Ini Fakta Bayi Tabung bagi yang Ingin Cepat Punya Momongan
Halodoc, Jakarta - Hampir sebagian besar pasangan yang sudah menikah berkeinginan untuk memiliki momongan. Sayangnya, tidak semua orang beruntung untuk bisa segera memilikinya. Baik wanita maupun pria, keduanya sangat mungkin memiliki masalah terkait sistem reproduksi mereka yang kemudian pembuahan jadi lebih sulit terjadi.
Namun, berkat kecanggihan teknologi di dunia kedokteran, ada cara yang bisa ditempuh untuk pasangan yang agak sulit untuk memiliki momongan. Salah satu caranya adalah prosedur bayi tabung atau biasa disebut in vitro fertilization (IVF). Prosedur ini sudah cukup dikenal luas, dan banyak pasangan yang akhirnya berhasil memiliki momongan berkat metode ini.
Baca juga: Memutuskan untuk Bayi Tabung, Ini Perkiraan Biayanya
Jika kamu dan pasangan berminat untuk melakukan prosedur ini, sebaiknya ketahui dulu beberapa fakta tentang bayi tabung berikut ini:
Lebih Jauh Mengenai Bayi Tabung
Bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF) adalah serangkaian prosedur kompleks yang digunakan untuk membantu kesuburan atau mencegah masalah genetik dan membantu konsepsi seorang anak.
Selama IVF, sel telur matang dikumpulkan (diambil) dari ovarium dan dibuahi oleh sperma di laboratorium. Kemudian, telur yang telah dibuahi (embrio) atau telur (embrio) dipindahkan ke rahim. Satu siklus IVF membutuhkan waktu sekitar tiga minggu. Terkadang langkah-langkah ini dibagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya bisa memakan waktu lebih lama.
IVF adalah bentuk paling efektif dari teknologi reproduksi dengan bantuan. Prosedurnya bisa dilakukan dengan menggunakan sel telur kamu sendiri dan sperma pasangan. Selain itu, IVF mungkin juga melibatkan sel telur, sperma, atau embrio dari donor yang dikenal atau tidak dikenal.
Peluang untuk memiliki bayi yang sehat menggunakan IVF bergantung pada banyak faktor, seperti usia dan penyebab infertilitas itu sendiri. Selain itu, IVF bisa memakan waktu, biayanya sangat mahal, dan invasif. Jika lebih dari satu embrio dipindahkan ke rahim, IVF dapat menyebabkan kehamilan dengan lebih dari satu janin (kehamilan ganda).
Baca juga: Anak yang Lahir dengan IVF Berisiko Hipertensi?
Begini Prosedur Bayi Tabung
Seperti yang disebutkan sebelumnya, IVF melibatkan beberapa langkah yang bisa memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu, dan mungkin lebih dari satu siklus. Begini prosedurnya:
Induksi Ovulasi
Jika kamu menggunakan sel telur sendiri selama IVF, pada awal siklus akan dilakukan pengobatan dengan hormon sintetis untuk merangsang ovarium guna menghasilkan banyak sel telur (bukan satu sel telur yang biasanya berkembang setiap bulan). Beberapa telur diperlukan karena beberapa telur tidak akan membuahi atau berkembang secara normal setelah pembuahan.
Kamu mungkin memerlukan beberapa obat berbeda, mulai dari obat stimulasi ovarium, obat untuk pematangan oosit, obat untuk mencegah ovulasi dini, dan obat untuk mempersiapkan rahim. Biasanya, diperlukan satu hingga dua minggu stimulasi ovarium sebelum sel telur siap untuk diambil. Untuk menentukan kapan telur siap untuk diambil, dokter kemungkinan besar akan melakukan ultrasonografi vagina dan tes darah.
Pengambilan Telur
Pengambilan sel telur dapat dilakukan di klinik 34 hingga 36 jam setelah injeksi terakhir dan sebelum ovulasi. Selama pengambilan telur, kamu akan dibius dan diberi obat pereda nyeri.
Aspirasi ultrasound transvaginal adalah metode pengambilan yang biasa. Pemeriksaan ultrasonografi dimasukkan ke dalam vagina untuk mengidentifikasi folikel. Kemudian jarum tipis dimasukkan ke dalam panduan ultrasound untuk melewati vagina dan masuk ke folikel untuk mengambil sel telur. Jika ovarium tidak dapat diakses melalui USG transvaginal, USG perut dapat digunakan untuk memandu jarum. Telur kemudian akan dikeluarkan dari folikel melalui jarum yang terhubung ke alat hisap. Beberapa telur dapat dikeluarkan dalam waktu sekitar 20 menit.
Telur matang kemudian ditempatkan dalam cairan nutrisi (media kultur) dan diinkubasi. Telur yang tampak sehat dan matang akan dicampur dengan sperma untuk mencoba membuat embrio. Namun, tidak semua telur berhasil dibuahi.
Pengambilan Sperma
Suami akan memberikan sampel air mani di klinik melalui masturbasi pada pagi hari saat pengambilan sel telur. Ada juga metode lain, seperti aspirasi testis (penggunaan jarum atau prosedur pembedahan untuk mengeluarkan sperma langsung dari testis). Sperma dipisahkan dari cairan semen di laboratorium.
Inseminasi, Pembuahan, dan Kultur Embrio
Telur yang diambil akan ditempatkan di piring khusus untuk dibuahi. Sperma yang sudah dicuci dicampur dengan sel telur di bilik khusus, atau langsung disuntikkan ke sel telur. Kemudian, sperma dan sel telur ditempatkan dalam inkubator dan dipantau untuk memastikan bahwa embrio yang sehat berkembang.
Transfer Blastokista
Pada hari ke-5, blastokista kualitas terbaik (embrio yang sudah berkembang) kemudian dipindahkan ke dalam rahim ibu melalui kateter yang sangat halus yang dimasukkan melalui serviks. Setelah pemindahan embrio, wanita akan direkomendasikan untuk istirahat yang cukup dan menahan diri dari aktivitas berat selama 2 minggu ke depan.
Baca juga: Anak dari Bayi Tabung Lebih Rentan Alami Obesitas, Benarkah?
Itulah beberapa informasi penting mengenai bayi tabung yang kamu perlu tahu. Kamu juga bisa tanyakan lebih banyak pada dokter di Halodoc mengenai proses bayi tabung. Dokter di Halodoc akan menjelaskan dengan detail apa saja yang perlu dipersiapkan untuk proses bayi tabung dan bagaimana prosedurnya dilaksanakan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. In Vitro Fertilization (IVF).
Mount Elizabeth Hospital Singapore. Diakses pada 2020. Your IVF Journey.
Very Well Family. Diakses pada 2020. What to Expect Along the Path to Conceiving With IVF.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan