Ini Hal yang Sebabkan Anak Sulit Tinggi
Halodoc, Jakarta - Beberapa orang masih beranggapan bahwa memiliki tinggi badan yang lebih dibandingkan dengan orang seusia mereka merupakan satu nilai lebih yang patut dibanggakan. Inilah mengapa banyak orang tua yang turut menginginkan sang buah hati yang memiliki postur tubuh yang terbilang lebih tinggi. Namun, orang tua perlu tahu bahwa ada beberapa hal yang memengaruhi tinggi badan seseorang.
Misalnya saja, anak perempuan cenderung lebih tinggi ketika masih berada di rentang usia anak, tetapi akan menjadi lebih pendek ketika beranjak remaja dibandingkan dengan anak laki-laki. Akan tetapi, genetik tidak selalu memengaruhi tinggi badan seseorang. Jadi, meski salah satu atau kedua orang tua kamu memiliki postur tubuh yang tinggi, belum tentu kamu akan memiliki postur tubuh yang tinggi pula. Begitu pun sebaliknya.
Hal yang Sebabkan Anak Sulit Tinggi
Ibu dan ayah perlu waspada ketika tinggi badan anak jauh lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pasalnya, bisa jadi hal tersebut menunjukkan gejala stunting atau pertumbuhan kerdil. Apabila ibu dan ayah mendapati adanya gejala stunting ketika anak bertumbuh tidak sesuai dengan anak seusianya, ibu harus segera memeriksakan anak ke dokter. Buat janji saja dengan dokter ahli anak di rumah sakit terdekat, lebih mudah lagi kalau ibu pakai aplikasi Halodoc.
Baca juga: 5 Fakta Penting Mengenai Stunting
Nah, ibu dan ayah pun perlu tahu, beberapa hal berikut ini juga meningkatkan risiko anak sulit bertumbuh tinggi. Apa saja?
- Sanitasi yang Buruk dan Lingkungan yang Tidak Bersih
Sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih sangat erat hubungannya dengan masalah penyebaran penyakit infeksi, dan penyakit tersebut menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan sang buah hati. Oleh karena itu, biasakan untuk hidup bersih dan sehat, mulai dari lingkungan di dalam rumah dan lanjutkan dengan lingkungan luar rumah.
- Anak Tidak Diberikan Imunisasi dengan Baik
Tidak kalah pentingnya, imunisasi lengkap pada sang buah hati. Ada beberapa jenis imunisasi dasar yang penting untuk diberikan pada anak, termasuk BCG, DPT-HB, campak, polio, dan hepatitis B. pasalnya, imunisasi menjadi salah satu cara yang terbilang efektif untuk mencegah anak dari serangan penyakit infeksi.
Baca juga: Cegah Anak Stunting dengan 4 Cara Ini
- Anak Mengalami Penyakit Infeksi Berulang-Ulang
Imunitas anak yang belum berkembang sempurna memang membuatnya rentan terserang berbagai penyaki. Salah satunya adalah infeksi. Sayangnya, infeksi yang diidap anak membuat zat gizi yang sudah dicerna dari makanan menjadi sulit diserap. Apabila kondisi ini sering terjadi, anak berisiko mengalami kurang gizi, padahal gizi menjadi syarat utama agar pertumbuhan dan perkembangan anak tetap optimal.
- Pemberian ASI Tidak Eksklusif
ASI eksklusif juga penting untuk menentukan tinggi badan sang buah hati. Tidak hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya, ASI juga diberikan untuk mendukung perkembangan kognitif anak. Jadi, ibu jangan malas untuk memberikan ASI secaa eksklusif pada anak ya, demi tumbuh kembangnya yang sehat dan optimal.
- Asupan Gizi yang Tidak Mencukupi
Gizi memang menjadi tolok ukur terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika anak sulit tinggi, kemungkinan asupan gizinya juga tidak terpenuhi dengan baik. Asupan nutrisi yang penting untuk tumbuh kembangnya termasuk protein, zat besi, zinc, dan vitamin A. jika memang diperlukan, berikan anak suplemen sesuai dengan kebutuhannya, sehingga anak tidak mengalami malnutrisi.
Baca juga: Waspada, Stunting Mengintai Anak
Referensi:
Prendergast, A and Humphrey, J. 2014. Diakses pada 2019. The Stunting Syndrome in Developing Countries. Paediatrics and International Child Health Volume 34(4) pp: 250-265.
Pickering, A.J., et al. 2015. Diakses pada 2019. Effect of A Community-Led Sanitation Intervention on Child Diarrhea and Child Growth in Rural Mali: A Cluster-Randomized Controlled Trial. The Lancet Global Health Volume 3(11) pp: e701-e711.
Checkley, W., et al. 2008. Diakses pada 2019. Multi-Country Analysis of the Effects of Diarrhea on Childhood Stunting. International Epidemiol Volume 37 pp: 816-30.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan