Ini Gejala dan Penyebab Terjadinya Sindrom Nefrotik
“Sindrom nefrotik disebabkan oleh kerusakan glomerulus ginjal. Gejala sindrom nefrotik adalah pembengkakan pada pergelangan kaki dan tangan, urine berbusa, kelelahan, dan penambahan berat badan.”
Halodoc, Jakarta – Sindrom nefrotik adalah sindrom kelainan ginjal yang menyebabkan tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine. Sindrom nefrotik biasanya disebabkan oleh kerusakan kelompok pembuluh darah kecil di ginjal.
Sindrom nefrotik dapat menyebabkan pembengkakan, terutama pada kaki, pergelangan kaki, serta meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Seperti apa gejala dan penyebab terjadinya sindrom nefrotik, bisa dibaca selengkapnya di sini!
Gejala Sindrom Nefrotik
Pada dasarnya, perawatan untuk sindrom nefrotik termasuk mengobati kondisi yang menyebabkannya dan minum obat. Sindrom nefrotik dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembekuan darah. Biasanya, obat-obatan dan perubahan pola makan dilakukan sebagai upaya untuk mencegah komplikasi.
Tanda dan gejala sindrom nefrotik bisa dilihat dari:
1. Pembengkakan parah (edema), terutama di sekitar mata dan di pergelangan kaki dan kaki
Kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyaring di ginjal dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Pada sindrom nefrotik, penurunan kadar protein dalam darah dapat menyebabkan edema.
2. Urine berbusa yang diakibatkan kelebihan protein dalam urine
Selain kurang minum air putih, urine berbusa juga disebabkan karena kondisi sindrom nefrotik. Orang dengan sindrom ini memiliki terlalu banyak protein, seperti albumin dalam urinenya, yang menyebabkan urine jadi berbusa. Ketika protein dalam urine bereaksi dengan udara, situasi inilah yang membuat penampakan busa pada urine.
3. Penambahan berat badan karena retensi cairan
Edema adalah istilah medis untuk pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan di jaringan tubuh. Ini bisa merujuk pada pembesaran organ, kulit, atau bagian tubuh lainnya karena akumulasi cairan yang tidak normal. Cairan ekstra dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang cepat dalam waktu singkat.
4. Kelelahan
Sindrom nefrotik juga bisa menyebabkan kelelahan. Ini dikarenakan ekskresi protein yang berlebihan yang memicu akumulasi cairan dalam tubuh, rendahnya kadar protein albumin dan tingginya kadar lemak dalam darah. Sebagai akibatnya, pengidap sindrom nefrotik cenderung merasa lelah.
5. Kehilangan selera makan
Terlalu banyak protein yang keluar melalui urine menyebabkan kekurangan protein dalam darah yang memicu malnutrisi. Nah, kondisi ini dapat mengubah persepsi pengidap sindrom nefrotik tentang makanan.
Sindrom Nefrotik Disebabkan Kerusakan Glomerulus Ginjal
Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan glomerulus ginjal. Ini adalah pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dan kelebihan air dari darah dan mengirimkannya ke kandung kemih sebagai urine.
Glomerulus menyimpan protein dalam tubuh. Ketika glomerulus mengalami kerusakan, protein akan bocor ke dalam urine. Ginjal yang sehat memungkinkan kurang dari 1 gram protein masuk ke dalam urine dalam sehari.
Glomerulus orang dengan sindrom nefrotik akan membuat 3 gram atau lebih protein bocor ke dalam urine selama periode 24 jam. Sindrom nefrotik dapat terjadi dengan masalah kesehatan lain, seperti penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes dan gangguan kekebalan tubuh.
Itulah gejala dan penyebab terjadinya sindrom nefrotik. Kalau kamu punya masalah dengan ginjal dan butuh pemeriksaan ke rumah sakit, kamu bisa melakukan menghubungi Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Sindrom Nefrotik lewat aplikasi Halodoc. Yuk, jangan tunda lagi, segera download Halodoc sekarang juga!