Ini Gejala dan Cara Mengatasi Gangguan Irama Jantung
“Gangguan irama jantung atau aritmia ditandai dengan gejala perubahan detak jantung, sesak napas, dan sakit di area dada. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan obat-obatan dan operasi.”
Halodoc, Jakarta – Gangguan irama jantung (aritmia) adalah masalah yang ditandai dengan perubahan detak jantung. Gangguan ini terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak dapat bekerja dengan baik.
Selain perubahan detak jantung, pengidap juga akan mengalami gejala lainnya. Kondisi tersebut ditandai dengan sesak napas, kecemasan, sakit pada area dada, dan rasa lelah berlebihan.
Prosedur penanganan gejala yang muncul dapat dilakukan dengan obat-obatan dan penggunaan kateter. Dalam kasus yang berat, prosedur penanaman implan atau pembedahan direkomendasikan untuk mengontrol detak jantung.
Gejala Gangguan Irama Jantung
Tanda dan gejala utama aritmia atau gangguan irama jantung dapat meliputi:
- Rasa berdebar di dada.
- Peningkatan detak jantung atau takikardia.
- Penurunan detak jantung atau bradikardia.
- Sakit di area dada.
- Sesak napas.
Gejala lain yang mungkin saja dialami oleh pengidap, termasuk:
- Kecemasan.
- Kelelahan.
- Sakit kepala atau pusing.
- Keringat berlebihan.
- Pingsan.
Disarankan untuk segera tanya dokter jika merasakan adanya perubahan dalam detak jantung. Ini dapat ditandai dengan peningkatan atau penurunan detak jantung atau jantung berhenti berdetak.
Penanganan akan disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Fibrilasi ventrikel, misalnya, ini adalah kondisi yang mengkhawatirkan. Pengidap membutuhkan penanganan medis segera karena gangguan menyebabkan penurunan tekanan darah drastis.
Caranya dengan metode cardiopulmonary resuscitation (CPR), yaitu dengan menekan dada pengidap sebanyak 100 hingga 120 kali per menit, dengan kecepatan 1 sampai 2 tekanan per detik. Langkah lainnya, yakni menggunakan defibrillator eksternal otomatis (AED) untuk mengembalikan detak jantung normal.
Langkah Mengatasi Gangguan Irama Jantung
Adapun langkah pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan irama jantung, antara lain:
1. Obat-obatan
Obat yang digunakan untuk mengobati aritmia jantung tergantung pada jenis dan risiko komplikasinya. Pada takikardia, misalnya, dokter akan meresepkan obat untuk mengontrol detak dan mengembalikan irama jantung.
Contoh lainnya, yakni fibrilasi atrium (denyut tak beraturan). Dokter akan meresepkan pengencer darah guna mencegah pembekuan darah. Obat harus digunakan secara teratur untuk mengurangi risiko komplikasi.
2. Terapi
Beberapa prosedur terapi yang dilakukan, antara lain:
Manuver vagal
Manuver vagal adalah prosedur yang dilakukan jika pengidap mengalami peningkatan detak jantung akibat takikardia supraventrikular. Prosedur bekerja dengan memengaruhi sistem saraf yang mengontrol detak jantung (saraf vagus). Dengan begitu, detak jantung perlahan akan melambat.
Kardioversi
Kardioversi adalah metode yang dilakukan untuk mengatasi fibrilasi atrium. Caranya dengan mengirimkan sinyal listrik menuju jantung melalui bantalan elektroda yang ditempel di area dada. Alat ini dapat memengaruhi impuls listrik di jantung untuk mengembalikan detak jantung normal.
3. Pembedahan dan prosedur lainnya
Perawatan untuk aritmia jantung juga dapat melibatkan kateter atau pembedahan. Adapun beberapa jenis prosedurnya, antara lain:
Ablasi kateter
Dalam prosedur ini, dokter memasukkan satu atau lebih kateter melalui pembuluh darah ke jantung. Elektroda di ujung kateter akan mengalirkan energi panas atau dingin untuk membuat bekas luka kecil di jantung. Tujuannya adalah memblokir sinyal listrik abnormal dan mengembalikan detak jantung normal.
Alat pacu jantung
Alat pacu jantung adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi penurunan detak jantung (bradikardia). Alatnya berupa perangkat kecil yang ditanamkan di dekat tulang selangka. Jika detak jantung terlalu lambat atau berhenti, alat ini bekerja dengan mengirimkan impuls listrik. Tujuannya untuk merangsang jantung berdetak dengan kecepatan tetap.
Implantable cardioverter-defibrillator (ICD)
ICD adalah prosedur yang dilakukan pada pengidap yang berisiko tinggi mengalami detak jantung cepat atau tidak teratur. Selain itu, prosedur juga dilakukan pada orang yang mengalami serangan jantung mendadak.
ICD adalah alat bertenaga baterai yang ditanamkan di bawah kulit dekat tulang selangka, mirip dengan alat pacu jantung. Dokter akan menanamkan satu atau lebih kabel berujung elektroda dari ICD melalui pembuluh darah ke jantung untuk memantau irama jantung.
Jika ICD mendeteksi irama jantung yang tidak normal, alat akan mengirimkan kejutan berenergi rendah atau tinggi. Tujuannya adalah mengatur ulang detak jantung ke irama normal.
Prosedur labirin
Dalam prosedur labirin, ahli bedah membuat beberapa sayatan di jaringan jantung di bagian atas jantung (atrium) untuk membuat pola jaringan parut. Prosedur ini diperuntukkan bagi pengidap yang tidak membaik dengan perawatan lain atau pasca menjalani operasi jantung terbuka.
Operasi bypass koroner
Operasi bypass koroner adalah prosedur yang dilakukan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner. Prosedur ini dilakukan pada pengidap penyakit jantung koroner. Tujuannya meningkatkan aliran darah menuju ke jantung.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, janji medis, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Heart arrhythmia.
National Health Service UK. Diakses pada 2023. Arrhythmia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Arrhythmia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan