Ini Jenis dan Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui
“Sejauh ini belum ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan human immunodeficiency virus (HIV). Namun, beberapa obat-obatan dapat menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh, contohnya Kifovir, Tafnat, dan Heplav yang bisa kamu peroleh di Halodoc.”
DAFTAR ISI
- Kifovir/Ricovir 300 mg 30 Tablet
- Tafnat 30 Tablet
- Heplav 100 mg 30 Tablet
- Lopivia 200 mg/ 50 mg 120 Tablet
- Onestep HIV Test
Halodoc, Jakarta – HIV adalah salah salah satu jenis virus yang menyerang sistem imun tubuh. Virus ini menginfeksi dan merusak sel CD4, yang memiliki peran penting dalam sistem imun tubuh seseorang. Jika sistem imunitas menurun, maka seseorang akan mudah terserang penyakit karena tubuh tidak mampu melawan serangan virus atau bakteri.
Nah, sejauh ini belum ditemukan obat untuk mengatasi atau menyembuhkan penyakit HIV. Obat yang biasanya direkomendasikan oleh dokter hanya bertujuan untuk menekan jumlah virus di dalam tubuh penderita, bukan menyembuhkan.
Dengan menurunnya jumlah virus, diharapkan kerusakan sel imun dalam tubuh juga berkurang. Mau tahu apa saja jenis dan rekomendasi obat HIV?
Mengenal Jenis-Jenis Obat HIV
Antiretroviral (ARV) jadi salah satu obat yang banyak direkomendasikan bagi pengidap HIV. Obat ini bekerja untuk mengobati infeksi HIV dan virus penyebab Acquired Immunodeficiency Virus (AIDS). Ada beberapa jenis obat ARV yang perlu diketahui, yaitu:
1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI)
NRTI merupakan obat yang bekerja dengan cara memblokir Reverse Transcriptase (RT), enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak atau menggandakan diri. Ada beberapa contoh NRTI diantaranya Zidovudine (AT), Tenofovir, dan Lamivudine.
2. Non-Nukleosida Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
Mirip dengan NRTI, NNRTI bekerja dengan cara memblokir enzim RT. Satu hal yang membuatnya berbeda yaitu, NNRTI tidak mengandung nukleoside.
Saat NNRTI digunakan bersamaan dengan NRTI, maka proses penghambatan pertumbuhan virus akan lebih optimal. Beberapa contoh NNRTI diantaranya Efavirenz, Nevirapin, dan Rilpivirin.
3. Protease Inhibitor (PI)
PI bekerja dengan cara menghambat protease, enzim yang berperan penting dalam membantu proses pencernaan dan penyembuhan luka. Di sisi lain, obat ini juga berguna untuk menghambat perkembangbiakan virus HIV di dalam tubuh. Beberapa contoh obat PI yaitu Lopinavir, Atazanavir, dan Ritonavir.
4. Integrase Inhibitor (INSTI)
INSTI bekerja dengan cara menghambat integrase, enzim yang memungkinkan virus HIV menyisipkan materi genetiknya ke dalam sel tubuh manusia. Obat yang satu ini biasanya dikenal dengan nama Dolutegravir.
Rekomendasi Obat HIV yang Perlu Diketahui
Saat ini ada beberapa jenis obat HIV yang sudah tersedia di Indonesia, seperti:
1. Kifovir/Ricovir 300 mg 30 Tablet
Kifovir atau Ricovir merupakan obat Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) yang mengandung Tenofovir Disoproxil Fumarate 300 mg. Obat HIV ini banyak digunakan untuk membantu proses perawatan pada pasien dengan kondisi hepatitis B kronis dan infeksi HIV.
Penggunaan Kifovir harus dengan resep dokter. Oleh sebab itu, konsultasikan pada dokter sebelum menggunakan obat ini. Umumnya Kifovir diberikan bersama makanan dengan dosis 300 mg, 1 kali sehari.
Rentang harga: Rp725.900.
Dapatkan Kifovir/Ricovir 300 mg 30 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Tafnat 30 Tablet
Rekomendasi obat HIV berikutnya yaitu Tafnat 30 Tablet. Ini merupakan obat Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI) yang mengandung Tenofovir Alafenamide 28,05 mg.
Tenofovir Alafenamide merupakan formulasi dari tenofovir disoproxil, yang bekerja dengan cara menghentikan perkembangbiakan virus HIV di dalam tubuh.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Karena termasuk dalam golongan obat keras (merah), penggunaan Tafnat harus di bawah pantauan medis atau berdasarkan resep dokter.
Rentang harga: Rp556.700 – Rp675.500.
Dapatkan Tafnat 30 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Heplav 100 mg 30 Tablet
Heplav juga menjadi salah satu rekomendasi obat untuk penderita HIV. Obat ini mengandung zat aktif Lamivudin 100 mg, yang bermanfaat untuk memblokir enzim Reverse Transcriptase (RT), yang dibutuhkan virus untuk menggandakan diri.
Pembelian dan penggunaan Heplav harus sesuai dengan resep dokter, karena produk ini masuk dalam kategori obat keras. Namun umumnya, Heplav diberikan pada pasien HIV sebanyak 1 tablet per hari, sebelum atau sesudah makan.
Rentang harga: Rp173.700 – Rp212.200.
Dapatkan Heplav 100 mg 30 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
4. Lopivia 200 mg/50 mg 120 Tablet
Berikutnya ada obat Lopivia 200 mg atau 50 mg untuk penderita HIV. Lopivia merupakan obat Protease Inhibitor (PI) yang di dalamnya mengandung Lopinavir dan Ritonavir.
Lopivia memang tidak bisa menyembuhkan HIV, tapi kandungan di dalamnya bisa bantu memperlambat terjadinya komplikasi akibat infeksi virus HIV atau yang disebut dengan Acquired Immunodeficiency Virus (AIDS).
Obat HIV ini masuk dalam kategori obat keras, sehingga pembelian dan penggunaannya harus di bawah pantauan dokter.
Rentang harga: Rp1.391.400 – Rp1.405.500.
Dapatkan Lopivia 200 mg/50 mg 120 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc.
Rekomendasi Alat Tes Mandiri HIV
Terdapat beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus HIV pada tubuh seseorang, salah satunya melalui pemeriksaan darah. Nah, berikut alat tes HIV yang bisa kamu gunakan secara mandiri di rumah:
5. Onestep HIV Test
Onestep HIV Test merupakan alat untuk melakukan deteksi awal HIV dengan menggunakan sampel tetesan darah. Alat ini berguna untuk mendeteksi HIV tipe 1 dan 2, namun tidak bisa dijadikan sebagai konfirmasi final.
Cara menggunakan alat tes HIV ini cukup mudah, berikut langkah-langkahnya:
- Buka kemasan Onestep HIV Test yang terdiri dari cassette dan pipet untuk mengambil darah.
- Setelah itu, buka kemasan alcohol pad dan usapkan pada jari yang akan diambil sampel darahnya. Kamu bisa gunakan jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis untuk mendapatkan sampel darah yang maksimal.
- Buka tutup blood lancet, arahkan pada jari yang sudah diusap dengan alcohol pad. Pencet pipet agar darah bisa terambil sempurna.
- Setelah darah terambil, teteskan darah tersebut ke cassette di area cawan yang berbentuk huruf S.
- Siapkan cairan buffer, teteskan darah sebanyak 1-2 tetes, ke atas cawan cassette yang sudah diberi darah.
- Terakhir tunggu hasil tes dalam waktu kurang lebih 10-15 menit.
Penggunaan Onestep HIV Test memang bisa jadi cara praktis untuk melakukan tes HIV. Namun, untuk mengetahui hasil tes HIV yang lebih akurat, kamu tetap disarankan melakukan uji di laboratorium.
Rentang harga: Rp89.800 – Rp113.500.
Dapatkan Onestep HIV Test di Toko Kesehatan Halodoc.
Hubungi Dokter Ini sebelum Konsumsi Obat HIV
Umumnya, obat-obatan untuk perawatan HIV tidak bisa dikonsumsi sembarangan.
Kamu harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dan kemudian mendapatkan resep obatnya dari dokter.
Nah, jika kamu atau orang terdekat mendapatkan hasil positif untuk HIV, maka sebaiknya hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan tepat.
Pengobatan ini penting agar viral load di dalam darah tetap rendah dan tidak berkembang lebih jauh dalam menginfeksi tubuh.
Nah, berikut ini beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan perawatan HIV.
Dokter-dokter ini sudah memiliki pengalaman beberapa tahun dan mendapat rating yang bagus dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD
- dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Andrea Livina Sp.PD
Itulah beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan HIV.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter tersebut agar kondisi yang kamu alami dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat-obatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc.
Tak perlu repot, karena kini obat bisa kamu dapatkan dengan mudah, serta produknya dijamin 100% ori.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang!
Referensi:
WHO. Diakses pada 2024. HIV and AIDS.
Clinical Info HIV Gov. Diakses pada 2024. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI).
NCBI. Diakses pada 2024. Lopinavir in The Treatment of HIV-1 Infection.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan