Ini Fungsi, Risiko, dan Prosedur Kateter Jantung
“Kateter jantung berfungsi untuk mendiagnosis dan mengobati beberapa kondisi jantung. Prosedurnya melibatkan memasukkan alat seperti tabung tipis dan fleksibel melalui pembuluh darah tangan, lengan atau pangkal paha.”
Halodoc, Jakarta – Kateter jantung adalah salah satu alat yang digunakan untuk membantu mendiagnosis dan mengatasi kondisi jantung tertentu, seperti penyumbatan arteri atau detak jantung tidak teratur. Selama prosedur ini, dokter bisa melakukan tes jantung yang berbeda, memberikan perawatan atau mengeluarkan sedikit potongan jaringan jantung untuk diperiksa.
Beberapa perawatan penyakit jantung, seperti angioplasti koroner juga dilakukan dengan menggunakan kateterisasi jantung. Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai fungsi, risiko dan prosedur kateter jantung di sini!
Fungsi Kateter Jantung
Kateter jantung berfungsi untuk memberikan informasi tentang seberapa baik jantung bekerja, membantu mengidentifikasi masalah dan mengobati beberapa kondisi jantung tertentu.
Kenapa jantung harus pasang kateter? Dokter spesialis jantung mungkin akan merekomendasikan prosedur ini bila kamu mengalami detak jantung tidak teratur (aritmia), nyeri dada (angina), atau memiliki masalah katup jantung. Ketahui juga Kapan Prosedur Kateterisasi Jantung Perlu Dilakukan?.
Nah, dengan melakukan prosedur tersebut, dokter bisa mendiagnosis dan mengobati kondisi jantung, seperti:
- Penyakit arteri koroner.
- Penyakit jantung bawaan.
- Gagal jantung.
- Penyakit katup jantung.
- Penyakit jantung mikrovaskuler.
Selain itu, selama kateterisasi jantung, dokter juga bisa melakukan hal-hal berikut:
- Menemukan penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah yang dapat menyebabkan nyeri dada (angiogram).
- Mengukur tekanan dan kadar oksigen di berbagai bagian jantung (penilaian hemodinamik).
- Melihat seberapa baik jantung memompa darah.
- Mengambil sampel jaringan dari jantung kamu (biopsi).
- Mendiagnosis masalah jantung yang muncul sejak lahir (cacat jantung bawaan).
- Mendiagnosis penyakit katup jantung.
- Memeriksa pembuluh darah untuk pembekuan darah.
Kateter jantung juga bisa kamu lakukan untuk membantu pasang ring atau stent jantung, menutup lubang jantung dan memperbaiki kelainan jantung bawaan lainnya, memperbaiki atau mengganti katup jantung.
Risiko yang Perlu Diketahui
Kamu mungkin bertanya-tanya apakah kateter jantung aman? Sebenarnya seperti kebanyakan prosedur jantung lainnya, kateterisasi jantung juga memiliki beberapa risiko. Namun, komplikasi serius jarang terjadi.
Berikut beberapa risiko kateterisasi jantung:
- Perdarahan.
- Terbentuk bekuan darah.
- Memar.
- Kerusakan pada arteri, jantung, atau area tempat kateter dimasukkan.
- Serangan jantung.
- Infeksi.
- Irama jantung tidak teratur (aritmia).
- Kerusakan ginjal.
- Stroke.
- Reaksi alergi terhadap pewarna atau obat kontras.
Bila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil, beri tahu dokter sebelum menjalani kateterisasi jantung.
Prosedur Kateter Jantung
Berikut prosedur kateter jantung yang perlu kamu ketahui:
1. Persiapan
Sebelum prosedur medis tersebut berlangsung, petugas medis akan memeriksan tekanan darah dan denyut nadi. Kamu mungkin akan perlu menggunakan toilet untuk mengosongkan kandung kemih.
Kamu juga perlu melepas gigi palsu dan perhiasan apa pun, terutama kalung yang bisa mengganggu gambar jantung.
Patch lengket (elektroda) akan dokter tempatkan di dada untuk memantau detak jantung sebelum, selama dan setelah prosedur.
2. Selama prosedur
Sebelum memasukkan kateter, area yang akan disisipi akan disuntikkan dengan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Kemudian, tabung tipis dan fleksibel (kateter) akan dimasukkan melalui pembuluh darah di tangan, lengan, atau pangkal paha, dan ditempatkan secara hati-hati ke dalam jantung atau pembuluh darah yang ingin dijangkau.
Setelah kateter berada di tempat yang benar, dokter akan melakukan prosedur, seperti pengambilan sampel darah, pengukuran tekanan jantung, atau injeksi zat kontras.
Lantas, berapa lama kateter jantung dipasang? Bila semuanya berjalan lancar, prosedur medis ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam.
3. Setelah prosedur
Setelah prosedur selesai, kateter akan dokter tarik dengan hati-hati, dan area penyisipan akan ia tutup dengan jahitan atau perban. Pasien akan dipantau dalam beberapa jam untuk memastikan tidak ada komplikasi.
Itulah penjelasan mengenai kateterisasi jantung. Bila kamu punya keluhan nyeri dada, detak jantung tidak teratur, coba bicarakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter terpercaya dari Halodoc bisa memberi kamu saran kesehatan yang tepat. Klik gambar di bawah ini untuk temukan dokter spesialis terpercaya di Halodoc.✔️