Ini Gejala Fibrilasi Atrium yang Tidak Boleh Disepelekan
"Detak jantung yang tidak normal adalah gejala fibrilasi atrium yang paling. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan sesak napas, pusing dan kaki bengkak."
Halodoc, Jakarta – Fibrilasi atrium adalah kondisi medis yang menyebabkan gejala detak jantung tidak normal. Penyebabnya karena jantung kesulitan memompa darah yang keluar dari atrium.
Kondisi ini umumnya akibat dari penyakit jantung, seperti gagal jantung atau aterosklerosis. Selain detak jantung yang tidak normal, ada sejumlah gejala lain yang perlu kamu ketahui agar bisa lebih berhati-hati.
Gejala Fibrilasi Atrium
Nah, berikut berbagai gejala fibrilasi atrium yang perlu kamu waspadai:
1. Irama jantung tidak teratur
Gejala utama fibrilasi atrium adalah irama jantung yang tidak teratur. Rasanya seperti jantung berdebar cepat dengan pola yang tidak jelas.
Kondisi muncul karena jantung tidak memompa darah secara efisien ke bagian ventrikel. Sensasi ini bisa sangat mengganggu dan membuat pengidapnya merasa gelisah.
2. Kelelahan
Detak jantung yang tidak teratur bisa membuat pengidapnya mudah kelelahan. Sebab, irama jantung yang tidak teratur membuat tubuh tidak bisa memompa darah dengan efisien.
Karena aliran darah tidak lancar, organ dan jaringan tubuh mungkin tidak menerima pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup.
Alhasil, pengidapnya mudah mengalami kelelahan dan tidak bisa beraktivitas secara optimal.
3. Sesak napas
Kondisi ini juga bisa memicu penumpukan darah di dalam atrium yang mengganggu aliran darah ke ventrikel jantung.
Dampaknya, aliran darah yang tidak lancar ini bisa mengganggu organ-organ tubuh, termasuk paru-paru.
Aliran darah ke paru-paru yang terhambat lantas bisa menimbulkan sesak napas. Jika tidak teratasi, kondisi ini bisa mengancam nyawa.
4. Nyeri dada
Beberapa pengidap fibrilasi atrium juga mengalami nyeri dada atau ketidaknyamanan di daerah dada.
Detak jantung yang tidak teratur dan tidak terkoordinasi pada fibrilasi atrium dapat menciptakan sensasi tidak nyaman di dada.
Peningkatan detak jantung atau ketidakseimbangan aliran darah antara atrium dan ventrikel jantung bisa menciptakan tekanan darah yang naik turun.
Kondisi ini lah yang menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan di daerah dada.
5. Pusing dan pingsan
Fibrilasi atrium dapat menyebabkan tekanan darah turun secara tiba-tiba sehingga menyebabkan pusing atau pingsan. Irama yang tidak normal bisa menurunkan suplai darah ke otak.
Tekanan darah yang menurun ini kemudian bisa membuat pengidapnya merasa pusing dan pingsan.
Bahkan, jika tak tertangani, kondisi ini bisa memicu stroke. Pengidap Fibrilasi Atrium Rentan Alami Stroke, Kok Bisa?
6. Kaki bengkak
Bukan hanya menyasar bagian jantung, paru-paru dan otak saja, kondisi ini juga bisa memicu pembengkakan di bagian kaki.
Bagian atrium yang berkontraksi secara tidak teratur bisa menghambat aliran darah di berbagai titik tubuh.
Ketidaknormalan aliran darah ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah vena di kaki. Pada gilirannya, kondisi ini menyebabkan penumpukan cairan di kaki dan pergelangan kaki.
Tak hanya itu, fibrilasi juga bisa menumpuk darah di pembuluh darah vena. Hal ini dapat memperlambat aliran darah dari ekstremitas bawah (kaki dan pergelangan kaki) kembali ke jantung.
Tekanan darah yang tinggi dalam pembuluh darah vena di kaki bisa mengakibatkan cairan bocor keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan kaki.
Itulah informasi seputar gejala fibrilasi atrium yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga!