Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Endoskopi
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah endoskopi? Ya, ini merupakan prosedur yang biasa digunakan sebagai langkah diagnosis penyakit-penyakit internal. Endoskopi adalah tindakan yang menyisipkan tabung panjang dan tipis langsung ke tubuh. Fungsinya untuk mengamati organ atau jaringan internal secara detail. Endoskopi juga dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas lain termasuk pencitraan dan operasi kecil.
Endoskopi invasif biasanya bisa dimasukkan ke dalam bukaan tubuh seperti mulut atau anus. Atau, selang kecil ini dapat dimasukkan ke dalam sayatan kecil yang dibuat di lutut atau perut. Pembedahan diselesaikan melalui sayatan kecil dan dibantu dengan instrumen khusus, seperti endoskop, disebut operasi lubang kunci.
Endoskopi modern pun memiliki risiko yang relatif sedikit, sementara ia memberikan gambar yang terperinci, dan cepat untuk dilakukan. Tindakan ini juga terbukti berguna dalam banyak bidang kedokteran. Ketahui lebih lanjut mengenai endoskopi melalui ulasan berikut!
Baca juga: Kapan Sebaiknya Endoskopi Dilakukan?
Alasan Dilakukan Endoskopi
Ada tiga alasan utama seseorang perlu melakukan endoskopi, antara lain:
-
Investigasi. Jika seseorang mengalami muntah, sakit perut, gangguan pernapasan, maag, kesulitan menelan, atau perdarahan gastrointestinal, tindakan endoskopi dapat digunakan untuk mencari penyebabnya. Jika gejala tersebut kamu alami, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Buat janji dengan dokter di Halodoc supaya lebih mudah sehingga kamu bisa segera melakukan pemeriksaan dengan dokter ahli.
-
Konfirmasi Diagnosis. Endoskopi dapat digunakan untuk melakukan biopsi untuk memastikan diagnosis kanker atau penyakit lain.
-
Pengobatan. Endoskop dapat digunakan untuk mengobati penyakit secara langsung; misalnya, endoskopi dapat digunakan untuk membakar (menyegel menggunakan panas) pembuluh darah atau menghilangkan polip.
Kadang-kadang, endoskopi juga bisa akan digabungkan dengan prosedur lain seperti pemindaian ultrasound. Ini dapat digunakan untuk menempatkan probe ultrasonik dekat dengan organ-organ yang sulit untuk dicitrakan, seperti pankreas.
Jenis-Jenis Endoskopi
Endoskopi bermanfaat untuk menyelidiki banyak sistem di dalam tubuh manusia. Beberapa area-area tubuh ini meliputi:
-
Saluran gastrointestinal: esofagus, lambung, dan duodenum (esophagogastroduodenoscopy), usus kecil (enteroscopy), usus besar/kolon (kolonoskopi, sigmoidoskopi), saluran empedu, rektum (rektum), dan anus (anoskopi);
-
Saluran pernapasan: Hidung (rhinoscopy), saluran pernapasan bawah (bronchoscopy);
-
Telinga (otoskopi);
-
Saluran kemih (sistoskopi);
-
Saluran reproduksi wanita (gineskopi): serviks (kolposkopi), uterus (histeroskopi), saluran tuba (falloposkopi);
-
Melalui sayatan kecil: rongga perut atau panggul (laparoskopi), bagian dalam sendi (artroskopi), organ dada (torakoskopi dan mediastinoscopy).
Baca juga: Adakah Pertimbangan Sebelum Melakukan Endoskopi?
Persiapan Endoskopi
Dilansir dari Medical News Today, prosedur ini tidak mewajibkan kamu untuk menginap semalam di rumah sakit karena biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menyelesaikannya. Dokter akan memberikan instruksi tentang persiapan prosedur. Seseorang perlu berpuasa sekitar 12 jam, meskipun ini bervariasi berdasarkan jenis endoskopinya.
Sedangkan, untuk prosedur investigasi usus, obat pencahar dapat diambil malam sebelumnya untuk membersihkan sistem pencernaan. Seorang dokter juga akan melakukan pemeriksaan sebelum endoskopi. Penting untuk menyebutkan semua obat yang tengah dikonsumsi dan prosedur apa saja yang pernah dilakukan sebelumnya.
Risiko dan Efek Samping Endoskopi
Endoskopi pada dasarnya adalah prosedur yang relatif aman, tetapi ada risiko tertentu yang bisa terjadi. Risiko tergantung pada area yang sedang diperiksa. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi, yaitu:
-
Sedasi berlebih, meskipun sedasi tidak selalu diperlukan
-
Kembung untuk waktu yang singkat setelah prosedur;
-
Kram ringan;
-
Tenggorokan mati rasa selama beberapa jam karena penggunaan anestesi lokal;
-
Infeksi pada area investigasi yang merupakan hal yang cukup umum terjadi ketika prosedur tambahan dilakukan pada saat yang sama. Infeksinya biasanya ringan dan dapat diobati dengan antibiotik.
-
Nyeri persisten di area endoskopi;
-
Perforasi atau robekan pada lapisan lambung atau kerongkongan, meski ini sangat jarang terjadi.
-
Perdarahan internal, biasanya minor dan kadang-kadang dapat diobati dengan kauterisasi endoskopi.
Baca juga: Endoskopi THT dan Nasal Endoskopi, Apa Bedanya
Itulah beberapa fakta dan informasi yang perlu kamu ketahui tentang endoskopi. Jika kamu masih punya pertanyaan mengenai prosedur ini, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter di aplikasi Halodoc, ya!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. Endoscopy: What to Know.
Web MD. Diakses pada 2020. Digestive Diseases and Endoscopy.
NHS UK. Diakses pada 2020. Endoscopy.