Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin Flu
Halodoc, Jakarta - Hampir semua vaksin yang diberikan saat seseorang masih bayi dan anak-anak akan memberikan kekebalan seumur hidup. Namun, ini tidak berlaku untuk vaksin flu karena vaksin ini harus diberikan setiap tahun. Itu Ini dikarenakan virus yang beredar akan berkembang dan bermutasi dengan cepat setiap tahun. Sehingga vaksin flu yang disediakan telah disesuaikan untuk melindungi orang-orang dari virus influenza yang menurut penelitian paling umum terjadi pada tahun itu.
Vaksin flu menyebabkan antibodi meningkat di dalam tubuh sekitar dua minggu setelah vaksinasi. Antibodi ini berperan sebagai benteng pertahanan untuk melindungi tubuh terhadap infeksi virus.Vaksin flu pun memiliki jenis dan fungsi yang berbeda. Simak beberapa fakta mengenai vaksin flu berikut ini, ya!
Baca juga: Usia 50an Harus Vaksin Flu, Ini 4 Alasannya
Mengenal Jenis Jenis Vaksin Flu
Menurut Centers for Diseases Control and Prevention, ada dua kategori umum vaksin flu. Kebanyakan orang menerima vaksin quadrivalent, yang melindungi dari empat virus influenza, yaitu dua virus influenza A (H1N1 dan H3N2) dan dua virus influenza turunan B. Sementara jenis vaksin lainnya adalah vaksin trivalen, yang akan melindungi kamu dari tiga virus influenza, yaitu dua virus influenza A (H1N1 dan H3N2) dan satu virus influenza turunan B (Yamagata atau Victoria).
Kategori kuadrivalen dan trivalen mencakup banyak pilihan vaksin, termasuk vaksin yang tidak aktif (virus yang digunakan telah dimatikan) vaksin rekombinan (diproduksi secara sintetis, tanpa virus), dan vaksin hidup yang dilemahkan (semprotan hidung yang mengandung virus yang dilemahkan). Saat ini di Indonesia, baik vaksin quadrivalent dan trivalent yang tersedia adalah vaksin yang tidak aktif dan dapat diberikan pada anak-anak mulai usia 6 bulan, dewasa hingga lansia.
Baca juga: Lagi Musim, ini Alasan Vaksin Influenza Penting
Mengenal Bahan-Bahan dalam Vaksin Flu
Ada beberapa bahan-bahan yang digunakan dalam vaksin yang perlu kamu tahu, antara lain:
● Protein Telur. Banyak vaksin flu dibuat dengan menumbuhkan virus di dalam telur ayam yang telah dibuahi. Artinya, mereka mengandung sedikit protein telur.
● Pengawet. Produsen vaksin menambahkan pengawet thimerosal ke vial vaksin multidosis. Thimerosal mencegah bakteri dan jamur berbahaya masuk ke dalam vial setiap kali digunakan. Thimerosal mengandung merkuri, yang bisa menjadi racun dalam dosis besar, namun ia cukup aman. Jika kamu khawatir, tersedia juga versi vaksin flu yang bebas thimerosal.
● Stabilisator. Sukrosa, sorbitol, dan monosodium glutamat (MSG) digunakan untuk menjaga stabilitas vaksin. Mereka mencegah vaksin kehilangan potensinya, bahkan ketika terkena panas dan cahaya.
● Antibiotik. Neomisin, gentamisin, dan antibiotik lain ditambahkan ke vaksin dalam jumlah yang sangat kecil. Mereka berfungsi untuk menghentikan bakteri mengkontaminasi vaksin.
● Polisorbat 80. Pengemulsi ini mencegah vaksin memisah. Dalam vaksin, polisorbat 80 membuat semua bahan terdistribusi secara merata. Meskipun dosis besar dapat menyebabkan beberapa orang bereaksi, vaksin flu hanya menggunakan dosis yang sangat kecil.
● Formaldehida. Senyawa alami ini ditemukan dalam produk rumah tangga dari lem dan perekat lainnya hingga furnitur kayu tekan. Formaldehida adalah gas yang larut dalam air dan digunakan dalam vaksin flu untuk menonaktifkan virus influenza. Kandungan formaldehida yang tersisa dalam vaksin (seperti vaksin flu) jauh lebih rendah daripada jumlah yang terjadi secara alami dalam tubuh manusia. Jumlah sisa formaldehida yang digunakan dalam vaksin biasanya cukup aman dan hingga kini belum ditemukan kaitannya dengan kanker.
Baca juga: 5 Mitos Vaksin Flu yang Tidak Perlu Dipercaya
Efek Samping Vaksin Flu
Pada banyak kasus, vaksin flu hanya menyebabkan efek samping yang ringan. Beberapa orang juga melaporkan beberapa efek samping yang bisa terjadi, seperti:
● Nyeri, kemerahan, dan bengkak pada kulit di sekitar suntikan.
● Demam.
● Kelelahan.
● Sakit kepala
Namun, kamu perlu segera menghubungi dokter jika mengalami salah satu efek samping yang lebih serius, seperti:
● Kesulitan bernapas atau mengi.
● Pembengkakan pada mata atau bibir.
● Gatal-gatal.
● Kelemahan.
● Detak jantung meningkat.
● Pusing.
Ingin mendapatkan vaksin flu yang aman? Tak perlu repot lagi, karena kini vaksin flu dari Sanofi tersedia di Halodoc. Kamu hanya perlu buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan vaksin flu di rumah sakit. Caranya pun mudah dan tak banyak memakan waktu. Kamu hanya hanya perlu memilih menu Buat janji Rumah Sakit di aplikasi Halodoc dan kemudian pilih layanan Vaksin Dewasa atau Vaksin Anak.
Setelah itu, kamu bisa memilih lokasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga yang paling dekat dari rumahmu dan memilih sendiri jadwal yang sesuai. Kemudian, kamu akan diminta memasukkan beberapa detail informasi pribadi dan memilih metode pembayaran. Dalam beberapa saat, rumah sakit pun akan segera mengkonfirmasi jadwal vaksinasi untuk kamu.
Spesial untuk kamu, HaloDoc memberikan potongan harga sebesar 50 ribu rupiah tanpa minimal transaksi. Kamu hanya perlu memasukkan kode voucher VAKSINFLU saat melakukan pembayaran di aplikasi Halodoc. Nikmati kemudahan kemudahan mendapatkan vaksin flu hanya di aplikasi Halodoc!
Referensi:
Centers for Diseases Control and Prevention. Diakses pada 2020. Children & Influenza (Flu).
Centers for Diseases Control and Prevention. Diakses pada 2020. What’s in Vaccines?
Everyday Health. Diakses pada 2020. The Flu Shot: What You Need to Know.
Healthline. Diakses pada 2020. What Ingredients Are in the Flu Shot?
U. S. Food and Drugs Administration. Diakses pada 2020. Common Ingredients in U.S. Licensed Vaccines.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan