yang terjadi pada tubuh. Salah satu cara untuk menghindari infeksi dari virus yang satu ini adalah rutin mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi virus.
Bahaya yang Nyata dari Kucing
Flu kucing bisa menyerang ke kucing dewasa maupun yang masih berusia muda. Namun biasanya penyakit ini menyerang kucing yang tidak atau belum mendapatkan vaksin. Seringnya terjadi ke kucing berusia di bawah 5 bulan. Meski risiko penularan penyakit flu kucing sangat rendah bagi manusia, tapi kamu tetap harus mewaspadai kucing yang sedang sakit.
Pasalnya, ada bahaya yang nyata dari kucing yang bisa memicu masalah kesehatan bagi manusia. Apa saja?
1. Toxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii adalah parasit yang bisa menyebabkan infeksi toksoplasmosis pada manusia. Parasit ini sering ditemukan pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi atau daging binatang yang juga terinfeksi parasit ini. Parasit Toxoplasma Gondii memang sering ditemukan menginfeksi hewan dan burung.
Manusia dewasa yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik biasanya akan mampu mengatasi infeksi dari virus ini. Berita buruknya, kondisi ini sering terlambat mendapatkan penanganan. Karena kebanyakan orang yang terjangkit toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu.
2. Cakaran Kucing
Salah satu bahaya dari kucing yang harus diwaspadai adalah cakrannya. Pasalnya, cakaran kucing bisa menyebabkan luka di bagian kulit. Luka tersebutlah yang bisa menjadi ancaman jika tidak segera diobati. Apalagi jika kuku kucing yang mencakar dalam keadaan kotor atau tidak bersih.
Luka bekas cakaran kucing bisa dimasuki virus kapan saja, terutama virus yang menular dari udara. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan pada kulit bagian dalam.
Bersihkan segera kulit dengan kapas atau alkohol pembersih luka untuk menghindari masalah semakin besar. Lebih mudah beli cairan pembersih luka dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga: