Ini Gejala Fisik Penyakit Lupus yang Dapat Dikenali
"Penyakit lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan atau organnya sendiri. Peradangan akibat penyakit lupus bisa menyerang area sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung, hingga paru-paru."
Halodoc, Jakarta – Penyakit Lupus adalah salah satu penyakit autoimun, yakni kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sendiri.
Akibatnya, hal ini menyebabkan peradangan di dalam tubuh dan kemudian dapat memengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Mengapa Seseorang Bisa Alami Penyakit Lupus?
Penyakit lupus bisa sulit didiagnosis. Sebab, tanda dan gejalanya sering mirip dengan penyakit lain. Tanda paling khas dari lupus adalah ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu yang terbentang di kedua pipi. Gejala khas ini terjadi pada banyak kasus meski tidak semuanya.
Beberapa orang juga bisa terlahir dengan kecenderungan mengembangkan lupus. Ini mungkin dipicu oleh infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari. Meskipun tidak ada obat untuk mengatasi lupus, perawatan tertentu dapat membantu mengendalikan gejala pada pasiennya.
Gejala Fisik Penyakit Lupus
Kenyataannya tiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda-beda. Tanda dan gejala lupus juga dapat datang tiba-tiba atau berkembang perlahan, ringan hingga berat, dan mungkin sementara atau permanen.
Kebanyakan orang dengan lupus memiliki penyakit ringan atau flare. Hal ini terjadi ketika tanda dan gejala memburuk untuk sementara waktu, kemudian membaik atau bahkan hilang sama sekali untuk sementara waktu.
Tanda dan gejala penyakit lupus bergantung pada sistem tubuh mana yang terdampak penyakit tersebut. Tanda dan gejala yang paling umum meliputi:
- Kelelahan.
- Demam.
- Nyeri sendi, kaku dan bengkak.
- Ruam berbentuk kupu-kupu di wajah yang menutupi pipi dan pangkal hidung atau ruam di tempat lain di tubuh.
- Lesi kulit yang muncul atau memburuk akibat paparan sinar matahari.
- Jari tangan dan kaki yang berubah menjadi putih atau biru saat terkena dingin atau saat sedang stres.
- Sesak napas.
- Nyeri dada.
- Mata kering.
- Sakit kepala, kebingungan, dan kehilangan ingatan.
Temui dokter segera jika kamu mengalami beberapa gejala di atas. Lantas, apakah lupus merupakan penyakit menular? Tak perlu bingung, kamu bisa membacanya di laman berikut ini, “Benarkah Lupus adalah Penyakit Menular?“.
Cara Mencegah Gejala Lupus
Untuk sebagian besar jenis lupus, perkembangan kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun, ada beberapa hal untuk mengurangi kemungkinan kambuhnya lupus, antara lain:
1. Hindari paparan sinar matahari langsung
Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan ruam terkait lupus. Pengidapnya harus selalu memakai tabir surya saat pergi ke luar ruangan, dan menghindari sinar matahari langsung saat sinar matahari paling tinggi, yang biasanya antara pukul 10 pagi dan 4 sore.
2. Mengelola stres dengan baik
Jika kamu mengidap penyakit lupus, kamu perlu mengelola stres yang kamu alami dengan meditasi, yoga, atau pijat relaksasi. Cara ini dapat membantu menghilangkan stres.
3. Mencegah infeksi
Ada beberapa hal untuk mencegah infeksi. Contohnya seperti sering mencuci tangan, dan menghindari berada di sekitar mereka yang mengidap pilek serta penyakit lainnya yang dapat dengan mudah menular.
Selalu ingat untuk tetap berpegang pada rencana perawatan. Pastikan juga kamu meminum obat tidak hanya membantu mencegah flare, tetapi juga dapat membantu mencegah kerusakan pada organ internal.
Jika kamu ingin bertanya seputar penyakit lupus, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya melalui aplikasi Halodoc. Praktis, bukan? Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Lupus.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Lupus.
Lupus Foundation of America. Diakses pada 2023. Lupus Symptoms.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan